Eryna Perwita Sari, Nandra Eko Nugroho, W. Kristanto, Suharwanto Suharwanto
{"title":"Pengelolaan Kawasan Rawan Bencana Longsor di Dusun Ngembes, Kalurahan Pengkok, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta","authors":"Eryna Perwita Sari, Nandra Eko Nugroho, W. Kristanto, Suharwanto Suharwanto","doi":"10.31315/psb.v5i1.11670","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya Kabupaten Gunung Kidul memiliki potensi terjadinya bencana longsor yang tinggi dengan ditandai besarnya frekuensi terjadinya bencana longsor. Salah satu kejadian bencana longsor tipe Debris Slide berada Di Dusun Ngembes, Kelurahan Pengkok, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunung Kidul yang terjadi pada bulan November Tahun 2022. Kejadian longsor tersebut menimbulkan dampak seperti kerusakan kandang ternak warga dan kerusakan lahan. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui karakteristik berdasarkan 14 parameter kerawanan longsor mengacu pada PerMen PU No. 22/PRT/M/2007 serta melakukan analisis kestabilan lereng yang akan digunakan sebagai acuan dalam melakukan upaya pengelolaan ataupun mitigasi bencana. Penelitian ini menggunakan metode survey dan pemetaan terhadap rona lingkungan eksisting, skoring pada 14 parameter yang terbagi dalam 2 aspek yakni aspek fisik alami dan aspek aktivitas manusia yang di analisis secara kuantitatif dan kualitatif. Untuk menunjang hasil pembobotan dilakukan analisis kestabilan lereng yang dilakukan dengan metode Janbu yang Disederhanakan dengan teknik pengambilan sampel Purpossive Sampling pada 2 titik yakni pada zona kerawanan tinggi dan zona kerawanan sedang melalui software Rocscience Slide. Berdasarkan hasil skoring pada 14 parameter kerawanan longsor didapatkan hasil bahwa Dusun Ngembes diklasifikasikan kedalam 3 kelas kerawanan longsor yakni tinggi dengan hasil bobot nilai 2,49, sedang dengan hasil bobot nilai 2,34 dan rendah dengan hasil bobot nilai 2,14 kemudian dilakukan analisis kestabilan lereng dengan hasil FK LP 19 sebesar 0,374 (labil) dan LP 11 sebesar 1,881 (stabil). Arahan pengelolaan Dusun Ngembes pada zona tinggi dengan FK 0, 1,881 secara struktural dilakukan pemasangan bronjong dan revegetasi serta pemasangan Early Warning System untuk non struktural sedangkan zona kerawanan sedang dengan FK 0,374 secara struktural dilakukan revegetasi dengan vetiver dan pemasangan Early Warning System.","PeriodicalId":445089,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","volume":"114 15","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31315/psb.v5i1.11670","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya Kabupaten Gunung Kidul memiliki potensi terjadinya bencana longsor yang tinggi dengan ditandai besarnya frekuensi terjadinya bencana longsor. Salah satu kejadian bencana longsor tipe Debris Slide berada Di Dusun Ngembes, Kelurahan Pengkok, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunung Kidul yang terjadi pada bulan November Tahun 2022. Kejadian longsor tersebut menimbulkan dampak seperti kerusakan kandang ternak warga dan kerusakan lahan. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui karakteristik berdasarkan 14 parameter kerawanan longsor mengacu pada PerMen PU No. 22/PRT/M/2007 serta melakukan analisis kestabilan lereng yang akan digunakan sebagai acuan dalam melakukan upaya pengelolaan ataupun mitigasi bencana. Penelitian ini menggunakan metode survey dan pemetaan terhadap rona lingkungan eksisting, skoring pada 14 parameter yang terbagi dalam 2 aspek yakni aspek fisik alami dan aspek aktivitas manusia yang di analisis secara kuantitatif dan kualitatif. Untuk menunjang hasil pembobotan dilakukan analisis kestabilan lereng yang dilakukan dengan metode Janbu yang Disederhanakan dengan teknik pengambilan sampel Purpossive Sampling pada 2 titik yakni pada zona kerawanan tinggi dan zona kerawanan sedang melalui software Rocscience Slide. Berdasarkan hasil skoring pada 14 parameter kerawanan longsor didapatkan hasil bahwa Dusun Ngembes diklasifikasikan kedalam 3 kelas kerawanan longsor yakni tinggi dengan hasil bobot nilai 2,49, sedang dengan hasil bobot nilai 2,34 dan rendah dengan hasil bobot nilai 2,14 kemudian dilakukan analisis kestabilan lereng dengan hasil FK LP 19 sebesar 0,374 (labil) dan LP 11 sebesar 1,881 (stabil). Arahan pengelolaan Dusun Ngembes pada zona tinggi dengan FK 0, 1,881 secara struktural dilakukan pemasangan bronjong dan revegetasi serta pemasangan Early Warning System untuk non struktural sedangkan zona kerawanan sedang dengan FK 0,374 secara struktural dilakukan revegetasi dengan vetiver dan pemasangan Early Warning System.