Novita Ramadhani, Anggy Sthela Oktaviany, Muhammad Arkaan Satria Utama
{"title":"Peran Pemerintah Menstabilkan Inflasi dengan Kebijakan Moneter dalam Perspektif Ekonomi Islam","authors":"Novita Ramadhani, Anggy Sthela Oktaviany, Muhammad Arkaan Satria Utama","doi":"10.59188/jurnalsosains.v4i2.1171","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Menstabilkan inflasi dengan ini kebijakan moneter dalam persepektif islam memiliki berbagai pendapat dan tindakan yang dilakukan peran pemerintah.\n \nTujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisis peran pemerintah terhadap inflasi dengan kebijakan moneter dalam pandangan islam dan konvensional.\nMetode: Jenis penelitian ini adalah metode kuantitatif bersifat deskriptif, dan menggunakan data skunder yang bersumber dari jurnal, artikel, dan berbagai buku-buku terkait inflasi dengan kebijakakn moneter dalam persepektif islam.\nHasil: Inflasi merupakan faktor terbesar makro yang sering dilibatkan terhadap perekonomian. Sehingga sangat mengakibatkan tingkat pengangguran, kesulitan mendapatkan kerja, dan juga naiknya inflasi. Pencapaian inflasi ini sangat rendah, hal ini akan memberikan dampak yang positif terhadap perekonomian. Dengan adanya peran pemerintah yang menggunakan kebijakan moneter, hal ini sangat penting bermanfaat dalam menjaga dan meningkatkan perekonomian tetap berada pada titik keseimbangan. Dimana variabel kebijakan moneter (jumlah uang beredar, dan suku bunga), dan stabilitas ekonomi (inflasi, kurs, dan produk domestik bruto). Stabilitas ekonomi, terutama dalam mengendalikan tingkat inflasi, merupakan tujuan utama pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan\nKesimpulan: Dalam konteks ini, kebijakan moneter harus mendorong investasi yang produktif, menghindari spekulasi berlebihan, dan memastikan bahwa distribusi kekayaan dan keuntungan bersifat adil dan berkelanjutan. Dengan demikian, upaya stabilisasi ekonomi tidak hanya mencapai tujuan praktis tetapi juga selaras dengan nilai-nilai moral dan etika yang dijunjung tinggi dalam perspektif ekonomi Islam.","PeriodicalId":503024,"journal":{"name":"Jurnal sosial dan sains","volume":"47 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal sosial dan sains","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v4i2.1171","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar Belakang: Menstabilkan inflasi dengan ini kebijakan moneter dalam persepektif islam memiliki berbagai pendapat dan tindakan yang dilakukan peran pemerintah.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisis peran pemerintah terhadap inflasi dengan kebijakan moneter dalam pandangan islam dan konvensional.
Metode: Jenis penelitian ini adalah metode kuantitatif bersifat deskriptif, dan menggunakan data skunder yang bersumber dari jurnal, artikel, dan berbagai buku-buku terkait inflasi dengan kebijakakn moneter dalam persepektif islam.
Hasil: Inflasi merupakan faktor terbesar makro yang sering dilibatkan terhadap perekonomian. Sehingga sangat mengakibatkan tingkat pengangguran, kesulitan mendapatkan kerja, dan juga naiknya inflasi. Pencapaian inflasi ini sangat rendah, hal ini akan memberikan dampak yang positif terhadap perekonomian. Dengan adanya peran pemerintah yang menggunakan kebijakan moneter, hal ini sangat penting bermanfaat dalam menjaga dan meningkatkan perekonomian tetap berada pada titik keseimbangan. Dimana variabel kebijakan moneter (jumlah uang beredar, dan suku bunga), dan stabilitas ekonomi (inflasi, kurs, dan produk domestik bruto). Stabilitas ekonomi, terutama dalam mengendalikan tingkat inflasi, merupakan tujuan utama pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
Kesimpulan: Dalam konteks ini, kebijakan moneter harus mendorong investasi yang produktif, menghindari spekulasi berlebihan, dan memastikan bahwa distribusi kekayaan dan keuntungan bersifat adil dan berkelanjutan. Dengan demikian, upaya stabilisasi ekonomi tidak hanya mencapai tujuan praktis tetapi juga selaras dengan nilai-nilai moral dan etika yang dijunjung tinggi dalam perspektif ekonomi Islam.