Upaya Pembudidayaan Tanaman Apotik Hidup dengan Memanfaatkan Lahan Kosong di Blunyahrejo, Kelurahan Karangwaru, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta

Abstract

Apotek hidup adalah pemanfaatan sebidang tanah untuk ditanami tanaman obat dan kebutuhan sehari-hari. Ada berbagai jenis tanaman farmasi hidup yang dapat dibudidayakan dan memiliki berbagai manfaat, antara lain kunyit, jahe, lengkuas, kencur, jahe, dan serai. Penanaman tanaman apotek hidup dilakukan pada lahan kosong seluas 50 m2  di Blunyahrejo, Karangwaru, Tegalrejo, Yogyakarta, dan diikuti sebanyal 9 warga sebanyak 50 bibit tanaman apotik hidup. Sebagai upaya untuk memberikan gambaran proses penanaman yang mudah dan menambah wawasan masyarakat tentang apotik hidup, dapat memberikan informasi tentang penyediaan obat herbal dengan cara yang lebih mudah dan menanggulangi obat kimia yang harganya relatif mahal serta menambah suasana hijau pada lahan yang kosong.  A living pharmacy is the utilization of a plot of land to grow therapeutic plants and daily requirements. Turmeric, ginger, galangal, galangal, ginger, and lemongrass are examples of live pharmaceutical plants that can be farmed and have a variety of benefits. The planting of live pharmacy plants was carried out on 50 m2 of empty land in Blunyahrejo, Karangwaru, Tegalrejo, Yogyakarta, and was attended by as many as 9 residents as many as 50 live pharmacy plant seeds, in an effort to provide an overview of the simple planting process and increase people's knowledge about living pharmacies, providing information about the provision of herbal medicines in an easier way and dealing with somewhat expensive chemical medications, as well as adding green atmosphere to desolate land.