{"title":"Analisis pertumbuhan wilayah kota Medan","authors":"Donar Sagala","doi":"10.61511/jpstd.v1i2.2024.567","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perkembangan kota akan berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk, dimana setiap peningkatan pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi perkembangan kota. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk maka kebutuhan lahan untuk permukiman juga semakin meningkat yang mengakibatkan ketersediaan lahan menjadi sangat terbatas dan akan terus berkurang setiap tahun nya. Kota Medan merupakan kota dengan pertumbuhan dan perkembangan wilayah yang cukup pesat. Hal ini tentunya disebabkan karena cepat pertumbuhan pendudukan di Kota Medan yang mengakibatkan kebutuhan lahan semakin tinggi. Perkembangan kota akan berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk, dimana setiap peningkatan pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi perkembangan kota. Dalam tulisan ini, penulis melakukan kajian yang dilakukan terhadap analisis pertumbuhan wilayah kota Medan. Strategi penataan ruang kota Medan, dan permasalahan lingkungan yang dihadapi dalam pertumbuhan kota. Pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskripsi kualitatif berupa studi pustaka atau literatur (literature review). Analisis dalam tulisan ini dilakukan dengan mengelaborasi hasil rangkuman kajian mengenai analisis pertumbuhan wilayah kota Medan. Strategi penataan ruang kota Medan, dan permasalahan lingkungan yang dihadapi dalam pertumbuhan kota. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan wilayah Kota Medan mengalami peningkatan luas pemukiman 235,94% dari 84,56km2 (1989) menjadi 199,50 km2 (2002) dengan pola perkembangan kota lompat katak (leap frog development) pada tahun 1989 sedangkan pola perkembagan Kota Medan pada tahun 2002 menunjukkan pola perkembangan konsentris (concentric development). Tahun 2007 - 2018 yang mengalami perkembangan cukup besar terdapat pada Kecamatan Medan Marelan yaitu sebesar 491,06 Hektar.","PeriodicalId":477176,"journal":{"name":"Journal of Placemaking and Streetscape Design","volume":"287 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Placemaking and Streetscape Design","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.61511/jpstd.v1i2.2024.567","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Perkembangan kota akan berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk, dimana setiap peningkatan pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi perkembangan kota. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk maka kebutuhan lahan untuk permukiman juga semakin meningkat yang mengakibatkan ketersediaan lahan menjadi sangat terbatas dan akan terus berkurang setiap tahun nya. Kota Medan merupakan kota dengan pertumbuhan dan perkembangan wilayah yang cukup pesat. Hal ini tentunya disebabkan karena cepat pertumbuhan pendudukan di Kota Medan yang mengakibatkan kebutuhan lahan semakin tinggi. Perkembangan kota akan berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk, dimana setiap peningkatan pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi perkembangan kota. Dalam tulisan ini, penulis melakukan kajian yang dilakukan terhadap analisis pertumbuhan wilayah kota Medan. Strategi penataan ruang kota Medan, dan permasalahan lingkungan yang dihadapi dalam pertumbuhan kota. Pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskripsi kualitatif berupa studi pustaka atau literatur (literature review). Analisis dalam tulisan ini dilakukan dengan mengelaborasi hasil rangkuman kajian mengenai analisis pertumbuhan wilayah kota Medan. Strategi penataan ruang kota Medan, dan permasalahan lingkungan yang dihadapi dalam pertumbuhan kota. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan wilayah Kota Medan mengalami peningkatan luas pemukiman 235,94% dari 84,56km2 (1989) menjadi 199,50 km2 (2002) dengan pola perkembangan kota lompat katak (leap frog development) pada tahun 1989 sedangkan pola perkembagan Kota Medan pada tahun 2002 menunjukkan pola perkembangan konsentris (concentric development). Tahun 2007 - 2018 yang mengalami perkembangan cukup besar terdapat pada Kecamatan Medan Marelan yaitu sebesar 491,06 Hektar.