I. M. Wisma Pratama, I. P. Eka Juliantara, I. P. Sugiartha
{"title":"PENERAPAN DIFFUSION WEIGHTED IMAGING (DWI) PADA PEMERIKSAAN MRI KNEE JOINT DENGAN KASUS SUSP. LESI DI RUMAH SAKIT BALIMÉD DENPASAR","authors":"I. M. Wisma Pratama, I. P. Eka Juliantara, I. P. Sugiartha","doi":"10.33024/jikk.v10i12.12269","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak: Penerapan Diffusion Weighted Imaging (Dwi) Pada Pemeriksaan MRI Knee Joint Dengan Kasus Susp. Lesi Di Rumah Sakit Baliméd Denpasar. Lesi merupakan pertumbuhan sel-sel dari tubuh yang abnormal. Lesi dapat terjadi hampir di seluruh organ tubuh termasuk di Knee Joint. Knee joint memiliki fungsi untuk mengatur pergerakan dari kaki dan untuk menggerakan kaki. Pemeriksaan MRI merupakan suatu pemeriksaan terbaik yang dapat menggambarkan jaringan lunak pada Knee Joint. Pemeriksaan MRI Knee Joint dengan kasus Susp. Lesi di Rumah Sakit BaliMéd Denpasar tidak menggunakan media kontras melainkan dengan pemeriksaan MRI konvensional dengan ditambahkan DWI. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penerapan Diffusion Weighted Imaging (DWI) pada pemeriksaan MRI Knee Joint pada kasus Susp. Lesi di Rumah Sakit BaliMéd Denpasar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Subjek penelitian ini yaitu 3 pemeriksaan MRI Knee Joint dengan kasus Susp. Lesi. Responden penelitian ini terdapat 3 dokter spesialis radiologi dan 1 radiografer. Analisa data dilakukan dengan interaktif model berdasarkan wawancara dan artikel pendukung. Hasil dari 3 sampel penelitian yang terkumpul berdasarkan hasil wawancara dan didukung oleh beberapa artikel yang terkait peneltian ini menunjukkan bahwa DWI memiliki peran yang penting dalam memberikan suatu informasi tentang karakteristik lesi dan selularitas jaringan. DWI dapat memberikan informasi selularitas jaringan yang membedakan antara jaringan abnormal dengan jaringan normal. DWI juga memberikan informasi yang signifikan untuk melihat karakterisasi dari lesi tanpa perlu menggunakan media kontras. Namun DWI memiliki kekurangan tidak dapat menampakkan infiltrasi kesekitaran jaringan dan DWI tidak dapat menggantikan peran dari media kontras.","PeriodicalId":378092,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","volume":"47 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33024/jikk.v10i12.12269","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak: Penerapan Diffusion Weighted Imaging (Dwi) Pada Pemeriksaan MRI Knee Joint Dengan Kasus Susp. Lesi Di Rumah Sakit Baliméd Denpasar. Lesi merupakan pertumbuhan sel-sel dari tubuh yang abnormal. Lesi dapat terjadi hampir di seluruh organ tubuh termasuk di Knee Joint. Knee joint memiliki fungsi untuk mengatur pergerakan dari kaki dan untuk menggerakan kaki. Pemeriksaan MRI merupakan suatu pemeriksaan terbaik yang dapat menggambarkan jaringan lunak pada Knee Joint. Pemeriksaan MRI Knee Joint dengan kasus Susp. Lesi di Rumah Sakit BaliMéd Denpasar tidak menggunakan media kontras melainkan dengan pemeriksaan MRI konvensional dengan ditambahkan DWI. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penerapan Diffusion Weighted Imaging (DWI) pada pemeriksaan MRI Knee Joint pada kasus Susp. Lesi di Rumah Sakit BaliMéd Denpasar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Subjek penelitian ini yaitu 3 pemeriksaan MRI Knee Joint dengan kasus Susp. Lesi. Responden penelitian ini terdapat 3 dokter spesialis radiologi dan 1 radiografer. Analisa data dilakukan dengan interaktif model berdasarkan wawancara dan artikel pendukung. Hasil dari 3 sampel penelitian yang terkumpul berdasarkan hasil wawancara dan didukung oleh beberapa artikel yang terkait peneltian ini menunjukkan bahwa DWI memiliki peran yang penting dalam memberikan suatu informasi tentang karakteristik lesi dan selularitas jaringan. DWI dapat memberikan informasi selularitas jaringan yang membedakan antara jaringan abnormal dengan jaringan normal. DWI juga memberikan informasi yang signifikan untuk melihat karakterisasi dari lesi tanpa perlu menggunakan media kontras. Namun DWI memiliki kekurangan tidak dapat menampakkan infiltrasi kesekitaran jaringan dan DWI tidak dapat menggantikan peran dari media kontras.