Habituasi Toleransi sebagai Upaya Menguatkan Pendidikan Anti Bullying di Sekolah

Z. Ni'mah
{"title":"Habituasi Toleransi sebagai Upaya Menguatkan Pendidikan Anti Bullying di Sekolah","authors":"Z. Ni'mah","doi":"10.59001/pjier.v2i1.143","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Cases of bullying have been deeply concerning in schools or even Islamic schools. Educational institutions, which should be safe and comfortable places for learning, have unfortunately become hellish and traumatic places remembered as painful scars by the victims. This article explores the importance of instilling the character of tolerance as an effort to address bullying in educational institutions. Programs such as child-friendly schools and the internalization of tolerance through school programs are key to building an inclusive school culture that respects diversity. The process of internalizing the character of tolerance in schools can be done by referring to the theory of social construction, through externalization, objectification, and internalization. Instilling attitudes of tolerance in the context of anti-bullying can be done in various ways, including character development programs, anti-bullying movements, integration with school culture, integration into curriculum and school self-development programs, as well as building communication and cooperation with parents. With a comprehensive and integrated approach, instilling the character of tolerance can be one of the effective solutions to address bullying in educational institutions.\nKasus bullying sudah sangat memprihatinkan terjadi di sekolah atau madrasah bahkan pesantren. Lembaga Pendidikan yang seharusnya menjadi tempat aman dan nyaman untuk menimba ilmu harus berbanding terbalik menjadi neraka dan tempat traumatik yang diingat sebagai luka menyakitkan oleh para korban. Artikel ini mengeksplorasi pentingnya pembiasaan karakter toleransi sebagai upaya mengatasi bullying di lembaga pendidikan. Program-program seperti sekolah ramah anak dan internalisasi karakter toleransi melalui program-program sekolah menjadi kunci dalam membangun budaya sekolah yang inklusif dan menghormati keberagaman. Proses internalisasi karakter toleransi di sekolah dapat dilakukan dengan mengacu pada teori konstruksi sosial, melalui eksternalisasi, obyektifikasi, dan internalisasi. Pembiasaan sikap toleransi dalam konteks anti bullying bisa dilakukan melalui berbagai cara, termasuk program pengembangan karakter, gerakan anti bullying, integrasi dengan budaya sekolah, integrasi dalam program pembelajaran dan pengembangan diri sekolah, serta membangun komunikasi dan kerjasama dengan orang tua. Dengan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi, pembiasaan karakter toleransi dapat menjadi salah satu solusi efektif dalam mengatasi bullying di lembaga pendidikan.\n ","PeriodicalId":500562,"journal":{"name":"Peradaban Journal of Interdisciplinary Educational Research","volume":"35 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Peradaban Journal of Interdisciplinary Educational Research","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59001/pjier.v2i1.143","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Cases of bullying have been deeply concerning in schools or even Islamic schools. Educational institutions, which should be safe and comfortable places for learning, have unfortunately become hellish and traumatic places remembered as painful scars by the victims. This article explores the importance of instilling the character of tolerance as an effort to address bullying in educational institutions. Programs such as child-friendly schools and the internalization of tolerance through school programs are key to building an inclusive school culture that respects diversity. The process of internalizing the character of tolerance in schools can be done by referring to the theory of social construction, through externalization, objectification, and internalization. Instilling attitudes of tolerance in the context of anti-bullying can be done in various ways, including character development programs, anti-bullying movements, integration with school culture, integration into curriculum and school self-development programs, as well as building communication and cooperation with parents. With a comprehensive and integrated approach, instilling the character of tolerance can be one of the effective solutions to address bullying in educational institutions. Kasus bullying sudah sangat memprihatinkan terjadi di sekolah atau madrasah bahkan pesantren. Lembaga Pendidikan yang seharusnya menjadi tempat aman dan nyaman untuk menimba ilmu harus berbanding terbalik menjadi neraka dan tempat traumatik yang diingat sebagai luka menyakitkan oleh para korban. Artikel ini mengeksplorasi pentingnya pembiasaan karakter toleransi sebagai upaya mengatasi bullying di lembaga pendidikan. Program-program seperti sekolah ramah anak dan internalisasi karakter toleransi melalui program-program sekolah menjadi kunci dalam membangun budaya sekolah yang inklusif dan menghormati keberagaman. Proses internalisasi karakter toleransi di sekolah dapat dilakukan dengan mengacu pada teori konstruksi sosial, melalui eksternalisasi, obyektifikasi, dan internalisasi. Pembiasaan sikap toleransi dalam konteks anti bullying bisa dilakukan melalui berbagai cara, termasuk program pengembangan karakter, gerakan anti bullying, integrasi dengan budaya sekolah, integrasi dalam program pembelajaran dan pengembangan diri sekolah, serta membangun komunikasi dan kerjasama dengan orang tua. Dengan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi, pembiasaan karakter toleransi dapat menjadi salah satu solusi efektif dalam mengatasi bullying di lembaga pendidikan.  
培养宽容习惯,努力加强学校反欺凌教育
在学校甚至伊斯兰学校发生的欺凌事件令人深感忧虑。教育机构本应是安全、舒适的学习场所,但不幸的是,却成了地狱,成了受害者记忆中的伤疤。本文探讨了灌输宽容品格对解决教育机构欺凌问题的重要性。儿童友好型学校等计划以及通过学校计划将宽容内化是建立尊重多样性的包容性学校文化的关键。参照社会建构理论,可以通过外化、客观化和内化的过程,在学校中实现宽容品格的内化。在反欺凌的背景下灌输宽容的态度可以通过多种方式进行,包括品格培养计划、反欺凌运动、与学校文化相结合、融入课程和学校自我发展计划,以及与家长建立沟通与合作。通过全面综合的方法,灌输宽容的品格可以成为解决教育机构中欺凌问题的有效办法之一。教育机构本应是获取知识的安全舒适之地,但如果成为地狱和创伤之地,受害者就会铭记在心,痛不欲生,这两者必须成反比。本文探讨了培养宽容品格的重要性,以此来克服教育机构中的欺凌现象。儿童友好型学校等计划以及通过学校计划将宽容品格内化是建立尊重多样性的包容性学校文化的关键。学校宽容品格的内化过程可以参照社会建构理论,通过外化、客观化和内化来完成。在反欺凌的背景下,宽容习惯的养成可以通过多种方式进行,包括品格培养计划、反欺凌运动、与学校文化的融合、融入学校学习和自我发展计划,以及与家长建立沟通与合作。通过全面综合的方法,培养宽容品格的习惯可以成为克服教育机构中欺凌行为的有效解决方案之一。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信