Widiyanto Widiyanto, Fajar Julian Santosa, D. Purwanto, Raden Roro Ariessanty Alicia Kusuma Wardani, D.R.A. Muhammad, A. Jamaluddin, W. Wahyudi
{"title":"KNOWLEDGE SHARING DALAM BUDIDAYA KOPI: STUDI KASUS PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS PETANI LMDH WANA ASRI, KABUPATEN KEBUMEN","authors":"Widiyanto Widiyanto, Fajar Julian Santosa, D. Purwanto, Raden Roro Ariessanty Alicia Kusuma Wardani, D.R.A. Muhammad, A. Jamaluddin, W. Wahyudi","doi":"10.24198/kumawula.v7i1.53036","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Desa Kebakalan, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen merupakan salah satu desa yang menerima program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat dari Perum Perhutani Jawa Tengah. Melalui program tersebut, masyarakat Desa Kebakalan menerima bantuan bibit kopi yang diberikan kepada Lembaga Masyarakat Hutan Desa (LMDH) Wana Asri. Akan tetapi, petani kopi di Desa Kebakalan masih memiliki pengetahuan yang rendah mengenai cara budidaya kopi dan pengolahan pasca-panen. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan literatur terkait peran penting knowledge sharing kelompok LMDH Wana Asri dalam meningkatkan pengetahuan tentang budidaya kopi baik pada peningkatan kualitas tanaman, hasil, dan keberlanjutan. Metode penelitian yaitu sosial kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Wawancara mendalam dilakukan kepada 7 informan petani kopi yang dipilih secara purposive. Selain itu, dilakukan observasi dan kajian data sekunder. Kegiatan knowledge sharing dilakukan melalui diskusi (offline dan online) dan praktik langsung.Selain praktik budidaya, petani kopi juga melakukan praktik pengolahan pasca-panen yang meliputi praktik sortasi cherry kopi, pemecahan kulit menggunakan pulper, pengeringan, hingga roasting menggunakan mesin sangrai (roaster). Adapun peran penting dari knowledge sharing yaitu: 1) mendorong dan membuka wawasan petani; 2) memfasilitasi pengembangan kompetensi petani dalam kemandirian dan berinovasi; 3) pengaruh positif dalam meningkatkan kepercayaan diri para petani; 4) memunculkan jaringan kemitraan dan spirit dalam pengembangan komoditas kopi yang baik dan berkelanjutan. Kebakalan Village, Karanggayam District, Kebumen Regency is one of the villages that received the Community Forest Management program from Perum Perhutani Central Java. Through this program, the people of Kebakalan Village received coffee seed assistance provided by the Wana Asri Village Forest Community Institute (LMDH). However, coffee farmers in Kebakalan Village still need more knowledge about cultivating coffee and post-harvest processing. This study aims to provide literature on the vital role of knowledge sharing of the LMDH Wana Asri group in increasing knowledge about coffee cultivation in improving crop quality, yield, and sustainability. The research method is social qualitative with a case study approach. In-depth interviews were conducted with seven purposively selected coffee farmer informants. In addition, observations and secondary data studies were conducted. Knowledge-sharing activities are carried out through discussions (offline and online) and direct practice. In addition to cultivation practices, coffee farmers also carry out post-harvest processing practices, including coffee cherry sorting practices, skin splitting using pulpers, drying, and roasting using roaster machines. The important roles of knowledge sharing are: (1) Encouraging and opening farmers' insights; (2) Facilitating the development of farmers' competencies in self-reliance and innovation; (3) Positive influence in increasing the confidence of farmers; (4) Establishing a network of partnerships and spirits in the development of excellent and sustainable coffee commodities.","PeriodicalId":170937,"journal":{"name":"Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":" 25","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-04-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/kumawula.v7i1.53036","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Desa Kebakalan, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen merupakan salah satu desa yang menerima program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat dari Perum Perhutani Jawa Tengah. Melalui program tersebut, masyarakat Desa Kebakalan menerima bantuan bibit kopi yang diberikan kepada Lembaga Masyarakat Hutan Desa (LMDH) Wana Asri. Akan tetapi, petani kopi di Desa Kebakalan masih memiliki pengetahuan yang rendah mengenai cara budidaya kopi dan pengolahan pasca-panen. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan literatur terkait peran penting knowledge sharing kelompok LMDH Wana Asri dalam meningkatkan pengetahuan tentang budidaya kopi baik pada peningkatan kualitas tanaman, hasil, dan keberlanjutan. Metode penelitian yaitu sosial kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Wawancara mendalam dilakukan kepada 7 informan petani kopi yang dipilih secara purposive. Selain itu, dilakukan observasi dan kajian data sekunder. Kegiatan knowledge sharing dilakukan melalui diskusi (offline dan online) dan praktik langsung.Selain praktik budidaya, petani kopi juga melakukan praktik pengolahan pasca-panen yang meliputi praktik sortasi cherry kopi, pemecahan kulit menggunakan pulper, pengeringan, hingga roasting menggunakan mesin sangrai (roaster). Adapun peran penting dari knowledge sharing yaitu: 1) mendorong dan membuka wawasan petani; 2) memfasilitasi pengembangan kompetensi petani dalam kemandirian dan berinovasi; 3) pengaruh positif dalam meningkatkan kepercayaan diri para petani; 4) memunculkan jaringan kemitraan dan spirit dalam pengembangan komoditas kopi yang baik dan berkelanjutan. Kebakalan Village, Karanggayam District, Kebumen Regency is one of the villages that received the Community Forest Management program from Perum Perhutani Central Java. Through this program, the people of Kebakalan Village received coffee seed assistance provided by the Wana Asri Village Forest Community Institute (LMDH). However, coffee farmers in Kebakalan Village still need more knowledge about cultivating coffee and post-harvest processing. This study aims to provide literature on the vital role of knowledge sharing of the LMDH Wana Asri group in increasing knowledge about coffee cultivation in improving crop quality, yield, and sustainability. The research method is social qualitative with a case study approach. In-depth interviews were conducted with seven purposively selected coffee farmer informants. In addition, observations and secondary data studies were conducted. Knowledge-sharing activities are carried out through discussions (offline and online) and direct practice. In addition to cultivation practices, coffee farmers also carry out post-harvest processing practices, including coffee cherry sorting practices, skin splitting using pulpers, drying, and roasting using roaster machines. The important roles of knowledge sharing are: (1) Encouraging and opening farmers' insights; (2) Facilitating the development of farmers' competencies in self-reliance and innovation; (3) Positive influence in increasing the confidence of farmers; (4) Establishing a network of partnerships and spirits in the development of excellent and sustainable coffee commodities.