Perancangan Komik Cerita Rakyat “Doyan Nada” untuk Melestarikan Cerita Tradisional Suku Sasak pada Kalangan Pemuda di Pulau Lombok

Sandi Justitia Putra, Raden Fanny Printi Ardy, Hendi Herdianto
{"title":"Perancangan Komik Cerita Rakyat “Doyan Nada” untuk Melestarikan Cerita Tradisional Suku Sasak pada Kalangan Pemuda di Pulau Lombok","authors":"Sandi Justitia Putra, Raden Fanny Printi Ardy, Hendi Herdianto","doi":"10.33633/andharupa.v9i4.7125","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstrakPulau Lombok memiliki kekayaan seni budaya khususnya cerita rakyat yang terancam punah yang semestinya wajib dilestarikan karena memiliki nilai pembelajaran moral untuk generasi muda Suku Sasak. Adanya serbuan cerita-cerita impor yang dikemas dengan menarik baik dari segi penceritaan dan visual menjadi salah satu alasan cerita rakyat mulai ditinggalkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melestarikan kembali cerita rakyat Lombok yaitu Doyan Nada melalui media komik. komik yang merupakan media yang mengunakan unsur storytelling dan visual diharapkan mampu  menjadi media yang tepat untuk cerita rakyat merupakan media yang tepat sebagai media komunikasi bagi generasi milenial di era society 5.0. Perancangan dilakukan dengan metode Design Thinking guna mendapatkan solusi pemecahan masalah yang tepat dalam merancang karya. Dalam perancangan karya komik ini, cerita Doyan Nada akan dibagi menjadi dua buku dimana akan memfokuskan pada development karakter dan pendekatan visual yang imajinatif  sehingga dapat menarik perhatian pembaca. Hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah komik yang berbasis cerita rakyat Doyan Nada untuk melestarikan cerita rakyat Lombok yang ditargetkan untuk pembaca usia remaja. Kata Kunci: cerita rakyat, Doyan Nada, komik, Lombok, suku sasak AbstractLombok Island has a wealth of cultural arts, especially endangered folklore, which must be preserved because they have moral learning value for the younger generation of the Sasak tribe. The invasion of imported stories which are packaged attractively both in terms of storytelling and visuals is one of the reasons why folklore is starting to be abandoned. Based on this problem, this design was created with the aim of preserving Lombok folklore, namely Doyan Nada, through comic media. Comics, which are media that use storytelling and visual elements, are expected to be the right media for folklore, which is the right media as a communication medium for the Millennial Generation in the Era of Society 5.0. This design is carried out using the Design Thinking method in order to obtain appropriate problem solving solutions in designing the work. In designing this comic work, the Story of Doyan Nada will be divided into two books which will focus on character development and an imaginative visual approach so that it can attract the reader's attention. The final result of this research is a comic based on the Doyan Nada folklore to preserve Lombok folklore targeted at teenage readers. Keywords: comic, Doyan Nada, folklore, Lombok, sasak tribe","PeriodicalId":127884,"journal":{"name":"ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia","volume":"33 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33633/andharupa.v9i4.7125","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

AbstrakPulau Lombok memiliki kekayaan seni budaya khususnya cerita rakyat yang terancam punah yang semestinya wajib dilestarikan karena memiliki nilai pembelajaran moral untuk generasi muda Suku Sasak. Adanya serbuan cerita-cerita impor yang dikemas dengan menarik baik dari segi penceritaan dan visual menjadi salah satu alasan cerita rakyat mulai ditinggalkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melestarikan kembali cerita rakyat Lombok yaitu Doyan Nada melalui media komik. komik yang merupakan media yang mengunakan unsur storytelling dan visual diharapkan mampu  menjadi media yang tepat untuk cerita rakyat merupakan media yang tepat sebagai media komunikasi bagi generasi milenial di era society 5.0. Perancangan dilakukan dengan metode Design Thinking guna mendapatkan solusi pemecahan masalah yang tepat dalam merancang karya. Dalam perancangan karya komik ini, cerita Doyan Nada akan dibagi menjadi dua buku dimana akan memfokuskan pada development karakter dan pendekatan visual yang imajinatif  sehingga dapat menarik perhatian pembaca. Hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah komik yang berbasis cerita rakyat Doyan Nada untuk melestarikan cerita rakyat Lombok yang ditargetkan untuk pembaca usia remaja. Kata Kunci: cerita rakyat, Doyan Nada, komik, Lombok, suku sasak AbstractLombok Island has a wealth of cultural arts, especially endangered folklore, which must be preserved because they have moral learning value for the younger generation of the Sasak tribe. The invasion of imported stories which are packaged attractively both in terms of storytelling and visuals is one of the reasons why folklore is starting to be abandoned. Based on this problem, this design was created with the aim of preserving Lombok folklore, namely Doyan Nada, through comic media. Comics, which are media that use storytelling and visual elements, are expected to be the right media for folklore, which is the right media as a communication medium for the Millennial Generation in the Era of Society 5.0. This design is carried out using the Design Thinking method in order to obtain appropriate problem solving solutions in designing the work. In designing this comic work, the Story of Doyan Nada will be divided into two books which will focus on character development and an imaginative visual approach so that it can attract the reader's attention. The final result of this research is a comic based on the Doyan Nada folklore to preserve Lombok folklore targeted at teenage readers. Keywords: comic, Doyan Nada, folklore, Lombok, sasak tribe
设计 "Doyan Nada "民俗漫画,在龙目岛青少年中保护萨萨克传统故事
摘要龙目岛拥有丰富的文化艺术,尤其是濒临灭绝的民间传说,因为它对萨萨克部落的年轻一代具有道德学习价值,所以应该得到保护。舶来品的入侵是民间传说开始被遗弃的原因之一,这些舶来品在故事和视觉效果方面都进行了吸引人的包装。本研究的目的是通过漫画媒体保护龙目岛的民间传说,即 Doyan Nada。漫画是使用故事和视觉元素的媒体,有望成为民间传说的合适媒体,也是 5.0 社会时代千禧一代的合适传播媒体。设计工作采用了设计思维方法,以便在设计作品时找到解决问题的正确方案。在设计这部漫画作品时,将把朵颜-纳达的故事分为两册,重点关注人物形象的塑造和富有想象力的视觉方法,以吸引读者的注意力。本研究的最终成果是一部以 Doyan Nada 民间传说为基础的漫画作品,以青少年读者为对象,保护龙目岛民间传说。关键词龙目岛、萨萨克部落 摘要 龙目岛拥有丰富的文化艺术,尤其是濒临灭绝的民间传说,必须加以保护,因为它们对萨萨克部落的年轻一代具有道德学习价值。舶来品的入侵,加上包装精美的故事和视觉效果,是民间传说开始被遗弃的原因之一。基于这一问题,本设计旨在通过漫画媒体保护龙目岛民间传说,即 Doyan Nada。漫画是一种使用故事和视觉元素的媒体,有望成为民俗的合适媒体,而民俗正是社会 5.0 时代千禧一代的合适传播媒体。本设计采用了设计思维方法,以便在设计作品时获得适当的问题解决方案。在设计这部漫画作品时,《多扬-纳达的故事》将分为两册,重点是人物形象的塑造和富有想象力的视觉方法,以便吸引读者的注意力。本研究的最终成果是一部以朵颜娜达民间传说为基础的漫画,以青少年读者为对象,保护龙目岛民间传说。关键词:漫画、Doyan Nada、民间传说、龙目岛、萨萨克部落
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信