{"title":"Strategi Coaching Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dalam Pencapaian Visi Misi Gubernur Nusa Tenggara Barat","authors":"Seridana Seridana","doi":"10.29303/jipp.v9i2.2145","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: (1) pelaksanaan coaching Organisasi Perangkat Daerah dalam pencapaian visi misi Gubernur Nusa Tenggara Barat; (2) peningkatan kinerja Organisasi Perangkat Daerah yang dapat dicapai setelah dilakukan coachig Organisasi Perangkat Daerah di Nusa Tenggara Barat; (3) Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan coaching Organisasi Perangkat Daerah di Nusa Tenggara Barat; dan (4) strategi pelaksanaan coaching Organisasi Perangkat Daerah yang efektif dan efisian agar target visi misi Gubernur Nusa Tenggara Barat dapat tercapai. Pendekatan penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif . Sumber data penelitian adalah 5 (lima) OPD objek coaching bersama tim coach yaitu dari widyaiswara BPSDMD NTB. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan coaching OPD dalam pencapaian visi misi Gubernur Nusa Tenggara Barat berlangsung cukup baik sesuai dengan target yang ditetapkan mulai dari tahap perencanaan dan pelaksanaan. Sedangkan tahap evaluasi dilaksanakan bersamaan dengan selesainya setiap tahapan dan bersifat internal evaluation. (2) Peningkatan kinerja yang dicapai OPD setelah dilakukan coaching adalah terwujudnya penambahan persentase capaian target dan sasaran IKU dari perolehan sebelumnya pada masing-masing OPD dengan jumlah peningkatan yang variatif. (a) DP3AP2KB telah mencapai indikator kinerja utama dari 70 % menjadi 100 % sehingga NTB menjadi Provinsi Layak Anak karena seluruh Kabupaten Kota dmenjadi KLA. (b) RSUP telah mencapai IKU bidang pelayanan yang ditunjukkan dengan peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat dalam status akreditasi dari katagori B menjadi A Tahun 2023 (c) Bapenda memiliki peningkatan PAD sebesar 19,10%. (d) Dinas LHK berhasil meningkatkan Pengelolaan sampah sampai bulan Mei 2023 sebesar 55,68 %. Dan (e) Dinas Dikbud masih sesuai dengan capaian target sebelumnya dan masih dalam proses aksi komitmen. (3) Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan coaching OPD di NTB adalah pada aspek manusia (coach dan coachee), waktu dan cara pelaksanaannya. Permasalahan pada aspek coach dan coachee yaitu pada miskomunikasi dan mispersepsi konsep coaching yang berpengaruh pada perbedaan cara pandang dan pola perilaku melaksanakan coaching. (4) Strategi pelaksanaan coaching OPD yang efektif dan efisian agar target visi misi Gubernur NTB tercapai melalui redesign alur mekanisme pendampingan. Strategi coaching OPD menjadi 4 (empat) tahapan, yaitu: (a) penetapan 3T (tujuan, target, timing); (b) penggalian kondisi real; (c) rumusan alrternatif,; (d) membangun komitmen pencapaian target; dan (5) monitoring.","PeriodicalId":354928,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan","volume":"5 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-04-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/jipp.v9i2.2145","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: (1) pelaksanaan coaching Organisasi Perangkat Daerah dalam pencapaian visi misi Gubernur Nusa Tenggara Barat; (2) peningkatan kinerja Organisasi Perangkat Daerah yang dapat dicapai setelah dilakukan coachig Organisasi Perangkat Daerah di Nusa Tenggara Barat; (3) Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan coaching Organisasi Perangkat Daerah di Nusa Tenggara Barat; dan (4) strategi pelaksanaan coaching Organisasi Perangkat Daerah yang efektif dan efisian agar target visi misi Gubernur Nusa Tenggara Barat dapat tercapai. Pendekatan penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif . Sumber data penelitian adalah 5 (lima) OPD objek coaching bersama tim coach yaitu dari widyaiswara BPSDMD NTB. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan coaching OPD dalam pencapaian visi misi Gubernur Nusa Tenggara Barat berlangsung cukup baik sesuai dengan target yang ditetapkan mulai dari tahap perencanaan dan pelaksanaan. Sedangkan tahap evaluasi dilaksanakan bersamaan dengan selesainya setiap tahapan dan bersifat internal evaluation. (2) Peningkatan kinerja yang dicapai OPD setelah dilakukan coaching adalah terwujudnya penambahan persentase capaian target dan sasaran IKU dari perolehan sebelumnya pada masing-masing OPD dengan jumlah peningkatan yang variatif. (a) DP3AP2KB telah mencapai indikator kinerja utama dari 70 % menjadi 100 % sehingga NTB menjadi Provinsi Layak Anak karena seluruh Kabupaten Kota dmenjadi KLA. (b) RSUP telah mencapai IKU bidang pelayanan yang ditunjukkan dengan peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat dalam status akreditasi dari katagori B menjadi A Tahun 2023 (c) Bapenda memiliki peningkatan PAD sebesar 19,10%. (d) Dinas LHK berhasil meningkatkan Pengelolaan sampah sampai bulan Mei 2023 sebesar 55,68 %. Dan (e) Dinas Dikbud masih sesuai dengan capaian target sebelumnya dan masih dalam proses aksi komitmen. (3) Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan coaching OPD di NTB adalah pada aspek manusia (coach dan coachee), waktu dan cara pelaksanaannya. Permasalahan pada aspek coach dan coachee yaitu pada miskomunikasi dan mispersepsi konsep coaching yang berpengaruh pada perbedaan cara pandang dan pola perilaku melaksanakan coaching. (4) Strategi pelaksanaan coaching OPD yang efektif dan efisian agar target visi misi Gubernur NTB tercapai melalui redesign alur mekanisme pendampingan. Strategi coaching OPD menjadi 4 (empat) tahapan, yaitu: (a) penetapan 3T (tujuan, target, timing); (b) penggalian kondisi real; (c) rumusan alrternatif,; (d) membangun komitmen pencapaian target; dan (5) monitoring.