{"title":"ANALYSIS OF STUDENTS MATHEMATICAL COMMUNICATION ABILITY REVIEWED FROM ADVERSITY QUOTIENT DURING THE COVID-19 PANDEMIC","authors":"S. A. Awalludin","doi":"10.33541/edumatsains.v8i2.5582","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kemampuan komunikasi matematis menjadi kemampuan yang perlu dimiliki siswa pada abad 21. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan komunikasi matematis ditinjau dari adversity quotient. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan enam informan penelitian di kelas X IPA 2. Analisis data dilakukan dengan tahap reduksi data, penyajian data, dan penerikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) Peserta didik dengan adversity quotient climber tidak selalu memiliki kemampuan komunikasi matematis yang tinggi, namun juga dapat terjadi pada peserta didik yang memiliki kemampuan komunikasi matematis sedang. Kemampuan komunikasi matematis peserta didik secara umum dengan adversity quotient climber dikategorikan tinggi; 2) Peserta didik dengan adversity quotient camper cenderung memiliki kemampuan komunikasi matematis sama, yaitu sedang. Kemampuan komunikasi matematis peserta didik dengan adversity quotient camper dikategorikan sedang; dan 3) Peserta didik dengan adversity quotient quitter tidak selalu memiki kemampuan komunikasi matematis rendah, namun juga terdapat peserta didik yang memiliki kemampuan komunikasi matematis sedang. Kemampuan komunikasi matematis peserta didik secara umum dengan adversity quotient quitter dikategorikan rendah-sedang.","PeriodicalId":517027,"journal":{"name":"EduMatSains : Jurnal Pendidikan, Matematika dan Sains","volume":"47 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"EduMatSains : Jurnal Pendidikan, Matematika dan Sains","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33541/edumatsains.v8i2.5582","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kemampuan komunikasi matematis menjadi kemampuan yang perlu dimiliki siswa pada abad 21. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan komunikasi matematis ditinjau dari adversity quotient. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan enam informan penelitian di kelas X IPA 2. Analisis data dilakukan dengan tahap reduksi data, penyajian data, dan penerikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) Peserta didik dengan adversity quotient climber tidak selalu memiliki kemampuan komunikasi matematis yang tinggi, namun juga dapat terjadi pada peserta didik yang memiliki kemampuan komunikasi matematis sedang. Kemampuan komunikasi matematis peserta didik secara umum dengan adversity quotient climber dikategorikan tinggi; 2) Peserta didik dengan adversity quotient camper cenderung memiliki kemampuan komunikasi matematis sama, yaitu sedang. Kemampuan komunikasi matematis peserta didik dengan adversity quotient camper dikategorikan sedang; dan 3) Peserta didik dengan adversity quotient quitter tidak selalu memiki kemampuan komunikasi matematis rendah, namun juga terdapat peserta didik yang memiliki kemampuan komunikasi matematis sedang. Kemampuan komunikasi matematis peserta didik secara umum dengan adversity quotient quitter dikategorikan rendah-sedang.