Suhartoyo Topo, Mohammad Nanang Himawan Kusuma, Neva Widanita, Dewi Anggraeni
{"title":"MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KOMPONEN BIOMOTORIK PADA REMAJA DI WILAYAH PERKOTAAN","authors":"Suhartoyo Topo, Mohammad Nanang Himawan Kusuma, Neva Widanita, Dewi Anggraeni","doi":"10.62085/jms.v2i1.77","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kondisi psikologis individu yang didalamnya terkandung unsur mental, motivasi, emosi, stres dan ketertarikan. Komponen biomotorik mencakup kecepatan, fleksibiltas, kelincahan, kekuatan, koordinasi dan daya tahan. Unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling membangun kualitas dan kuantitas fisik. Daya tahan menjadi salah satu komponen yang perlu diperhatian dalam mempertahankan kondisi fisik sesorang guna menjaga dan membangun kemampuan cardiovascular. Fase remaja memiliki indicator fisik yang mengalami perubahan yang cepat, fluktiatif dan perlu mendapatkan perhatian serta bimbingan. Wilayah perkotaan sangat erat dengan kemajuan teknologi yang cepat, mudah, menarik dan murah. Penggunaan gawai untuk operasional games online dan sosial media yang berlebihan akan menimbulkan efek negative. Misalnya meningkatnya obesitas, hypokinetic dan homestatis yang secara pelahan menghambat pertumbuhan fisik. Tujuan kegiatan mengukur komponen biomotorik pada remaja di wilayah perkotaan. Metode yang digunakan dalam kegiatan mencakup pelatihan fisik terprogram, kuisioner dan pengukuran komponen biomotorik. Hasil kuisioner dan tes pengukuran menunjukan terjadi peningkatan motivasi atau ketertarikan untuk beraktivitas fisik secara teratur. Tingkat motivasi aktivitas fisik pada fase remaja di wilayah perkotaan mengalami peningkatan secara signifikan dan Latihan fisik dilakukan 3 kali dalam satu minggu dengan durasi waktu 60 menit. Kesimpulan latihan fisik terprogram dengan durasi 60 menit mampu meningkatkan indeks daya tahan pada remaja di wilayah perkotaan.","PeriodicalId":516950,"journal":{"name":"JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat","volume":"390 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.62085/jms.v2i1.77","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kondisi psikologis individu yang didalamnya terkandung unsur mental, motivasi, emosi, stres dan ketertarikan. Komponen biomotorik mencakup kecepatan, fleksibiltas, kelincahan, kekuatan, koordinasi dan daya tahan. Unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling membangun kualitas dan kuantitas fisik. Daya tahan menjadi salah satu komponen yang perlu diperhatian dalam mempertahankan kondisi fisik sesorang guna menjaga dan membangun kemampuan cardiovascular. Fase remaja memiliki indicator fisik yang mengalami perubahan yang cepat, fluktiatif dan perlu mendapatkan perhatian serta bimbingan. Wilayah perkotaan sangat erat dengan kemajuan teknologi yang cepat, mudah, menarik dan murah. Penggunaan gawai untuk operasional games online dan sosial media yang berlebihan akan menimbulkan efek negative. Misalnya meningkatnya obesitas, hypokinetic dan homestatis yang secara pelahan menghambat pertumbuhan fisik. Tujuan kegiatan mengukur komponen biomotorik pada remaja di wilayah perkotaan. Metode yang digunakan dalam kegiatan mencakup pelatihan fisik terprogram, kuisioner dan pengukuran komponen biomotorik. Hasil kuisioner dan tes pengukuran menunjukan terjadi peningkatan motivasi atau ketertarikan untuk beraktivitas fisik secara teratur. Tingkat motivasi aktivitas fisik pada fase remaja di wilayah perkotaan mengalami peningkatan secara signifikan dan Latihan fisik dilakukan 3 kali dalam satu minggu dengan durasi waktu 60 menit. Kesimpulan latihan fisik terprogram dengan durasi 60 menit mampu meningkatkan indeks daya tahan pada remaja di wilayah perkotaan.