{"title":"Analisis Buckling pada Rangka Mesin Pemberi Pakan Ikan otomatis","authors":"Yahdil, Fadhli Dzil Ikram, Wirya Sarwana","doi":"10.36761/gear.v2i1.3198","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ketahanan pangan merupakan permasalahan yang akan di hadapi dunia di masa yang akan datang solusi untuk menjawab permasalahan ketahanan pangan di dunia yaitu salah satunya pada sektor perikanan. Negara Indonesia menjadi sebuah solusi karena menjadi negara dengan penghasil ikan terbanyak ke dua di dunia sesuai yang di sampaikan oleh FAO dalam laporan The State of World Fisheries and Aquaculture 2022. Namun, dalam proses peningkatan hasil ikan perlu dilakukannya pembudidayaan agar menjaga kestabilan hasil perikanan di Indonesia. Anda memerlukan pengumpan ikan otomatis untuk mempermudah pengoperasian. Penelitian harus dilakukan pada kerangka penggunaan teknologi ini, analisis tekuk. Tegangan tekan pada suatu struktur dapat menyebabkan fenomena keruntuhan yang disebut buckling, yang mengakibatkan pembengkokan lateral struktur menjadi bentuk kesetimbangan yang berbeda. Beban kritis, deformasi, dan tegangan ekuivalen semuanya dihitung dalam pendekatan ini. Jumlah beban yang diberikan pada rangka sebesar (100 Kg/981 N). sehingga hasil beban kritis yang didapatkan sebesar (13.879,923 N) pada jenis rangka 1 dengan luas penampang (40 mm x 40 mm x 0,5 mm) dan pada jenis rangka 2 dengan luas penampang (40 mm x 25 mm x 0,5 mm) sebesar (12.621,791 N). Adapun deformasi maksimum sebesar (0,25013 mm) terhadap rangka 1 dan nilai minimum sebesar (0 mm). Nilai deformasi maksimum pada rangka 2 sebesar (0,53323 mm) dan nilai minimum sebesar (0 mm). sedangkan equivalent stress maksimum pada rangka 1 sebesar (180,38 Mpa) dan nilai minimum sebesar (0,0046383 Mpa). Nilai equivalent stress maksimum pada rangka 2 sebesar (99,735 Mpa) dan nilai minimum sebesar (0,0016464 Mpa).","PeriodicalId":518065,"journal":{"name":"Jurnal Gear : Energi, Perancangan, Manufaktur & Material","volume":"94 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Gear : Energi, Perancangan, Manufaktur & Material","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36761/gear.v2i1.3198","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Ketahanan pangan merupakan permasalahan yang akan di hadapi dunia di masa yang akan datang solusi untuk menjawab permasalahan ketahanan pangan di dunia yaitu salah satunya pada sektor perikanan. Negara Indonesia menjadi sebuah solusi karena menjadi negara dengan penghasil ikan terbanyak ke dua di dunia sesuai yang di sampaikan oleh FAO dalam laporan The State of World Fisheries and Aquaculture 2022. Namun, dalam proses peningkatan hasil ikan perlu dilakukannya pembudidayaan agar menjaga kestabilan hasil perikanan di Indonesia. Anda memerlukan pengumpan ikan otomatis untuk mempermudah pengoperasian. Penelitian harus dilakukan pada kerangka penggunaan teknologi ini, analisis tekuk. Tegangan tekan pada suatu struktur dapat menyebabkan fenomena keruntuhan yang disebut buckling, yang mengakibatkan pembengkokan lateral struktur menjadi bentuk kesetimbangan yang berbeda. Beban kritis, deformasi, dan tegangan ekuivalen semuanya dihitung dalam pendekatan ini. Jumlah beban yang diberikan pada rangka sebesar (100 Kg/981 N). sehingga hasil beban kritis yang didapatkan sebesar (13.879,923 N) pada jenis rangka 1 dengan luas penampang (40 mm x 40 mm x 0,5 mm) dan pada jenis rangka 2 dengan luas penampang (40 mm x 25 mm x 0,5 mm) sebesar (12.621,791 N). Adapun deformasi maksimum sebesar (0,25013 mm) terhadap rangka 1 dan nilai minimum sebesar (0 mm). Nilai deformasi maksimum pada rangka 2 sebesar (0,53323 mm) dan nilai minimum sebesar (0 mm). sedangkan equivalent stress maksimum pada rangka 1 sebesar (180,38 Mpa) dan nilai minimum sebesar (0,0046383 Mpa). Nilai equivalent stress maksimum pada rangka 2 sebesar (99,735 Mpa) dan nilai minimum sebesar (0,0016464 Mpa).