{"title":"Pendampingan Santri Dalam Budidaya Magot Di Provinsi Lampung: Meningkatkan Kemandirian Pondok Pesantren Melalui Ekonomi Circular","authors":"A. Mukhlishin","doi":"10.51214/00202404735000","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Program kemandirian pesantren adalah upaya yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan para santri pondok pesantren dalam mengelola sumber daya, memperoleh pendapatan mandiri, dan mengurangi ketergantungan pada pihak eksternal, Tujuan utama dari program ini adalah agar pesantren dapat mandiri secara finansial dan dapat melaksanakan fungsi pendidikan dan sosialnya dengan lebih efektif. Adapun cara atau strategi dalam meningkatkan kemandirian pesantren ialah menggunakan ekonomi sirkular yaitu suatu pendekatan ekonomi yang bertujuan untuk mengurangi pemborosan sumber daya dan limbah melalui pengoptimalan penggunaan sumber daya, daur ulang bahan, dan penggunaan produk yang tahan lama. Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang berkelanjutan, di mana limbah diubah menjadi sumber daya dan dimanfaatkan kembali dalam siklus produksi. Dalam Pengabdian Masyarakat ini fasilitator lakukan dengan menggunakan pendekatan ABCD atau Asset-Based Community Development dapat menjadi pendekatan yang efektif dalam program budidaya maggot di pondok pesantren. Berikut adalah metodologi yang dapat diikuti dalam pengabdian ABCD untuk budidaya maggot: Pertama Pengenalan dan pemahaman: dimulai dengan memperkenalkan konsep budidaya maggot kepada santri pondok pesantren dengan memberikan Berikan penjelasan tentang manfaat dan potensi bisnis budidaya maggot serta cara melibatkan masyarakat dalam program ini. Mendorong santri untuk berbagi pengalaman yang mereka miliki terkait dengan lingkungan, pertanian, atau peternakan yang dapat mendukung budidaya maggot. Pendampingan yang dilakukan oleh fasilitator terhadap santri Pondok Pesantren Wali Songo dalam budidaya magot di Provinsi Lampung menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan kemandirian, menerapkan prinsip ekonomi circular, dan menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Ini merupakan langkah progresif menuju pembangunan berkelanjutan yang harmonis antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, Praktik budidaya magot memungkinkan santri pondok pesantren untuk mengimplementasikan prinsip ekonomi circular dengan mengubah limbah organik menjadi produk bernilai tambah, yaitu pakan ternak berkualitas tinggi.","PeriodicalId":342168,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Multidisiplin","volume":"2021 17","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Multidisiplin","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51214/00202404735000","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Program kemandirian pesantren adalah upaya yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan para santri pondok pesantren dalam mengelola sumber daya, memperoleh pendapatan mandiri, dan mengurangi ketergantungan pada pihak eksternal, Tujuan utama dari program ini adalah agar pesantren dapat mandiri secara finansial dan dapat melaksanakan fungsi pendidikan dan sosialnya dengan lebih efektif. Adapun cara atau strategi dalam meningkatkan kemandirian pesantren ialah menggunakan ekonomi sirkular yaitu suatu pendekatan ekonomi yang bertujuan untuk mengurangi pemborosan sumber daya dan limbah melalui pengoptimalan penggunaan sumber daya, daur ulang bahan, dan penggunaan produk yang tahan lama. Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang berkelanjutan, di mana limbah diubah menjadi sumber daya dan dimanfaatkan kembali dalam siklus produksi. Dalam Pengabdian Masyarakat ini fasilitator lakukan dengan menggunakan pendekatan ABCD atau Asset-Based Community Development dapat menjadi pendekatan yang efektif dalam program budidaya maggot di pondok pesantren. Berikut adalah metodologi yang dapat diikuti dalam pengabdian ABCD untuk budidaya maggot: Pertama Pengenalan dan pemahaman: dimulai dengan memperkenalkan konsep budidaya maggot kepada santri pondok pesantren dengan memberikan Berikan penjelasan tentang manfaat dan potensi bisnis budidaya maggot serta cara melibatkan masyarakat dalam program ini. Mendorong santri untuk berbagi pengalaman yang mereka miliki terkait dengan lingkungan, pertanian, atau peternakan yang dapat mendukung budidaya maggot. Pendampingan yang dilakukan oleh fasilitator terhadap santri Pondok Pesantren Wali Songo dalam budidaya magot di Provinsi Lampung menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan kemandirian, menerapkan prinsip ekonomi circular, dan menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Ini merupakan langkah progresif menuju pembangunan berkelanjutan yang harmonis antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, Praktik budidaya magot memungkinkan santri pondok pesantren untuk mengimplementasikan prinsip ekonomi circular dengan mengubah limbah organik menjadi produk bernilai tambah, yaitu pakan ternak berkualitas tinggi.
该计划的主要目标是让长老会经济独立,更有效地履行其教育和社会职能。循环经济是一种经济方法,旨在通过优化资源利用、回收材料和使用耐用产品来减少资源浪费和废物。该计划旨在创造一个可持续的经济环境,将废物转化为资源,并在生产循环中重新利用。在这项社区服务中,促进者在寄宿学校的蛆虫培育计划中使用 ABCD 或基于资产的社区发展方法是一种有效的方法。以下是蛆虫养殖 ABCD 服务可遵循的方法:第一:介绍和理解:首先向寄宿学校的学生介绍蝇蛆养殖的概念,解释蝇蛆养殖的好处和商业潜力,以及如何让社区参与这一计划。鼓励学生分享与环境、农业或畜牧业有关的经验,以支持蝇蛆养殖。促进者为楠榜省 Pondok Pesantren Wali Songo 的学生提供的蝇蛆养殖援助,在提高自力更生能力、应用循环经济原则以及对环境和周边社区产生积极影响方面显示出巨大的潜力。通过蝇蛆养殖,寄宿学校的学生可以将有机废物转化为高附加值产品,即优质动物饲料,从而贯彻循环经济原则。