Puja Sari Putri, Rudy Sutanto, Agustinus Adriyanto
{"title":"TINJAUAN PERTAHANAN LAUT CINA BERDASARKAN TEORI STRATEGI SIR BASIL LIDDELL HART","authors":"Puja Sari Putri, Rudy Sutanto, Agustinus Adriyanto","doi":"10.33172/jpbh.v13i3.12107","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Strategi pertahanan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh suatu negara memiliki dampak bagi pertahanan negara. Pertahanan negara sangat penting, ini berkaitan dengan kemampuan suatu negara dalam mempertahankan wilayah dari musuh atau ancaman. Strategi pertahanan yang baik didukung dengan strategi militer baik secara fisik maupun konsep. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi konsep strategi pertahanan Cina berdasarkan teori Sir Basil Liddell Hart. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti sebagai instrument kunci. Analisis data secara dekskriptif adalah proses menyusun dan menggambarkan data secara sistematis untuk memberikan pemahaman mengenai strategi pertahanan laut Cina. Dalam penelitian ini, metode Library Research digunakan untuk mengumpulkan data. Metode ini mencakup penggunaan sumber informasi seperti buku, jurnal ilmiah, majalah, surat kabar, internet, dan artefak. Penelitian ini menggunakan teori Sir Basil Liddell Hart, yakni konsep strategi yang dikenal sebagai pendekatan tidak langsung bahwa di dalam strategi ini ada 7 hal yang harus ada dalam strategi tidak langsung yaitu: Rencana Strategi, Penyebaran dan Mobilitas, Tujuan Alternatif dan Fleksibilitas, Dislokasi Kesetimbangan, Penetrasi Strategi, Kekuatan Udara, dan Senyawa. Strategi tradisional Cina dan kekuatan Maritime Militia merupakan hal baru yang mungkin saja di masa depan dapat di adopsi dan disesuaikan dengan kondisi geografis di Indonesia. Karena pada dasarnya laut Indonesia itu luas dan keberadaan nelayan itu hampir ada di setiap pesisir pantai di seluruh Indonesia, dan Negara melalui Kementerian Pertahanan harus mulai memikirkan langkah strategis untuk menjaga setiap pulau yang berada di dalam wilayah teritorial Indonesia untuk mengantisipasi invasi negara asing untuk mengklaim pulau-pulau yang ada di negara Indonesia.","PeriodicalId":184632,"journal":{"name":"Jurnal Pertahanan & Bela Negara","volume":"118 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pertahanan & Bela Negara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33172/jpbh.v13i3.12107","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Strategi pertahanan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh suatu negara memiliki dampak bagi pertahanan negara. Pertahanan negara sangat penting, ini berkaitan dengan kemampuan suatu negara dalam mempertahankan wilayah dari musuh atau ancaman. Strategi pertahanan yang baik didukung dengan strategi militer baik secara fisik maupun konsep. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi konsep strategi pertahanan Cina berdasarkan teori Sir Basil Liddell Hart. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti sebagai instrument kunci. Analisis data secara dekskriptif adalah proses menyusun dan menggambarkan data secara sistematis untuk memberikan pemahaman mengenai strategi pertahanan laut Cina. Dalam penelitian ini, metode Library Research digunakan untuk mengumpulkan data. Metode ini mencakup penggunaan sumber informasi seperti buku, jurnal ilmiah, majalah, surat kabar, internet, dan artefak. Penelitian ini menggunakan teori Sir Basil Liddell Hart, yakni konsep strategi yang dikenal sebagai pendekatan tidak langsung bahwa di dalam strategi ini ada 7 hal yang harus ada dalam strategi tidak langsung yaitu: Rencana Strategi, Penyebaran dan Mobilitas, Tujuan Alternatif dan Fleksibilitas, Dislokasi Kesetimbangan, Penetrasi Strategi, Kekuatan Udara, dan Senyawa. Strategi tradisional Cina dan kekuatan Maritime Militia merupakan hal baru yang mungkin saja di masa depan dapat di adopsi dan disesuaikan dengan kondisi geografis di Indonesia. Karena pada dasarnya laut Indonesia itu luas dan keberadaan nelayan itu hampir ada di setiap pesisir pantai di seluruh Indonesia, dan Negara melalui Kementerian Pertahanan harus mulai memikirkan langkah strategis untuk menjaga setiap pulau yang berada di dalam wilayah teritorial Indonesia untuk mengantisipasi invasi negara asing untuk mengklaim pulau-pulau yang ada di negara Indonesia.