{"title":"Upaya Mengoptimalkan Kerajinan Seng Kuningan untuk Asesoris Pakaian Adat Palembang","authors":"Meita Istianda, Fajriansyah Fajriansyah","doi":"10.30595/jppm.v8i1.20934","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pengabdian Masyarakat dalam konteks politik merupakan pendekatan ekonomi yang dilakukan untuk mendorong masyarakat agar mampu menggali potensi ekonomi yang dimilikinya. Pengabdian kepada masyarakat dalam pembuatan Kerajinan Seng Kuningan ini dilaksanakan dalam rangka mengoptimalkan produk kerajinan aksesoris pakaian adat palembang dan upaya memasarkannya melalui media sosial, sehingga kerajinan seng tersebut semakin dikenal masyarakat. Saat ini masyarakat di Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel belum intensif membuat kerajinan tersebut. Usaha pembuatannya dilakukan dengan sistem tradisional dan penjualannya langsung ke Pasar 16 Ilir Palembang, setiap satu minggu sekali. Tujuan pengabdian kepada masyarakat, adalah mengoptimalkan kerajinan seng kuningan, agar masyarakat Tanjung Batu semakin semangat dan optimis, serta memberdayakan masyarakat Tanjung Batu untuk melestarikan seng kuningan secara berkelanjutan. Responden dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah kelompok pengrajin seng kuningan di Desa Tanjung Batu. Metode yang digunakan adalah dengan mengidentifikasi produk kerajinan seng yang menjadi kekuatan pengrajin di Tanjung Batu, mengetahui pola penjualan, teknik pembuatannya, serta mendiskusikan strategi perbaikan produk kerajinan dan pemasarannya. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat ini, produk kerajinan yang menjadi kekuatan pasar adalah aksesoris pakaian tradisional. Metode penjualan dan teknik pembuatannya masih tradisional. Harapannya, dengan adanya pengabdian kepada masyarakat ini, masyarakat semakin yakin terhadap peluang ekonomi kerajinan ini, serta memiliki strategi pembuatan dan penjualan yang lebih modern. Tujuan akhirnya adalah masyarakat dapat mandiri secara ekonomi.","PeriodicalId":474895,"journal":{"name":"JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)","volume":"30 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30595/jppm.v8i1.20934","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pengabdian Masyarakat dalam konteks politik merupakan pendekatan ekonomi yang dilakukan untuk mendorong masyarakat agar mampu menggali potensi ekonomi yang dimilikinya. Pengabdian kepada masyarakat dalam pembuatan Kerajinan Seng Kuningan ini dilaksanakan dalam rangka mengoptimalkan produk kerajinan aksesoris pakaian adat palembang dan upaya memasarkannya melalui media sosial, sehingga kerajinan seng tersebut semakin dikenal masyarakat. Saat ini masyarakat di Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel belum intensif membuat kerajinan tersebut. Usaha pembuatannya dilakukan dengan sistem tradisional dan penjualannya langsung ke Pasar 16 Ilir Palembang, setiap satu minggu sekali. Tujuan pengabdian kepada masyarakat, adalah mengoptimalkan kerajinan seng kuningan, agar masyarakat Tanjung Batu semakin semangat dan optimis, serta memberdayakan masyarakat Tanjung Batu untuk melestarikan seng kuningan secara berkelanjutan. Responden dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah kelompok pengrajin seng kuningan di Desa Tanjung Batu. Metode yang digunakan adalah dengan mengidentifikasi produk kerajinan seng yang menjadi kekuatan pengrajin di Tanjung Batu, mengetahui pola penjualan, teknik pembuatannya, serta mendiskusikan strategi perbaikan produk kerajinan dan pemasarannya. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat ini, produk kerajinan yang menjadi kekuatan pasar adalah aksesoris pakaian tradisional. Metode penjualan dan teknik pembuatannya masih tradisional. Harapannya, dengan adanya pengabdian kepada masyarakat ini, masyarakat semakin yakin terhadap peluang ekonomi kerajinan ini, serta memiliki strategi pembuatan dan penjualan yang lebih modern. Tujuan akhirnya adalah masyarakat dapat mandiri secara ekonomi.