Efektivitas Cendawan Beauvaria bassiana sebagai Bioinsektisida pada Rayap (Nasutitermes matangensis Haviland) di Laboratorium

Pocut Novia Ranida, Susanna Susanna, M. Sayuthi
{"title":"Efektivitas Cendawan Beauvaria bassiana sebagai Bioinsektisida pada Rayap (Nasutitermes matangensis Haviland) di Laboratorium","authors":"Pocut Novia Ranida, Susanna Susanna, M. Sayuthi","doi":"10.17969/jimfp.v9i1.27616","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang hangat dan lembap memberikan kondisi yang ideal bagi kehidupan berbagai jenis organisme perusak kayu, termasuk rayap. Aktivitas rayap sebagai hama terjadi terutama ketika suatu habitat alami mengalami perubahan yang cukup drastis yang menyebabkan spesies-spesies rayap tertentu menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut. Tanaman karet sangat disenangi oleh rayap karena pada kayu tanaman karet memiliki kandungan holoselulosa tinggi yaitu mencapai 75,06%. Serangan rayap sering menyebabkan masalah jangka panjang karena eksplorasi dapat terjadi dari waktu ke waktu. Rayap Nasutitermes matangensis dapat menyebabkan gejala serangan pada tanaman karet mencapai 80%. Beauvaria bassiana merupakan cendawan entomopatogen yang telah dilaporkan sebagai agensia hayati yang tersebar luas dan sangat efektif mengendalikan sejumlah spesies serangga hama termasuk rayap. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan kerapatan konidia B. bassiana yang berpengaruh dalam mengendalikan  hama rayap N. matangensis. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga diperoleh 20 unit percobaan. Kerapatan yang digunakan adalah  10², 10⁴, 10⁶, 10⁸ dan 10¹⁰ konidia/ml aquades. Spesies rayap yang digunakan pada setiap perlakuan terdiri atas 55 individu rayap/cawan petri (50 individu kasta pekerja dan 5 individu kasta prajurit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi cendawan B. bassiana sebagai bioinsektisida berpengaruh nyata terhadap mortalitas dan lama masa inkubasi pada rayap N. matangensis. Masa inkubasi paling cepat terdapat pada kerapatan 108 cfu dan 1010 cfu yaitu 1,75 hari dan paling lama terdapat pada kerapatan 102 yaitu 3,50 hari pada pengamatan 5 HSA. ","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"14 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v9i1.27616","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang hangat dan lembap memberikan kondisi yang ideal bagi kehidupan berbagai jenis organisme perusak kayu, termasuk rayap. Aktivitas rayap sebagai hama terjadi terutama ketika suatu habitat alami mengalami perubahan yang cukup drastis yang menyebabkan spesies-spesies rayap tertentu menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut. Tanaman karet sangat disenangi oleh rayap karena pada kayu tanaman karet memiliki kandungan holoselulosa tinggi yaitu mencapai 75,06%. Serangan rayap sering menyebabkan masalah jangka panjang karena eksplorasi dapat terjadi dari waktu ke waktu. Rayap Nasutitermes matangensis dapat menyebabkan gejala serangan pada tanaman karet mencapai 80%. Beauvaria bassiana merupakan cendawan entomopatogen yang telah dilaporkan sebagai agensia hayati yang tersebar luas dan sangat efektif mengendalikan sejumlah spesies serangga hama termasuk rayap. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan kerapatan konidia B. bassiana yang berpengaruh dalam mengendalikan  hama rayap N. matangensis. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga diperoleh 20 unit percobaan. Kerapatan yang digunakan adalah  10², 10⁴, 10⁶, 10⁸ dan 10¹⁰ konidia/ml aquades. Spesies rayap yang digunakan pada setiap perlakuan terdiri atas 55 individu rayap/cawan petri (50 individu kasta pekerja dan 5 individu kasta prajurit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi cendawan B. bassiana sebagai bioinsektisida berpengaruh nyata terhadap mortalitas dan lama masa inkubasi pada rayap N. matangensis. Masa inkubasi paling cepat terdapat pada kerapatan 108 cfu dan 1010 cfu yaitu 1,75 hari dan paling lama terdapat pada kerapatan 102 yaitu 3,50 hari pada pengamatan 5 HSA. 
真菌 Beauvaria bassiana 作为生物杀虫剂在实验室中对白蚁(Nasutitermes matangensis Haviland)的功效
印度尼西亚拥有温暖湿润的热带气候,为包括白蚁在内的各类破坏木材的生物提供了理想的生存条件。白蚁是一种害虫,尤其是当自然栖息地发生剧烈变化,导致某些白蚁物种适应这些变化时,白蚁就会活跃起来。橡胶植物深受白蚁青睐,因为橡胶植物的木材全纤维素含量很高,达到 75.06%。白蚁的侵扰通常会造成长期问题,因为白蚁会随着时间的推移而进行蛀蚀。马唐白蚁(Nasutitermes matangensis)对橡胶植物的危害症状可达 80%。Beauvaria bassiana 是一种昆虫病原真菌,据报道是一种广泛存在的生物制剂,对控制包括白蚁在内的多种害虫非常有效。本研究旨在获得 B. bassiana 的分生孢子密度,这种分生孢子对控制白蚁害虫 N. matangensis 很有影响。这项研究是在实验室进行的,采用非因子完全随机设计(CRD),包括 5 个处理和 4 个重复,共 20 个实验单元。使用的密度分别为 10²、10⁴、10⁶、10⁸ 和 10¹⁰ 分生孢子/毫升蒸馏水。每种处理中使用的白蚁种类包括 55 个白蚁个体/培养皿(50 个工蚁个体和 5 个兵蚁个体)。结果表明,施用 B. bassiana 真菌作为生物杀虫剂对 N. matangensis 白蚁的死亡率和孵化期有显著影响。孵化期最快的是密度为 108 cfu 和 1010 cfu 的个体,即 1.75 天,最长的是密度为 102 的个体,即在 5 个 HSA 观察下的 3.50 天。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信