KONFLIK TEOLOGIS DALAM AL-QU'RAN

Suhuf Pub Date : 2023-06-30 DOI:10.22548/shf.v16i1.780
Abdul Jamil Wahab, Muhammad Hariyadi, M. Tahir
{"title":"KONFLIK TEOLOGIS DALAM AL-QU'RAN","authors":"Abdul Jamil Wahab, Muhammad Hariyadi, M. Tahir","doi":"10.22548/shf.v16i1.780","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Al-Qur’an di dalamnya terkandung ayat-ayat yang memiliki arti perdamaian (āyāt as-silm) dan ayat-ayat yang memiliki arti peperangan (āyāt al-qitāl) atau disebut juga ayat-ayat pedang (āyāt as-saif). Sebagian mufasir berpandangan bahwa ayat-ayat perdamaian itu telah dianulir (di-nasakh) oleh ayat-ayat pedang atau ayat yang memiliki arti peperangan. Pandangan tersebut ditolak oleh mufasir lainnya, karena tidak sejalan dengan misi Islam sebagai agama raḥmatan li al-‘alamīn atau membawa perdamaian. Jika ayat perdamaian dianulir dengan ayat peperangan akan dianggap bahwa Islam melegitimasi adanya kekerasan (violence) dan peperangan atas nama Al-Qur’an. Hal demikian akan menimbulkan persepsi bahwa Al-Qur’an menjadi penyebab lahirnya kekerasan dan peperangan dalam kehidupan masyarakat. Melalui pendekatan mauḍū‘ī, disimpulkan bahwa ayat-ayat peperangan tidak menganulir ayat-ayat perdamaian dan demikian pula sebaliknya. Masing-masing memiliki konteksnya sendiri. Ayat-ayat peperangan turun merespons konflik yang eskalatif antara kaum muslim dengan orang musyrik, ahli kitab, kafir, dan munafīk. Peperangan dalam Islam dibolehkan ketika kaum muslimin dizalimi dan karena diperangi terlebih dahulu oleh orang musyrik atau kafir. Jika tidak dalam peperangan, hubungan sosial antara kaum muslimin dengan non-muslim adalah didasari ayat-ayat perdamaian yaitu, bersikap toleran, sabar, memaafkan, mengalah, tidak mendendam, menghindari perselisihan, berdialog, serta hidup berdampingan secara damai.","PeriodicalId":32680,"journal":{"name":"Suhuf","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Suhuf","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22548/shf.v16i1.780","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Al-Qur’an di dalamnya terkandung ayat-ayat yang memiliki arti perdamaian (āyāt as-silm) dan ayat-ayat yang memiliki arti peperangan (āyāt al-qitāl) atau disebut juga ayat-ayat pedang (āyāt as-saif). Sebagian mufasir berpandangan bahwa ayat-ayat perdamaian itu telah dianulir (di-nasakh) oleh ayat-ayat pedang atau ayat yang memiliki arti peperangan. Pandangan tersebut ditolak oleh mufasir lainnya, karena tidak sejalan dengan misi Islam sebagai agama raḥmatan li al-‘alamīn atau membawa perdamaian. Jika ayat perdamaian dianulir dengan ayat peperangan akan dianggap bahwa Islam melegitimasi adanya kekerasan (violence) dan peperangan atas nama Al-Qur’an. Hal demikian akan menimbulkan persepsi bahwa Al-Qur’an menjadi penyebab lahirnya kekerasan dan peperangan dalam kehidupan masyarakat. Melalui pendekatan mauḍū‘ī, disimpulkan bahwa ayat-ayat peperangan tidak menganulir ayat-ayat perdamaian dan demikian pula sebaliknya. Masing-masing memiliki konteksnya sendiri. Ayat-ayat peperangan turun merespons konflik yang eskalatif antara kaum muslim dengan orang musyrik, ahli kitab, kafir, dan munafīk. Peperangan dalam Islam dibolehkan ketika kaum muslimin dizalimi dan karena diperangi terlebih dahulu oleh orang musyrik atau kafir. Jika tidak dalam peperangan, hubungan sosial antara kaum muslimin dengan non-muslim adalah didasari ayat-ayat perdamaian yaitu, bersikap toleran, sabar, memaafkan, mengalah, tidak mendendam, menghindari perselisihan, berdialog, serta hidup berdampingan secara damai.
古兰经》中的神学冲突
古兰经》包含和平的经文(āyāt as-silm)和战争的经文(āyāt al-qitāl),也称为刀剑的经文(āyāt as-saif)。一些穆法司认为,和平的经文已被剑的经文或意味着战争的经文所废除(nasakh)。这种观点遭到其他穆法司的反对,因为它不符合伊斯兰教作为 "拉赫马坦"(raḥmatan li al-'alamīn)或 "带来和平 "的宗教的使命。如果和平的经文被战争的经文所废除,就会被认为伊斯兰教以《古兰经》的名义使暴力和战争合法化。这将导致人们认为《古兰经》是人们生活中暴力和战争的根源。通过 mauḍū'ī 方法得出的结论是,战争的经文不会废除和平的经文,反之亦然。每种经文都有自己的背景。战争的经文是为了应对穆斯林与多神教徒、圣行者、不信道者和伪信者之间不断升级的冲突而降示的。当穆斯林受到压迫时,伊斯兰教允许战争,因为他们首先是被多神教徒或不信道者打的。如果不是战争,穆斯林与非穆斯林之间的社会关系则以和平经文为基础,即宽容、忍耐、宽恕、忍让、不记仇、避免争端、对话、和平共处。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
10
审稿时长
4 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信