{"title":"Asuhan Kebidanan Postpartum pada Ny. Y dengan Nyeri Luka Jahitan Perineum","authors":"Dian Anisya, Azrida M, Andi Tenri Abeng","doi":"10.33096/wom.vi.706","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masa nifas (purperium) dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari), ruptur perineum adalah perlukaan jalan lahir yang terjadi pada saat kelahiran bayi baik menggunakan alat maupun tidak menggunakan alat. Menurut World Health Menurut (WHO) terdapat 2,7 juta kasus rupture perineum pada ibu bersalin, diperkirakan akan mencapai 6,3 juta di tahun 2050. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan memberi asuhan kebidanan pada ibu bersalin yang mengalami ruptur perineum di PMB Hasnawati. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan metode memperoleh data yaitu dengan studi kepustakaan dan menggunakan metode studi kasus Manajemen Kebidanan yang terdiri dari 7 langkah Varney yang meliputi pengumpulan data, identifikasi diagnosa/masalah aktual, masalah potensial, tindakan segera/kolaborasi,rencana tindakan, implementasi, serta evaluasi. Hasil asuhan pada Ny. Y dengan nyeri luka jahitan perineum asuhan dilakukan selama 2 hari dengan melakukan kunjungan masa nifas sebanyak 2 kali, di PMB Hasnawati ditemukan ibu mengalami nyeri luka jahitan perineum setelah ibu melahirkan pada tanggal 13 Juli 2022, selama pemantauan tidak ditemukan adanya masalah potensial seperti tanda-tanda infeksi serta pada hari kedua masa nifas Ny. Y. Nyeri pada jahitan perineum yang dirasakan ibu sudah berkurang. Kesimpulan dari studi kasus setelah pemantauan dan analisa data pada ibu dengan nyeri luka jahitan perineum di PMB Hasnawati tahun 2022 pemantaun masa nifas berjalan normal, tanda-tanda vital dalam batas normal dan telah dilakukan pendokumentasian semua temuan dan tindakan yang telah dilaksanakan pada Ny. Y dengan hasil tidak ditemukannya kesenjangan antara teori dan kasus yang di dapatkan.","PeriodicalId":123447,"journal":{"name":"Window of Midwifery Journal","volume":"43 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Window of Midwifery Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33096/wom.vi.706","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Masa nifas (purperium) dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari), ruptur perineum adalah perlukaan jalan lahir yang terjadi pada saat kelahiran bayi baik menggunakan alat maupun tidak menggunakan alat. Menurut World Health Menurut (WHO) terdapat 2,7 juta kasus rupture perineum pada ibu bersalin, diperkirakan akan mencapai 6,3 juta di tahun 2050. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan memberi asuhan kebidanan pada ibu bersalin yang mengalami ruptur perineum di PMB Hasnawati. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan metode memperoleh data yaitu dengan studi kepustakaan dan menggunakan metode studi kasus Manajemen Kebidanan yang terdiri dari 7 langkah Varney yang meliputi pengumpulan data, identifikasi diagnosa/masalah aktual, masalah potensial, tindakan segera/kolaborasi,rencana tindakan, implementasi, serta evaluasi. Hasil asuhan pada Ny. Y dengan nyeri luka jahitan perineum asuhan dilakukan selama 2 hari dengan melakukan kunjungan masa nifas sebanyak 2 kali, di PMB Hasnawati ditemukan ibu mengalami nyeri luka jahitan perineum setelah ibu melahirkan pada tanggal 13 Juli 2022, selama pemantauan tidak ditemukan adanya masalah potensial seperti tanda-tanda infeksi serta pada hari kedua masa nifas Ny. Y. Nyeri pada jahitan perineum yang dirasakan ibu sudah berkurang. Kesimpulan dari studi kasus setelah pemantauan dan analisa data pada ibu dengan nyeri luka jahitan perineum di PMB Hasnawati tahun 2022 pemantaun masa nifas berjalan normal, tanda-tanda vital dalam batas normal dan telah dilakukan pendokumentasian semua temuan dan tindakan yang telah dilaksanakan pada Ny. Y dengan hasil tidak ditemukannya kesenjangan antara teori dan kasus yang di dapatkan.