Kuruikulum Merdeka Episode 25: Pencegahan dan Penanganan Kekerasan dalam Lingkungan Satuan Pendidikan

Nisfina Wulan Sari, M. Mukhlis
{"title":"Kuruikulum Merdeka Episode 25: Pencegahan dan Penanganan Kekerasan dalam Lingkungan Satuan Pendidikan","authors":"Nisfina Wulan Sari, M. Mukhlis","doi":"10.29303/jipp.v9i1.1918","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Isu kekerasan dalam konteks internasional diakui sebagai prioritas, terbukti dari inklusi target 16 pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang menekankan pentingnya mengurangi segala bentuk kekerasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengulas terkait substansi Kurikulum Merdeka Belajar pada episode 25 yang membahas mengenai pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan pendidikan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui telaah pustaka dan video. Hasil penelitian ini ialah menunjukkan penyebab kekerasan, mulai dari ditemukan sistem manajemen, mindset tenaga pendidik, norma satuan pendidikan, pola pendisiplinan, dan budaya di satuan pendidikan menjadi faktor dominan yang memicu terjadinya kekerasan. Pentingnya peran negara dalam mencegah dan menangani kekerasan di satuan pendidikan ditegaskan, dengan mengacu pada Undang-Undang dan Pancasila yang menjamin hak setiap warga negara atas perlindungan dari kekerasan dan pendidikan. Regulasi tersebut mencakup definisi yang jelas tentang berbagai bentuk kekerasan,termasuk fisik, psikis, perundungan, seksual, diskriminasi, intoleransi, dan kebijakan yang mengandung kekerasan. Dengan adanya kurikulum merdeka terutama dalam episode 25 yang konsen pada pencegahan kekerasan di lingkungan pendidikan, membuat sistem dan alur pendidikan di Indonesia mencapai cita-cita kemerdekaan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.","PeriodicalId":354928,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan","volume":"64 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/jipp.v9i1.1918","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Isu kekerasan dalam konteks internasional diakui sebagai prioritas, terbukti dari inklusi target 16 pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang menekankan pentingnya mengurangi segala bentuk kekerasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengulas terkait substansi Kurikulum Merdeka Belajar pada episode 25 yang membahas mengenai pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan pendidikan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui telaah pustaka dan video. Hasil penelitian ini ialah menunjukkan penyebab kekerasan, mulai dari ditemukan sistem manajemen, mindset tenaga pendidik, norma satuan pendidikan, pola pendisiplinan, dan budaya di satuan pendidikan menjadi faktor dominan yang memicu terjadinya kekerasan. Pentingnya peran negara dalam mencegah dan menangani kekerasan di satuan pendidikan ditegaskan, dengan mengacu pada Undang-Undang dan Pancasila yang menjamin hak setiap warga negara atas perlindungan dari kekerasan dan pendidikan. Regulasi tersebut mencakup definisi yang jelas tentang berbagai bentuk kekerasan,termasuk fisik, psikis, perundungan, seksual, diskriminasi, intoleransi, dan kebijakan yang mengandung kekerasan. Dengan adanya kurikulum merdeka terutama dalam episode 25 yang konsen pada pencegahan kekerasan di lingkungan pendidikan, membuat sistem dan alur pendidikan di Indonesia mencapai cita-cita kemerdekaan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
默迪卡课程》第 25 集:预防和处理教育单位内的暴力行为
可持续发展目标(SDGs)中的目标 16 强调了减少一切形式暴力的重要性,由此可见,国际社会已将暴力问题视为优先事项。本研究旨在回顾 Merdeka Belajar 课程第 25 集的内容,其中讨论了在教育环境中预防和处理暴力的问题。本研究采用的方法是描述性定性方法,通过文献回顾和视频收集数据。研究结果表明,从管理制度、教育工作者的心态、教育单位的规范、纪律模式和教育单位的文化等方面入手,暴力的起因是引发暴力的主导因素。国家在预防和处理教育单位暴力事件中的重要作用得到了强调,并提到了法律和 Pancasila,它们保障了每个公民免受暴力和教育的权利。该条例明确界定了各种形式的暴力,包括身体暴力、心理暴力、欺凌、性暴力、歧视、不容忍以及包含暴力的政策。有了独立的课程,特别是第 25 集集中介绍了如何在教育环境中预防暴力,印尼的教育系统和教育流程将在国民生活教育中实现独立的理想。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信