{"title":"UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA","authors":"S. Wahyuni, Amanda Junita Tanjung, Fahmi Abdillah, Irma Diani Hasibuan, Nurholidan Siregar","doi":"10.46576/wdw.v18i1.4254","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kondisi dalam proses pembelajaran yang ditandai dengan adanya hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar disebut dengan kesulitan belajar. Sepanjang proses pembelajaran, hambatan-hambatan tersebut dapat bersifat sosiologis, psikologis, atau fisiologis, dan dapat disadari atau tidak disadari. Pada anak-anak dan remaja, kesulitan belajar adalah hambatan atau gangguan belajar yang ditandai dengan adanya kesenjangan yang signifikan antara kemampuan akademik dan kecerdasan siswa. Wawancara, pencatatan yang cermat, dan observasi adalah semua bentuk metode penelitian. Kepala sekolah, guru BK, guru mata pelajaran, dan siswa kelas VI SD merupakan contoh informan yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Hasil penelitian menunjukkan Peneliti menemukan bahwa beberapa siswa disana ada yang mengalami kesulitan belajar dikarenakan Kesulitan-kesulitan ini sering berasal dari ketidakmampuan siswa yang dirasakan untuk mengatasi tuntutan yang diberikan kepada mereka dalam setiap kegiatan belajar, yang mengakibatkan hasil yang kurang memuaskan. Hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling mengungkapkan bahwa upaya yang akan dilakukan akan memberikan dampak yang signifikan terhadap siswa yang terdiagnosis kesulitan belajar. Upaya guru Bimbingan dan Konseling dalam mengatasi siswa yang memiliki kesulitan belajar yaitu dengan cara memberikan bimbingan yang sesuai dengan permasalahan siswa tersebut.","PeriodicalId":156323,"journal":{"name":"Warta Dharmawangsa","volume":"631 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Warta Dharmawangsa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46576/wdw.v18i1.4254","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kondisi dalam proses pembelajaran yang ditandai dengan adanya hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar disebut dengan kesulitan belajar. Sepanjang proses pembelajaran, hambatan-hambatan tersebut dapat bersifat sosiologis, psikologis, atau fisiologis, dan dapat disadari atau tidak disadari. Pada anak-anak dan remaja, kesulitan belajar adalah hambatan atau gangguan belajar yang ditandai dengan adanya kesenjangan yang signifikan antara kemampuan akademik dan kecerdasan siswa. Wawancara, pencatatan yang cermat, dan observasi adalah semua bentuk metode penelitian. Kepala sekolah, guru BK, guru mata pelajaran, dan siswa kelas VI SD merupakan contoh informan yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Hasil penelitian menunjukkan Peneliti menemukan bahwa beberapa siswa disana ada yang mengalami kesulitan belajar dikarenakan Kesulitan-kesulitan ini sering berasal dari ketidakmampuan siswa yang dirasakan untuk mengatasi tuntutan yang diberikan kepada mereka dalam setiap kegiatan belajar, yang mengakibatkan hasil yang kurang memuaskan. Hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling mengungkapkan bahwa upaya yang akan dilakukan akan memberikan dampak yang signifikan terhadap siswa yang terdiagnosis kesulitan belajar. Upaya guru Bimbingan dan Konseling dalam mengatasi siswa yang memiliki kesulitan belajar yaitu dengan cara memberikan bimbingan yang sesuai dengan permasalahan siswa tersebut.