PELATIHAN PEMBUATAN STIK RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii DALAM RANGKA MENDUKUNG IMPLEMENTASI EKONOMI BIRU DI KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR DI DESA KALIUDA
{"title":"PELATIHAN PEMBUATAN STIK RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii DALAM RANGKA MENDUKUNG IMPLEMENTASI EKONOMI BIRU DI KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR DI DESA KALIUDA","authors":"Krisman Umbu Henggu, Elfis Umbu Katonguretang, Mayun Erawati Nggaba, Yudha Gustial Radjah, Imanuel Umbu Taralandu Mehakati, Nurhadijah Nasution","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i1.1475","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Desa Kaliuda merupakan salah satu desa pesisir di Kabupaten Sumba Timur yang merupakan daerah penghasil rumput laut Kappaphycus alvarezii terbesar di Kabupaten Sumba Timur. Akan tetapi, pengetahuan masyarakat pesisir Desa Kaliuda terkait diversifikasi rumput laut menjadi beberapa olahan produk makanan masih sangat minim. Hal ini terlihat pada komoditi rumput laut kering yang hanya diperuntukkan untuk kebutuhan industri dan rumput laut yang tidak diterima (reject) oleh perusahaan tidak dimanfaatkan atau diolah. Melakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan rumput laut sebagai sumber makanan melalui diversifikasi. Selain itu, masyarakat juga diberikan pemahaman tentang strategi bisnis produk olahan rumput laut. Kegiatan PKM dilakukan dengan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) melalui penyuluhan, pendapingan dan pelatihan. Penyuluhan yang dilakukan berkaitan dengan diversifikasi dan pengembangan usaha produk olahan rumput laut. Selain itu, dilakukan proses pendampingan dan pelatihan pembuatan stik rumput laut Kappaphycus alvarezii. Kelompok masyarakat pesisir yang terlibat dalam kegiatan ini berjumlah 34 orang. Kegiatan pengabdian diawali dengan penyajian materi tentang potensi pengembangan rumput laut Kappaphycus alvarezii, strategi pemasaran hasil olahan rumput laut yang meliputi peluang pasar dan keberadaan pesaing, strategi pivot hingga penggunaan digitalisasi dalam e-commerce. Selain penyajian materi, kelompok masyarakat pesisir juga diberikan pelatihan dan pendampingan tentang pengolahan stik rumput laut. Perlatihan tersebut meliputi persiapan bahan baku, pembuatan adonan, pencetakan, penggorengan hingga pengemasan. Faktor utama yang mendukung kegiatan pengabdian ialah tingkat partisipasi masyarakat yang cukup tinggi. Dalam kegiatan tersebut ini, TIM PKM melakukan diskusi untuk menemukan permasalahan dan solusi alternatif yang ditawarkan. Tanggapan mitra terhadap penyajian materi penyuluhan, pendampingan hingga pelatihan yakni pada kategori puas hingga sangat puas . Saran yang direkomendasikan ialah kelompok usaha diversifikasi olahan rumput laut perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah desa.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"45 14","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Abdi Insani","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i1.1475","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Desa Kaliuda merupakan salah satu desa pesisir di Kabupaten Sumba Timur yang merupakan daerah penghasil rumput laut Kappaphycus alvarezii terbesar di Kabupaten Sumba Timur. Akan tetapi, pengetahuan masyarakat pesisir Desa Kaliuda terkait diversifikasi rumput laut menjadi beberapa olahan produk makanan masih sangat minim. Hal ini terlihat pada komoditi rumput laut kering yang hanya diperuntukkan untuk kebutuhan industri dan rumput laut yang tidak diterima (reject) oleh perusahaan tidak dimanfaatkan atau diolah. Melakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan rumput laut sebagai sumber makanan melalui diversifikasi. Selain itu, masyarakat juga diberikan pemahaman tentang strategi bisnis produk olahan rumput laut. Kegiatan PKM dilakukan dengan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) melalui penyuluhan, pendapingan dan pelatihan. Penyuluhan yang dilakukan berkaitan dengan diversifikasi dan pengembangan usaha produk olahan rumput laut. Selain itu, dilakukan proses pendampingan dan pelatihan pembuatan stik rumput laut Kappaphycus alvarezii. Kelompok masyarakat pesisir yang terlibat dalam kegiatan ini berjumlah 34 orang. Kegiatan pengabdian diawali dengan penyajian materi tentang potensi pengembangan rumput laut Kappaphycus alvarezii, strategi pemasaran hasil olahan rumput laut yang meliputi peluang pasar dan keberadaan pesaing, strategi pivot hingga penggunaan digitalisasi dalam e-commerce. Selain penyajian materi, kelompok masyarakat pesisir juga diberikan pelatihan dan pendampingan tentang pengolahan stik rumput laut. Perlatihan tersebut meliputi persiapan bahan baku, pembuatan adonan, pencetakan, penggorengan hingga pengemasan. Faktor utama yang mendukung kegiatan pengabdian ialah tingkat partisipasi masyarakat yang cukup tinggi. Dalam kegiatan tersebut ini, TIM PKM melakukan diskusi untuk menemukan permasalahan dan solusi alternatif yang ditawarkan. Tanggapan mitra terhadap penyajian materi penyuluhan, pendampingan hingga pelatihan yakni pada kategori puas hingga sangat puas . Saran yang direkomendasikan ialah kelompok usaha diversifikasi olahan rumput laut perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah desa.