{"title":"Peran Ibu Dalam Membudayakan Minat Baca Melalui Kegiatan Mendongeng Bagi Anak","authors":"Christiana Evy Tri Widyahening, Luqman Al Hakim","doi":"10.36908/akm.v4i2.986","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pesatnya arus budaya global sering dikaitkan dengan kemajuan di bidang komunikasi, teknologi, dan ilmu pengetahuan. Kemajuan di ketiga bidang tersebut mengakibatkan proses penyebaran informasi yang sangat cepat dan pesat ke seluruh penjuru dunia melalui media cetak maupun elektronik, terutama media sosial berupa facebook, instagram, line, twitter, dan lain sebagainya. Hal ini juga berpengaruh terhadap pemahaman ideologi, agama, budaya, norma dan nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia. Pengaruh arus budaya global yang begitu cepat ini tidak hanya membawa dampak positif tetapi juga dampak negatif yang mengakibatkan kesadaran akan nilai-nilai budaya bangsa semakin menurun dan juga memberikan pengaruh terhadap kurangnya minat baca masyarakat. Justru melalui sarana yang canggih seperti gawai untuk mendapatkan informasi dengan cepat, dapat menjebak masyarakat dalam mendapatkan informasi yang bersifat 'hoax' atau palsu. Untuk itu diperlukan upaya dan strategi yang tepat melalui pemberdayaan agar generasi muda dan para pendidik dapat mempertahankan nilai-nilai budaya dan jati diri bangsa Indonesia sehingga tidak kehilangan kepribadian sebagai warga negara Indonesia dan dapat menggunakan gawai di media sosial dengan bijak. Pemberdayaan diterapkan untuk seluruh komponen masyarakat mulai dari orang dewasa, lansia, remaja hingga anak-anak. Budaya membaca dapat membuka wawasan, pandangan dan pola pikir seseorang menjadi lebih baik dan mengasah softskill dalam bermasyarakat. Dalam hal ini diperlukan peran ibu dalam mendorong literasi membaca dengan cara mendongengkan cerita untuk anak-anaknya sehingga hal tersebut dapat membuat anak-anak mereka tertarik untuk membaca dan mengenal buku dengan cara yang menyenangkan","PeriodicalId":183865,"journal":{"name":"AKM: Aksi Kepada Masyarakat","volume":"5 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AKM: Aksi Kepada Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36908/akm.v4i2.986","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pesatnya arus budaya global sering dikaitkan dengan kemajuan di bidang komunikasi, teknologi, dan ilmu pengetahuan. Kemajuan di ketiga bidang tersebut mengakibatkan proses penyebaran informasi yang sangat cepat dan pesat ke seluruh penjuru dunia melalui media cetak maupun elektronik, terutama media sosial berupa facebook, instagram, line, twitter, dan lain sebagainya. Hal ini juga berpengaruh terhadap pemahaman ideologi, agama, budaya, norma dan nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia. Pengaruh arus budaya global yang begitu cepat ini tidak hanya membawa dampak positif tetapi juga dampak negatif yang mengakibatkan kesadaran akan nilai-nilai budaya bangsa semakin menurun dan juga memberikan pengaruh terhadap kurangnya minat baca masyarakat. Justru melalui sarana yang canggih seperti gawai untuk mendapatkan informasi dengan cepat, dapat menjebak masyarakat dalam mendapatkan informasi yang bersifat 'hoax' atau palsu. Untuk itu diperlukan upaya dan strategi yang tepat melalui pemberdayaan agar generasi muda dan para pendidik dapat mempertahankan nilai-nilai budaya dan jati diri bangsa Indonesia sehingga tidak kehilangan kepribadian sebagai warga negara Indonesia dan dapat menggunakan gawai di media sosial dengan bijak. Pemberdayaan diterapkan untuk seluruh komponen masyarakat mulai dari orang dewasa, lansia, remaja hingga anak-anak. Budaya membaca dapat membuka wawasan, pandangan dan pola pikir seseorang menjadi lebih baik dan mengasah softskill dalam bermasyarakat. Dalam hal ini diperlukan peran ibu dalam mendorong literasi membaca dengan cara mendongengkan cerita untuk anak-anaknya sehingga hal tersebut dapat membuat anak-anak mereka tertarik untuk membaca dan mengenal buku dengan cara yang menyenangkan