Mari Hara, Servasius To'o Jala Mulu, Leni Landudjama
{"title":"Cegah Stunting Dengan Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting","authors":"Mari Hara, Servasius To'o Jala Mulu, Leni Landudjama","doi":"10.55681/swarna.v3i1.1107","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan. Indonesia adalah salah satu negara dengan masalah malnutrisi tertinggi dan juga menempati urutan ketiga dengan angka stunting tertinggi yakni 36,4% atau sekitar 9 juta kasus. Provinsi Nusa Tenggara Timur menduduki urutan pertama dengan angka kasus gizi buruk dan gizi kurang tertinggi pada Baduta (bawah dua tahun) yakni 6,9% untuk gizi buruk dan 17,6% untuk gizi kurang. Dari angka ini, sebanyak 17,45% Baduta dengan gizi buruk dan kurang berada di Sumba Timur. Berdasarkan data hasil screening tim pengabdian, kejadian stunting cukup tinggi dengan jumlah kasus 156 kasus dan dari jumlah tersebut 95 kasus terdapat Desa Temu Kecamatan Kanatang. Selain itu, terdapat 3 balita Bawah Garis Merah (BGM) dan 5 balita tidak naik BB (2T) yang tidak hanya beresiko tinggi, namun juga memperbesar potensi meningkatnya angka stunting. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah kejadian stunting melalui pendampingan keluarga balita risiko stunting. Berdasarkan hasil kegiatan disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik dan metode yang digunakan efektif dimana terdapat peningkatan pengetahuan keluarga tentang stunting, pemilihan dan pengolahan makanan dengan memanfaatkan sumber pangan lokal bagi baduta, dan seluruh sasaran memiliki dapur hidup.","PeriodicalId":287922,"journal":{"name":"SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"11 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55681/swarna.v3i1.1107","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan. Indonesia adalah salah satu negara dengan masalah malnutrisi tertinggi dan juga menempati urutan ketiga dengan angka stunting tertinggi yakni 36,4% atau sekitar 9 juta kasus. Provinsi Nusa Tenggara Timur menduduki urutan pertama dengan angka kasus gizi buruk dan gizi kurang tertinggi pada Baduta (bawah dua tahun) yakni 6,9% untuk gizi buruk dan 17,6% untuk gizi kurang. Dari angka ini, sebanyak 17,45% Baduta dengan gizi buruk dan kurang berada di Sumba Timur. Berdasarkan data hasil screening tim pengabdian, kejadian stunting cukup tinggi dengan jumlah kasus 156 kasus dan dari jumlah tersebut 95 kasus terdapat Desa Temu Kecamatan Kanatang. Selain itu, terdapat 3 balita Bawah Garis Merah (BGM) dan 5 balita tidak naik BB (2T) yang tidak hanya beresiko tinggi, namun juga memperbesar potensi meningkatnya angka stunting. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah kejadian stunting melalui pendampingan keluarga balita risiko stunting. Berdasarkan hasil kegiatan disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik dan metode yang digunakan efektif dimana terdapat peningkatan pengetahuan keluarga tentang stunting, pemilihan dan pengolahan makanan dengan memanfaatkan sumber pangan lokal bagi baduta, dan seluruh sasaran memiliki dapur hidup.