{"title":"Masyarakat Ideal dalam Al-Mujtama’ Al-Mitsali Kama Tunazhzhimuhu Suratu An-Nisaa’ Karya Syaikh Muhammad Al-Madani","authors":"Al-Faiz Muhammad Rabbany Tarman, Arifah Cahyo Andini Suparmun, Aulif Angga Zakariya","doi":"10.61941/iklila.v7i1.235","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Problem objektifikasi pada akhirnya menjadi perdebatan jika membincang prinsip-prinsip masyarakat ideal. Penelitian ini memfokuskan pembahasan terhadap konsepsi masyarakat ideal menurut Syekh Muhammad Al-Madani dalam buku Al-Mujtama’ Al-Mitsali Kama Tunazhzhimuhu Suratu An-Nisaa’ yang telah diterjemahkan menjadi Masyarakat Ideal Dalam Perspektif Surah An-Nisaa’. Untuk menguraikan konsepsi tersebut penulis menggunakan teori objektifikasi ilmu menurut Kuntowijoyo. Objektifikasi merujuk kepada istilah Kuntowijoyo dalam buku Islam Sebagai Ilmu. Bagi Al-Madani, masing-masing surat di dalam al-Qur’an memiliki karakteristik khusus. Al-Qur’an digambarkan Al-Madani sebagai kitab pedoman yang di dalamnya terdapat surat-surat yang memiliki karakteristik yang khas dalam mendorong hati dan jiwa. Al-Qur’an merupakan sumber yang memiliki analogi-analogi, contoh-contoh, prinsip tersendiri dan bersifat independen. dalam perspektif yang ia ambil dalam surat An-Nisa. Surat An-Nisa menjamin bahwa tatanan masyarakat Islam itu bersifat ideal, sebagaimana tercermin pada prinsip-prinsip dan petunjuk-petunjuk yang mendasari pembentukannya, harapan yang berkembang di dalamnya, dan hukum-hukum yang diberlakukannya. Prinsip-prinsip dan asas-asas penting tersebut ialah pertama, persamaan di antara manusia; Kedua, beriman dan taat kepada syari’at Allah Swt.; Ketiga, keadilan dalam hukum, pelaksanaan keputusan pengadilan, dan kesaksian; Keempat, jaminan sosial. Konsepsi masyarakat ideal dalam perspektif surah An-Nisa penawaran Al-Madani yang paling menonjol di antara empat poin di atas adalah persamaan antara laki-laki dan perempuan, yaitu kesamaan fungsi sosial perempuan bersama laki-laki. Argumentasi yang ditawarkan oleh al-Madani adalah An-Nisa (4): 124. Objektifikasi ilmu adalah ilmu dan orang beriman untuk seluruh manusia, tidak hanya untuk orang beriman saja. Adapun konsepsi masyarakat ideal menurut Al-Madani, keempat poin tersebut di atas merupakan objektifikasi ilmu serta berperan sebagai kontrol agama dalam konteks suatu masyarakat.","PeriodicalId":516573,"journal":{"name":"Jurnal Studi Islam dan Sosial","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Studi Islam dan Sosial","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.61941/iklila.v7i1.235","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Problem objektifikasi pada akhirnya menjadi perdebatan jika membincang prinsip-prinsip masyarakat ideal. Penelitian ini memfokuskan pembahasan terhadap konsepsi masyarakat ideal menurut Syekh Muhammad Al-Madani dalam buku Al-Mujtama’ Al-Mitsali Kama Tunazhzhimuhu Suratu An-Nisaa’ yang telah diterjemahkan menjadi Masyarakat Ideal Dalam Perspektif Surah An-Nisaa’. Untuk menguraikan konsepsi tersebut penulis menggunakan teori objektifikasi ilmu menurut Kuntowijoyo. Objektifikasi merujuk kepada istilah Kuntowijoyo dalam buku Islam Sebagai Ilmu. Bagi Al-Madani, masing-masing surat di dalam al-Qur’an memiliki karakteristik khusus. Al-Qur’an digambarkan Al-Madani sebagai kitab pedoman yang di dalamnya terdapat surat-surat yang memiliki karakteristik yang khas dalam mendorong hati dan jiwa. Al-Qur’an merupakan sumber yang memiliki analogi-analogi, contoh-contoh, prinsip tersendiri dan bersifat independen. dalam perspektif yang ia ambil dalam surat An-Nisa. Surat An-Nisa menjamin bahwa tatanan masyarakat Islam itu bersifat ideal, sebagaimana tercermin pada prinsip-prinsip dan petunjuk-petunjuk yang mendasari pembentukannya, harapan yang berkembang di dalamnya, dan hukum-hukum yang diberlakukannya. Prinsip-prinsip dan asas-asas penting tersebut ialah pertama, persamaan di antara manusia; Kedua, beriman dan taat kepada syari’at Allah Swt.; Ketiga, keadilan dalam hukum, pelaksanaan keputusan pengadilan, dan kesaksian; Keempat, jaminan sosial. Konsepsi masyarakat ideal dalam perspektif surah An-Nisa penawaran Al-Madani yang paling menonjol di antara empat poin di atas adalah persamaan antara laki-laki dan perempuan, yaitu kesamaan fungsi sosial perempuan bersama laki-laki. Argumentasi yang ditawarkan oleh al-Madani adalah An-Nisa (4): 124. Objektifikasi ilmu adalah ilmu dan orang beriman untuk seluruh manusia, tidak hanya untuk orang beriman saja. Adapun konsepsi masyarakat ideal menurut Al-Madani, keempat poin tersebut di atas merupakan objektifikasi ilmu serta berperan sebagai kontrol agama dalam konteks suatu masyarakat.