ANALYSIS OF SUGAR, SALT AND FAT IN SNACK FOODS SOLD AT ELEMENTARY SCHOOL FOOD STALLS

Athaya Zaizafia, Dela Aristi, Ratri Ciptaningtyas, Dudung Angkasa
{"title":"ANALYSIS OF SUGAR, SALT AND FAT IN SNACK FOODS SOLD AT ELEMENTARY SCHOOL FOOD STALLS","authors":"Athaya Zaizafia, Dela Aristi, Ratri Ciptaningtyas, Dudung Angkasa","doi":"10.14710/jnc.v13i1.38444","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACTBackground: Snacking is common among elementary school-age children. Ironically, snacks often contain lots of sugar, salt, and fat (SSF) which mostly available at school's area and might contributed to poor dietary pattern. Objective: to determine SSF’s content among snack food (SF) at school food stalls and intake of SSF from the SF among school-age children. Methods: This cross sectional study involved eighty-nine children age 8 to 12 at Madrasah Pembangunan elementary school in South Tangerang city  that randomly selected. Street food was classified as main dish, snacks and drinks. SSF content was determined by desk analysis through conversion of raw-cooked food, edible portion, estimated of intake sugar, salt and oil absorption from actual food weighing of listed snack foods. Intake of SSF was obtained from two non-consecutives 24 hours food recalls. FoodWorks and SPSS software were used to analyze food and descriptive analysis, respectively. Results: We found that almost one third of subjects experienced overweight (12.4%) and obesity (16.9%). There were 53 items of hawker foods were identified within school area and were comprised from 18 main dishes, 35 snacks and 10 drinks. Snack food contains more SSF content compared to main dishes. Salt is the highest contribution (120%) to recommended daily allowance compared to sugar and fat.Conclusion: The percentage contribution of snacks in school-age children consumption needs to be highlighted as an alarming wake-up call to introduce nutrition labelling on snacks sold at school areas.Keywords : snack food; sugar; salt; fat; school children ABSTRAKLatar belakang: Ngemil merupakan hal yang umum di kalangan anak usia sekolah dasar. Ironisnya, jajanan seringkali mengandung banyak gula, garam, dan lemak (GGL) yang banyak terdapat di lingkungan sekolah dan dapat menyebabkan pola makan yang buruk. Tujuan: untuk mengetahui kandungan GGL pada makanan jajanan di sekolah dan asupan GGL dari makanan jajanan pada anak sekolah. Metode: Studi cross sectional ini melibatkan delapan puluh sembilan anak usia 8 hingga 12 tahun yang dipilih secara acak. Makanan jalanan diklasifikasikan sebagai hidangan utama, makanan ringan dan minuman. Kandungan GGL ditentukan dengan analisis tabel melalui konversi makanan mentah, porsi yang dapat dimakan, perkiraan asupan gula, garam dan penyerapan minyak dari makanan aktual yang ditimbang dari makanan ringan yang terdaftar. Asupan GGL diperoleh dari dua penarikan makanan 24 jam non-berturut-turut. Perangkat lunak FoodWorks dan SPSS masing-masing digunakan untuk menganalisis makanan dan analisis deskriptif. Hasil: Hasil studi mendapatkan sepertiga anak sekolah responden kami mengalami kelebihan berat badan (12.4%) dan obesitas (16.9%). Teridentifikasi 53 jenis makanan jajanan di lingkungan sekolah yang terdiri dari 18 makanan utama, 35 makanan ringan dan 10 minuman. Makanan ringan mengandung lebih banyak kandungan GGL dibandingkan dengan makanan utama. Kontribusi garam dalam makanan ringan bahkan mecapai 120% dari angka kecukupan gizi , angka ini lebih tinggi dari persentase gula dan lemak.Kesimpulan: Persentase kontribusi GGL dari makanan ringan yang dikonsumsi anak sekolah perlu diawasi sebagai peringatan dini untuk memperkenalkan label gizi pada makanan jajanan yang dijual di lingkungan sekolah.Kata Kunci : camilan; gula; garam; lemak; anak sekolah ","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Nutrition College","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jnc.v13i1.38444","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

ABSTRACTBackground: Snacking is common among elementary school-age children. Ironically, snacks often contain lots of sugar, salt, and fat (SSF) which mostly available at school's area and might contributed to poor dietary pattern. Objective: to determine SSF’s content among snack food (SF) at school food stalls and intake of SSF from the SF among school-age children. Methods: This cross sectional study involved eighty-nine children age 8 to 12 at Madrasah Pembangunan elementary school in South Tangerang city  that randomly selected. Street food was classified as main dish, snacks and drinks. SSF content was determined by desk analysis through conversion of raw-cooked food, edible portion, estimated of intake sugar, salt and oil absorption from actual food weighing of listed snack foods. Intake of SSF was obtained from two non-consecutives 24 hours food recalls. FoodWorks and SPSS software were used to analyze food and descriptive analysis, respectively. Results: We found that almost one third of subjects experienced overweight (12.4%) and obesity (16.9%). There were 53 items of hawker foods were identified within school area and were comprised from 18 main dishes, 35 snacks and 10 drinks. Snack food contains more SSF content compared to main dishes. Salt is the highest contribution (120%) to recommended daily allowance compared to sugar and fat.Conclusion: The percentage contribution of snacks in school-age children consumption needs to be highlighted as an alarming wake-up call to introduce nutrition labelling on snacks sold at school areas.Keywords : snack food; sugar; salt; fat; school children ABSTRAKLatar belakang: Ngemil merupakan hal yang umum di kalangan anak usia sekolah dasar. Ironisnya, jajanan seringkali mengandung banyak gula, garam, dan lemak (GGL) yang banyak terdapat di lingkungan sekolah dan dapat menyebabkan pola makan yang buruk. Tujuan: untuk mengetahui kandungan GGL pada makanan jajanan di sekolah dan asupan GGL dari makanan jajanan pada anak sekolah. Metode: Studi cross sectional ini melibatkan delapan puluh sembilan anak usia 8 hingga 12 tahun yang dipilih secara acak. Makanan jalanan diklasifikasikan sebagai hidangan utama, makanan ringan dan minuman. Kandungan GGL ditentukan dengan analisis tabel melalui konversi makanan mentah, porsi yang dapat dimakan, perkiraan asupan gula, garam dan penyerapan minyak dari makanan aktual yang ditimbang dari makanan ringan yang terdaftar. Asupan GGL diperoleh dari dua penarikan makanan 24 jam non-berturut-turut. Perangkat lunak FoodWorks dan SPSS masing-masing digunakan untuk menganalisis makanan dan analisis deskriptif. Hasil: Hasil studi mendapatkan sepertiga anak sekolah responden kami mengalami kelebihan berat badan (12.4%) dan obesitas (16.9%). Teridentifikasi 53 jenis makanan jajanan di lingkungan sekolah yang terdiri dari 18 makanan utama, 35 makanan ringan dan 10 minuman. Makanan ringan mengandung lebih banyak kandungan GGL dibandingkan dengan makanan utama. Kontribusi garam dalam makanan ringan bahkan mecapai 120% dari angka kecukupan gizi , angka ini lebih tinggi dari persentase gula dan lemak.Kesimpulan: Persentase kontribusi GGL dari makanan ringan yang dikonsumsi anak sekolah perlu diawasi sebagai peringatan dini untuk memperkenalkan label gizi pada makanan jajanan yang dijual di lingkungan sekolah.Kata Kunci : camilan; gula; garam; lemak; anak sekolah 
小学小吃摊出售的零食中的糖、盐和脂肪分析
ABSTRACT 背景:小学生经常吃零食。具有讽刺意味的是,零食通常含有大量的糖、盐和脂肪(SSF),而这些食品大多在学校附近出售,可能会导致不良的膳食模式。目的:确定学校小吃摊上零食的糖、盐和脂肪含量,以及学龄儿童从零食中摄入糖、盐和脂肪的情况。研究方法:这项横断面研究随机抽取了南丹吉尔市 Madrasah Pembangunan 小学 89 名 8 至 12 岁的儿童。街头食品分为主菜、小吃和饮料。SSF含量是通过案头分析确定的,方法是根据所列小吃的实际食物称重,换算生熟食物、可食部分、糖、盐和油的估计摄入量。SSF 的摄入量来自两次不连续的 24 小时食物回收。分析食物和描述性分析分别使用 FoodWorks 和 SPSS 软件。结果我们发现,近三分之一的受试者超重(12.4%)和肥胖(16.9%)。在学校范围内发现的小贩食品有 53 种,包括 18 种主菜、35 种小吃和 10 种饮料。与主菜相比,小吃含有更多的 SSF。与糖和脂肪相比,盐在每日建议摄入量中所占比例最高(120%):结论:零食在学龄儿童消费中所占的比例需要引起重视,这为在学校地区出售的零食上引入营养标签敲响了警钟。 关键词:零食;糖;盐;脂肪;学龄儿童 ABSTRACTBackground:小学生经常吃零食。具有讽刺意味的是,零食中通常含有大量糖、盐和脂肪(GGL),这些食物在学校环境中随处可见,可能会导致不良饮食习惯。目的:确定学校零食中的 GGL 含量以及学龄儿童从零食中摄入的 GGL。方法:横断面研究这项横断面研究随机选取了 89 名 8 至 12 岁的儿童。街头食品分为主菜、小吃和饮料。通过对所列小吃的实际称重食物进行原始食物转换、可食部分、估计糖摄入量、盐和油吸收量等表格分析,确定 GGL 含量。GGL 摄入量来自两次非连续的 24 小时食物回忆。食物分析和描述性分析分别使用 FoodWorks 和 SPSS 软件。结果三分之一的受访学童超重(12.4%)和肥胖(16.9%)。在学校环境中发现了 53 种小吃,包括 18 种正餐、35 种小吃和 10 种饮料。与正餐相比,小吃含有更多的 GLP。零食中盐的比例甚至达到了营养充足率的120%,高于糖和脂肪的比例:结论:需要对学龄儿童食用的零食所含的全球谷物总摄入量百分比进行监测,以此作为在学校环境中出售的零食上引入营养标签的预警:小吃;糖;盐;脂肪;学童
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信