{"title":"EFEKTIVITAS KONSELING SEBAYA TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN ASUPAN ENERGI PADA REMAJA","authors":"Erina Masri, M. Khusna","doi":"10.31604/ristekdik.2024.v9i1.105-117","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Permasalahan gizi yang terjadi saat usia remaja 10-19 tahun salah satunya yaitu ketidakseimbangan antara Asupan makanan dengan kebutuhan. Penyebab masalah gizi pada remaja diantaranya kurangnya Informasi atau pengetahuan tentang gizi seimbang. Upaya yang dilakukan dengan mengembangkan Konseling Sebaya (Peer Counseling), dengan konseling sebaya yang sudah diberikan pelatihan dan keterampilan konseling mampu mengatasi masalah teman sebayanya khususnya yang berhubungan dengan masalah gizi seimbang pada remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas Konseling Sebaya Terhadap Perubahan Pengetahuan dan Asupan Energi Remaja. Jenis penelitian adalah Quasi Eksperiment dengan one group Pretest – Postest non equivalent control group design. Sampel 56 remaja yang di tentukan dengan teknik Proportionate Stratified Random Sampling analisa data menggunakan paired sample t test. Hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan remaja pre-test 60 meningkat menjadi 70,8 saat post-test dan diperkuat dengan hasil paired t-test pengetahuan p=0,000 (p-value < 0,05) sehingga adanya pengaruh konseling sebaya terhadap perubahan pengetahuan tentang gizi seimbang dan pada remaja perempuan usia 10-12 dan laki-laki usia 10-12 dan 13- 15 tidak terdapat pengaruh konseling sebaya terhadap asupan energi (p-value > 0,05) sedangkan pada remaja perempuan usia 13 – 15 tahun terdapat pengaruh konseling sebaya terhadap asupan energi yang mana di perkuat dengan hasil paired t-test (p-value < 0,05). Kesimpulan konseling sebaya efektif dalam peningkatan pengetahuan dan asupan energi remaja perempuan dibandingkan laki-laki.","PeriodicalId":178702,"journal":{"name":"Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"9 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31604/ristekdik.2024.v9i1.105-117","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Permasalahan gizi yang terjadi saat usia remaja 10-19 tahun salah satunya yaitu ketidakseimbangan antara Asupan makanan dengan kebutuhan. Penyebab masalah gizi pada remaja diantaranya kurangnya Informasi atau pengetahuan tentang gizi seimbang. Upaya yang dilakukan dengan mengembangkan Konseling Sebaya (Peer Counseling), dengan konseling sebaya yang sudah diberikan pelatihan dan keterampilan konseling mampu mengatasi masalah teman sebayanya khususnya yang berhubungan dengan masalah gizi seimbang pada remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas Konseling Sebaya Terhadap Perubahan Pengetahuan dan Asupan Energi Remaja. Jenis penelitian adalah Quasi Eksperiment dengan one group Pretest – Postest non equivalent control group design. Sampel 56 remaja yang di tentukan dengan teknik Proportionate Stratified Random Sampling analisa data menggunakan paired sample t test. Hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan remaja pre-test 60 meningkat menjadi 70,8 saat post-test dan diperkuat dengan hasil paired t-test pengetahuan p=0,000 (p-value < 0,05) sehingga adanya pengaruh konseling sebaya terhadap perubahan pengetahuan tentang gizi seimbang dan pada remaja perempuan usia 10-12 dan laki-laki usia 10-12 dan 13- 15 tidak terdapat pengaruh konseling sebaya terhadap asupan energi (p-value > 0,05) sedangkan pada remaja perempuan usia 13 – 15 tahun terdapat pengaruh konseling sebaya terhadap asupan energi yang mana di perkuat dengan hasil paired t-test (p-value < 0,05). Kesimpulan konseling sebaya efektif dalam peningkatan pengetahuan dan asupan energi remaja perempuan dibandingkan laki-laki.