PENDAMPINGAN LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS RAGUNAN KECAMATAN PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN

Uun Nurulhuda, Tri Endah Pangastuti, Bara Miradwiyana
{"title":"PENDAMPINGAN LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS RAGUNAN KECAMATAN PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN","authors":"Uun Nurulhuda, Tri Endah Pangastuti, Bara Miradwiyana","doi":"10.36082/gemakes.v4i1.1535","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 mmHg. Hampir semua orang dapat mengalami tekanan darah tinggi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi peningkatan secara global yaitu orang dewasa yang akan mengidap hipertensi melonjak hingga 29 % pada tahun 2025.  Menurut data Global Burden of Disease pada tahun 2017 bahwa penyakit gagal jantung di seluruh dunia merupakan penyakit dengan nilai penderita tertinggi yaitu sebanyak 64,3 juta. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI tahun 2018 menunjukkan bahwa banyaknya penderita penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter pada semua umur diperkirakan sebesar 1,5 %, atau sebanyak 1.017.290 orang dan untuk provinsi DKI Jakarta diperkirakan penderita penyakit jantung sebesar 1,9% atau sebanyak 40.210 orang. Metode pelaksanaan dilakukan melalui program kemitraan masyarakat, yang merupakan teknik atau cara menyelesaikan permasalahan untuk mencapai tujuan program, yaitu melalui pendekatan tiga tahap yakni input, proses, dan output. Hasil pengukuran tekanan darah yang dilakukan pada kegiatan ini mendapatkan data 13 orang lansia (56,5%) yang beresiko hipertensi. Tekanan darah tinggi yang terjadi terus-menerus dapat membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan bisa membuat jantung membesar, merusak pembuluh darah, dan membuat ginjal tidak bisa bekerja dengan baik. Oleh karena itu, keluarga harus memiliki kartu kiendali hipertensi. Hipertensi pada lansia bukanlah kondisi yang harus diterima sebagai bagian dari proses penuaan. Dengan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan melalui pemahaman, deteksi dini, dan pengobatan yang tepat, dapat mengelola serta mencegah komplikasi serius yang mungkin terjadi. Keterlibatan aktif lansia dan dukungan keluarga dalam mengelola dan mencegah hipertensi adalah kunci untuk menjaga kualitas hidup yang lebih baik.","PeriodicalId":138833,"journal":{"name":"GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"15 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36082/gemakes.v4i1.1535","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 mmHg. Hampir semua orang dapat mengalami tekanan darah tinggi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi peningkatan secara global yaitu orang dewasa yang akan mengidap hipertensi melonjak hingga 29 % pada tahun 2025.  Menurut data Global Burden of Disease pada tahun 2017 bahwa penyakit gagal jantung di seluruh dunia merupakan penyakit dengan nilai penderita tertinggi yaitu sebanyak 64,3 juta. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI tahun 2018 menunjukkan bahwa banyaknya penderita penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter pada semua umur diperkirakan sebesar 1,5 %, atau sebanyak 1.017.290 orang dan untuk provinsi DKI Jakarta diperkirakan penderita penyakit jantung sebesar 1,9% atau sebanyak 40.210 orang. Metode pelaksanaan dilakukan melalui program kemitraan masyarakat, yang merupakan teknik atau cara menyelesaikan permasalahan untuk mencapai tujuan program, yaitu melalui pendekatan tiga tahap yakni input, proses, dan output. Hasil pengukuran tekanan darah yang dilakukan pada kegiatan ini mendapatkan data 13 orang lansia (56,5%) yang beresiko hipertensi. Tekanan darah tinggi yang terjadi terus-menerus dapat membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan bisa membuat jantung membesar, merusak pembuluh darah, dan membuat ginjal tidak bisa bekerja dengan baik. Oleh karena itu, keluarga harus memiliki kartu kiendali hipertensi. Hipertensi pada lansia bukanlah kondisi yang harus diterima sebagai bagian dari proses penuaan. Dengan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan melalui pemahaman, deteksi dini, dan pengobatan yang tepat, dapat mengelola serta mencegah komplikasi serius yang mungkin terjadi. Keterlibatan aktif lansia dan dukungan keluarga dalam mengelola dan mencegah hipertensi adalah kunci untuk menjaga kualitas hidup yang lebih baik.
为雅加达南部 pasar minggu 县 ragunan 健康中心地区的高血压老人提供援助
高血压是指血压高于 140/90 mmHg。几乎每个人都可能有高血压。世界卫生组织(WHO)预测,到2025年,全球成人高血压患者将跃升至29%。 根据2017年全球疾病负担数据,全球心力衰竭疾病是患者人数最多的疾病,达6430万人。印尼卫生部2018年的基础健康研究(Riskesdas)数据显示,根据医生诊断,各年龄段心脏病患者人数约为1.5%,即多达1017290人,而在DKI雅加达省,心脏病患者人数约为1.9%,即多达40210人。实施方法是通过社区合作计划进行的,这是一种解决问题以实现计划目标的技术或方法,即通过三个阶段的方法,即投入、过程和产出。本次活动中进行的血压测量结果获得了 13 名(56.5%)高血压高危老人的数据。持续的高血压会使心脏更加费力地泵送全身血液,会使心脏增大、血管受损、肾脏无法正常工作。因此,家庭应建立高血压控制卡。老年人高血压并不是一种必须接受的疾病,它是衰老过程的一部分。通过一系列的社区服务活动可以做到了解、早期发现、适当治疗,可以控制和预防可能发生的严重并发症。老年人的积极参与和家庭的支持是保持更好生活质量的关键。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信