Meilla Cheilina Haditi, Olivia Masihoru, Markus Domilius Mastilia Illuko
{"title":"Sorotan Etis Kristen Terhadap Eksploitasi Seksual di Kalangan Remaja","authors":"Meilla Cheilina Haditi, Olivia Masihoru, Markus Domilius Mastilia Illuko","doi":"10.52157/mak.v2i1.235","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Manusia diciptakan Allah khusus dengan seks yang bertujuan untuk memuliakan-Nya dan menggenapi tujuan-Nya. Allah menyetujui aktivitas seksual tetapi wadah bagi ekspresi seksual tersebut hanya di dalam pernikahan (Kej. 2:24-25) sehingga ekspresi seksual menjadi eksklusif, intim, permanen, menggembirakan dan mengikat. Oleh karna itu, semua aktivitas seks diluar pernikahan merupakan suatu tindakan yang melanggar perintah Allah.Cara pandang dan perilaku terhadap seks yang berubah terjadi karena dosa mencemari seluruh bagian dalam diri manusia (total depravity). Ketika manusia jatuh di dalam dosa maka “...segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,” (Kej. 6:5) sehingga mengakibatkan seks seringkali digunakan untuk kesenangan dan untuk melampiaskan hasrat seksual dengan mengabaikan siapa yang menjadi objeknya. Inilah yang memunculkan begitu banyak pernyimpangan seksual dimana perempuan mengalami kekerasan seksual maupun eksploitasi seksual. Tujuan Penelitian adalah untuk menjelaskan sorotan etis Kristen terhadap eksploitasi seksual. Adapun metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian literatur. Hasil penelitian yang diperoleh adalah eksploitasi seksual adalah kejahatan yang sudah dan sedang terjadi di dalam masyarakat dan korbannya adalah anak-anak yang berusia remaja. Faktor pemicu anak rentan menjadi korban eksploitasi seksual adalah karena keterbatasan kemampuan fisik anak, psikis, sosial dan pengetahuan, juga berasal dari orang terdekat yang terdesak dengan kebutuhan, bahkan pacar bisa menjadi mucikari yang dengan sengaja menjual korban untuk mendapatkan keuntungan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tindakan eksploitasi seksual adalah tindakan yang melanggar etika Kristen, bertentangan dengan hakekat seksualitas, bertentangan dengan tujuan seksualitas, dan eksploitasi seksual bertentangan dengan natur manusia sebagai Gambar dan Rupa Allah. Eksploitasi seksual sangat nyata melanggar Firman Tuhan.","PeriodicalId":446290,"journal":{"name":"Makarios: Jurnal Teologi Kontekstual","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Makarios: Jurnal Teologi Kontekstual","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52157/mak.v2i1.235","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Manusia diciptakan Allah khusus dengan seks yang bertujuan untuk memuliakan-Nya dan menggenapi tujuan-Nya. Allah menyetujui aktivitas seksual tetapi wadah bagi ekspresi seksual tersebut hanya di dalam pernikahan (Kej. 2:24-25) sehingga ekspresi seksual menjadi eksklusif, intim, permanen, menggembirakan dan mengikat. Oleh karna itu, semua aktivitas seks diluar pernikahan merupakan suatu tindakan yang melanggar perintah Allah.Cara pandang dan perilaku terhadap seks yang berubah terjadi karena dosa mencemari seluruh bagian dalam diri manusia (total depravity). Ketika manusia jatuh di dalam dosa maka “...segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,” (Kej. 6:5) sehingga mengakibatkan seks seringkali digunakan untuk kesenangan dan untuk melampiaskan hasrat seksual dengan mengabaikan siapa yang menjadi objeknya. Inilah yang memunculkan begitu banyak pernyimpangan seksual dimana perempuan mengalami kekerasan seksual maupun eksploitasi seksual. Tujuan Penelitian adalah untuk menjelaskan sorotan etis Kristen terhadap eksploitasi seksual. Adapun metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian literatur. Hasil penelitian yang diperoleh adalah eksploitasi seksual adalah kejahatan yang sudah dan sedang terjadi di dalam masyarakat dan korbannya adalah anak-anak yang berusia remaja. Faktor pemicu anak rentan menjadi korban eksploitasi seksual adalah karena keterbatasan kemampuan fisik anak, psikis, sosial dan pengetahuan, juga berasal dari orang terdekat yang terdesak dengan kebutuhan, bahkan pacar bisa menjadi mucikari yang dengan sengaja menjual korban untuk mendapatkan keuntungan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tindakan eksploitasi seksual adalah tindakan yang melanggar etika Kristen, bertentangan dengan hakekat seksualitas, bertentangan dengan tujuan seksualitas, dan eksploitasi seksual bertentangan dengan natur manusia sebagai Gambar dan Rupa Allah. Eksploitasi seksual sangat nyata melanggar Firman Tuhan.