A. Agung, Inten Paraniti, Ni Komang, Dina Suciari, I. M. Diarta, I. Made, Surya Hermawan, Berpikir Kritis, Kemandirian Belajar, Profil Kurikulum Merdeka, Pelajar Pancasila
{"title":"Membangun Keterampilan Berpikir Kritis dan Kemandirian Belajar: Akselerasi Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila","authors":"A. Agung, Inten Paraniti, Ni Komang, Dina Suciari, I. M. Diarta, I. Made, Surya Hermawan, Berpikir Kritis, Kemandirian Belajar, Profil Kurikulum Merdeka, Pelajar Pancasila","doi":"10.52436/1.jpmi.1907","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kurikulum merdeka mendukung paradigma pembelajarn aktif yang berpusat kepada siswa melalui implementasi model-model pembelajaran inovatif. Proses pembelajaran inovatif tersebut dapat membangun keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis dan kemandirian belajar siswa. Kemandirian belajar dan keterampilan berpikir kritis merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan di Indonesia, sehingga dalam kurikulum merdeka kedua komponen tersebut tertuang ke dalam profil pelajar pancasila. Pengukuran terhadap penguasaan keterampilan berpikir kritis dan kemandirian belajar siswa dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen keterampilan berpikir kritis dan instrumen kemandirian belajar. Namun demikian, wawasan, pengalaman dan kemampuan guru dalam merancang instrrumen keterampilan berpikir kritis dan kemandirian belajar siswa masih rendah. Oleh karena itu, tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru-guru di SMA Negeri 1 Mengwi dalam menyusun instrumen keterampilan berpikir kritis dan kemandirian belajar siswa SMA. Metode kegiatan berupa sosialisasi dan pelatihan penyusunan instrumen keterampilan berpikir kritis dan kemandirian belajar siswa. Peserta pelatihan ini sebanyak 70 guru-guru di lingkungan SMA Negeri 1 Mengwi, 10 dosen dan 3 mahasiswa di lingkungan program studi pendidikan biologi Universitas Mahasaraswati Denpasar. Kegiatan ini berhasil meningkatkan wawasan guru dalam menyusun instrumen keterampilan berpikir kritis dan kemandirian belajar siswa. Melalui penguasaan penyusunan instrumen guru dapat memetakan dan mengevaluasi pembelejaran secara lebih holistik terhadap kemajuan siswa dalam aspek intelektual dan kreatif.","PeriodicalId":473002,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia","volume":"7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-04-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52436/1.jpmi.1907","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kurikulum merdeka mendukung paradigma pembelajarn aktif yang berpusat kepada siswa melalui implementasi model-model pembelajaran inovatif. Proses pembelajaran inovatif tersebut dapat membangun keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis dan kemandirian belajar siswa. Kemandirian belajar dan keterampilan berpikir kritis merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan di Indonesia, sehingga dalam kurikulum merdeka kedua komponen tersebut tertuang ke dalam profil pelajar pancasila. Pengukuran terhadap penguasaan keterampilan berpikir kritis dan kemandirian belajar siswa dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen keterampilan berpikir kritis dan instrumen kemandirian belajar. Namun demikian, wawasan, pengalaman dan kemampuan guru dalam merancang instrrumen keterampilan berpikir kritis dan kemandirian belajar siswa masih rendah. Oleh karena itu, tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru-guru di SMA Negeri 1 Mengwi dalam menyusun instrumen keterampilan berpikir kritis dan kemandirian belajar siswa SMA. Metode kegiatan berupa sosialisasi dan pelatihan penyusunan instrumen keterampilan berpikir kritis dan kemandirian belajar siswa. Peserta pelatihan ini sebanyak 70 guru-guru di lingkungan SMA Negeri 1 Mengwi, 10 dosen dan 3 mahasiswa di lingkungan program studi pendidikan biologi Universitas Mahasaraswati Denpasar. Kegiatan ini berhasil meningkatkan wawasan guru dalam menyusun instrumen keterampilan berpikir kritis dan kemandirian belajar siswa. Melalui penguasaan penyusunan instrumen guru dapat memetakan dan mengevaluasi pembelejaran secara lebih holistik terhadap kemajuan siswa dalam aspek intelektual dan kreatif.
独立课程通过实施创新学习模式,支持以学生为中心的主动学习范式。创新学习过程可以培养 21 世纪的技能,如批判性思维和学生学习的独立性。学习独立性和批判性思维能力在印尼教育界非常重要,因此在独立课程中,这两项内容都包含在 "潘查希拉 "学生档案中。学生对批判性思维能力和学习独立性的掌握程度可以通过使用批判性思维能力工具和学习独立性工具来衡量。然而,教师在设计批判性思维技能工具和学生学习独立性方面的洞察力、经验和能力仍然较低。因此,本次服务活动的目的是提高 SMA Negeri 1 Mengwi 学校教师开发高中生批判性思维技能工具和学习独立性工具的能力。活动的方法是以社会化和培训的形式来准备批判性思维技能工具和学生的学习独立性。参加培训的人员包括来自SMA Negeri 1 Mengwi的70名教师、10名讲师和3名来自登巴萨玛哈萨拉斯瓦蒂大学(Mahasaraswati University Denpasar)生物教育研究课程的学生。此次活动成功地提高了教师在开发批判性思维能力和学生学习自主性工具方面的洞察力。通过掌握工具的准备,教师可以更全面地规划和评估学生在智力和创造力方面的学习进展。