Dilema Pembentukan Karakter Siswa dalam Penerapan Kurikulum Merdeka

Ajeng Yuri Eka Sasmita Sari, Nur Hadi, Ahmad Imron Rozuli, Dano Purba
{"title":"Dilema Pembentukan Karakter Siswa dalam Penerapan Kurikulum Merdeka","authors":"Ajeng Yuri Eka Sasmita Sari, Nur Hadi, Ahmad Imron Rozuli, Dano Purba","doi":"10.59001/pjier.v2i1.150","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study examines the impact of curriculum system changes on student behavior and character patterns at SMA Negeri 2 Batu, Kota Batu, related to the transition from Curriculum 13 to the Merdeka Curriculum. The Merdeka Curriculum is part of the Merdeka Belajar program, which aims to provide freedom to educational units, teachers, and students to develop their potential to the fullest. The results show that students face complex dilemmas. Although project-based learning in the Merdeka Curriculum offers a deeper learning experience, students face various challenges such as high workloads, risk of stress, and the \"flood\" of information through technology. Students must filter information, develop critical thinking skills, and maintain moral sensitivity. It is important for the education sector to pay attention to student welfare in implementing project-based learning. Measures such as managing workloads wisely, increasing access to resources, and psychological and social approaches can help reduce the negative impact of this curriculum change. The application of Pancasila values is also necessary to shape good attitudes, behavior, and morals in students. Thus, students can reap the maximum benefits of project-based learning without sacrificing their well-being and life balance.\nPenelitian ini menginvestigasi keterhubungan antara sistem kurikulum yang diberlakukan dengan pola perilaku dan karakter siswa di SMA Negeri 2 Batu, Kota Batu, terkait peralihan dari Kurikulum 13 ke Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka merupakan bagian dari program Merdeka Belajar yang bertujuan memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan, guru, dan peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka secara maksimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dihadapkan pada dilema kompleks. Meskipun pembelajaran berbasis proyek dalam Kurikulum Merdeka menawarkan pengalaman belajar yang lebih mendalam, siswa menghadapi berbagai tantangan seperti beban kerja yang tinggi, risiko stres, dan \"bajirnya\" informasi melalui teknologi. Siswa harus memfilter informasi, mengembangkan kemampuan kritis, dan menjaga kepekaan moral. Penting bagi pihak pendidikan untuk memperhatikan kesejahteraan siswa dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis proyek. Langkah-langkah seperti pengelolaan beban kerja yang bijaksana, peningkatan aksesibilitas sumber daya, serta pendekatan psikologis dan sosial dapat membantu mengurangi dampak negatif dari perubahan kurikulum ini. Penerapan nilai-nilai Pancasila juga diperlukan untuk membentuk sikap, perilaku, dan akhlak yang baik pada siswa. Dengan demikian, siswa dapat merasakan manfaat yang maksimal dari pembelajaran berbasis proyek tanpa mengorbankan kesejahteraan dan keseimbangan hidup mereka.","PeriodicalId":500562,"journal":{"name":"Peradaban Journal of Interdisciplinary Educational Research","volume":"30 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-03-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Peradaban Journal of Interdisciplinary Educational Research","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59001/pjier.v2i1.150","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

This study examines the impact of curriculum system changes on student behavior and character patterns at SMA Negeri 2 Batu, Kota Batu, related to the transition from Curriculum 13 to the Merdeka Curriculum. The Merdeka Curriculum is part of the Merdeka Belajar program, which aims to provide freedom to educational units, teachers, and students to develop their potential to the fullest. The results show that students face complex dilemmas. Although project-based learning in the Merdeka Curriculum offers a deeper learning experience, students face various challenges such as high workloads, risk of stress, and the "flood" of information through technology. Students must filter information, develop critical thinking skills, and maintain moral sensitivity. It is important for the education sector to pay attention to student welfare in implementing project-based learning. Measures such as managing workloads wisely, increasing access to resources, and psychological and social approaches can help reduce the negative impact of this curriculum change. The application of Pancasila values is also necessary to shape good attitudes, behavior, and morals in students. Thus, students can reap the maximum benefits of project-based learning without sacrificing their well-being and life balance. Penelitian ini menginvestigasi keterhubungan antara sistem kurikulum yang diberlakukan dengan pola perilaku dan karakter siswa di SMA Negeri 2 Batu, Kota Batu, terkait peralihan dari Kurikulum 13 ke Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka merupakan bagian dari program Merdeka Belajar yang bertujuan memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan, guru, dan peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka secara maksimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dihadapkan pada dilema kompleks. Meskipun pembelajaran berbasis proyek dalam Kurikulum Merdeka menawarkan pengalaman belajar yang lebih mendalam, siswa menghadapi berbagai tantangan seperti beban kerja yang tinggi, risiko stres, dan "bajirnya" informasi melalui teknologi. Siswa harus memfilter informasi, mengembangkan kemampuan kritis, dan menjaga kepekaan moral. Penting bagi pihak pendidikan untuk memperhatikan kesejahteraan siswa dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis proyek. Langkah-langkah seperti pengelolaan beban kerja yang bijaksana, peningkatan aksesibilitas sumber daya, serta pendekatan psikologis dan sosial dapat membantu mengurangi dampak negatif dari perubahan kurikulum ini. Penerapan nilai-nilai Pancasila juga diperlukan untuk membentuk sikap, perilaku, dan akhlak yang baik pada siswa. Dengan demikian, siswa dapat merasakan manfaat yang maksimal dari pembelajaran berbasis proyek tanpa mengorbankan kesejahteraan dan keseimbangan hidup mereka.
实施默迪卡课程中学生品格培养的困境
本研究探讨了课程体系改革对峇都市内格利2峇都中学(SMA Negeri 2 Batu)学生行为和性格模式的影响,这些影响与从课程13过渡到默迪卡课程(Merdeka Curriculum)有关。默迪卡课程是 "默迪卡美好未来"(Merdeka Belajar)计划的一部分,该计划旨在为教育单位、教师和学生提供自由空间,以充分发挥他们的潜能。研究结果表明,学生面临着复杂的困境。虽然默迪卡课程中的项目式学习提供了更深层次的学习体验,但学生们也面临着各种挑战,如高负荷的学习、压力风险以及技术带来的信息 "泛滥"。学生必须过滤信息,培养批判性思维能力,保持道德敏感性。教育界在推行项目式学习时,必须关注学生的福利。明智地管理工作量、增加获取资源的机会、采取心理和社会方法等措施,都有助于减少这种课程变革带来的负面影响。此外,还必须应用潘查希拉(Pancasila)价值观来塑造学生的良好态度、行为和道德。本研究调查了峇都市内格利2峇都中学(SMA Negeri 2 Batu)从第13门课程过渡到默迪卡课程后,现行课程体系与学生行为和品德模式之间的关系。默迪卡课程是 "默迪卡美好未来"(Merdeka Belajar)计划的一部分,该计划旨在为教育单位、教师和学生提供充分发挥潜能的自由。研究结果表明,学生面临着复杂的两难境地。虽然默迪卡课程中的项目式学习提供了更深入的学习体验,但学生们也面临着各种挑战,如高负荷的工作量、压力风险以及技术带来的信息 "泛滥"。学生必须过滤信息,培养批判性技能,保持道德敏感性。教育当局在实施项目式学习时,必须关注学生的福祉。明智的工作量管理、改善资源的可获得性以及心理和社会方法等措施,都有助于减轻这种课程变革的负面影响。此外,还必须应用潘查希拉(Pancasila)价值观来塑造学生的态度、行为和良好品德。这样,学生就能体验到基于项目的学习所带来的最大益处,同时又不会损害他们的福祉和生活平衡。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信