Kondisi Vegetatif Tanaman Sagu (Metroxylon Spp) Saat Fase Masak Tebang di Kabupaten Luwu Timur

R. Prasetyo, Muhammad Hasjim Bintoro Djoefrie, Sudradjat Sudradjat
{"title":"Kondisi Vegetatif Tanaman Sagu (Metroxylon Spp) Saat Fase Masak Tebang di Kabupaten Luwu Timur","authors":"R. Prasetyo, Muhammad Hasjim Bintoro Djoefrie, Sudradjat Sudradjat","doi":"10.30605/perbal.v11i2.2590","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sagu merupakan salah satu bahan pangan alternatif untuk mendukung konsumsi pangan di masa depan. Kabupaten Luwu Timur merupakan daerah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman sagu. Aspek sagu dari beberapa lokasi memiliki karakteristik masing-masing, terutama pada saat panen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan tanaman sagu pada saat panen di Kabupaten Luwu Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi di lapangan dan wawancara dengan petani setempat. Bahan yang digunakan adalah dua aksesi sagu di tiga lokasi, yaitu Kecamatan Wotu, Kalaena, dan Mangkutana. Penelitian dilakukan terhadap variabel tinggi tanaman, diameter batang, lingkar batang, tebal kulit batang, panjang daun, luas daun, panjang tangkai daun, lebar tangkai daun, dan bentuk tajuk. Berdasarkan hasil penelitian, karakter morfologi sagu di Kabupaten Luwu Timur pada saat matang panen memiliki tinggi tanaman berkisar antara 8,7-12,6 m dan jumlah anak daun 8-21 helai. Permukaan batang Aksesi Uwwu memiliki bekas daun dan tertutup lumut sehingga terkesan tidak mulus sedangkan Aksesi Battang masih memiliki tampilan yang mulus karena tidak ada bekas daun dan lumut yang tumbuh, tangkai daun dan rachis yang paling besar terdapat pada Aksesi Battang Wotu. Tajuk Aksesi Uwwu pada saat masak panen lebih lebar dibandingkan dengan Aksesi Battang, namun anak daun Aksesi Battang lebih banyak. Sago is one of the alternative food staples for supporting future food consumption. East Luwu Regency is a suitable area for sago plant growth. Sago aspects from several locations have their characteristics, especially during the harvesting point. The intention of this study was to determine Sago plant growth during the harvesting phase in East Luwu Regency. The research method used was observation in the field and interviews with local farmers. Materials used were two sago accessions in three locations, as Wotu, Kalaena, and Mangkutana districts. The research was conducted on variables of plant height, stem diameter, stem ring, skin thickness, leaf length, leaf area, petiole length, petiole width, and canopy shape. Based on the research, sago morphological characters in East Luwu Regency at harvest maturity have plant heights ranging from 8.7-12.6 m and 8-21 leaflets. The stem surface of Uwwu Accession has leaf marks and is covered with moss so it seems unsmooth while Battang Accession still has a smooth appearance because no leaf marks and moss are growing, the largest petiole and rachis are found in Battang Wotu Accession. The canopy of the Uwwu Accession at harvest maturity is wider than the Battang Accession, but the leaflets of the Battang Accession are more numerous.","PeriodicalId":403539,"journal":{"name":"Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan","volume":"33 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30605/perbal.v11i2.2590","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Sagu merupakan salah satu bahan pangan alternatif untuk mendukung konsumsi pangan di masa depan. Kabupaten Luwu Timur merupakan daerah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman sagu. Aspek sagu dari beberapa lokasi memiliki karakteristik masing-masing, terutama pada saat panen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan tanaman sagu pada saat panen di Kabupaten Luwu Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi di lapangan dan wawancara dengan petani setempat. Bahan yang digunakan adalah dua aksesi sagu di tiga lokasi, yaitu Kecamatan Wotu, Kalaena, dan Mangkutana. Penelitian dilakukan terhadap variabel tinggi tanaman, diameter batang, lingkar batang, tebal kulit batang, panjang daun, luas daun, panjang tangkai daun, lebar tangkai daun, dan bentuk tajuk. Berdasarkan hasil penelitian, karakter morfologi sagu di Kabupaten Luwu Timur pada saat matang panen memiliki tinggi tanaman berkisar antara 8,7-12,6 m dan jumlah anak daun 8-21 helai. Permukaan batang Aksesi Uwwu memiliki bekas daun dan tertutup lumut sehingga terkesan tidak mulus sedangkan Aksesi Battang masih memiliki tampilan yang mulus karena tidak ada bekas daun dan lumut yang tumbuh, tangkai daun dan rachis yang paling besar terdapat pada Aksesi Battang Wotu. Tajuk Aksesi Uwwu pada saat masak panen lebih lebar dibandingkan dengan Aksesi Battang, namun anak daun Aksesi Battang lebih banyak. Sago is one of the alternative food staples for supporting future food consumption. East Luwu Regency is a suitable area for sago plant growth. Sago aspects from several locations have their characteristics, especially during the harvesting point. The intention of this study was to determine Sago plant growth during the harvesting phase in East Luwu Regency. The research method used was observation in the field and interviews with local farmers. Materials used were two sago accessions in three locations, as Wotu, Kalaena, and Mangkutana districts. The research was conducted on variables of plant height, stem diameter, stem ring, skin thickness, leaf length, leaf area, petiole length, petiole width, and canopy shape. Based on the research, sago morphological characters in East Luwu Regency at harvest maturity have plant heights ranging from 8.7-12.6 m and 8-21 leaflets. The stem surface of Uwwu Accession has leaf marks and is covered with moss so it seems unsmooth while Battang Accession still has a smooth appearance because no leaf marks and moss are growing, the largest petiole and rachis are found in Battang Wotu Accession. The canopy of the Uwwu Accession at harvest maturity is wider than the Battang Accession, but the leaflets of the Battang Accession are more numerous.
东陆奥郡西米(Metroxylon Spp)植物成熟采割期的植被状况
西米是支持未来食品消费的替代食品原料之一。东陆武县是西米植物生长的适宜地区。几个地方的西米各有特点,尤其是在收获期。本研究的目的是确定东卢武地区收获期西米植物的生长情况。采用的研究方法是实地观察和采访当地农民。使用的材料是三个地点的两个西米品种,即沃图、卡拉纳和芒库塔纳分区。研究的变量包括株高、茎直径、茎周长、茎皮厚度、叶长、叶面积、叶柄长、叶柄宽和冠形。根据研究结果,东陆武县西米在收获成熟期的形态特征为株高 8.7-12.6 米,小叶数 8-21 股。乌乌乌品系的茎干表面有叶痕,并长满苔藓,看起来并不光滑,而巴塘品系的茎干表面仍然光滑,因为没有叶痕和苔藓,巴塘沃土品系的叶柄和轴最大。乌乌乌品种成熟时的树冠比马塘品种的树冠宽,但马塘品种的小叶更多。 西米是支持未来粮食消费的替代主食之一。东陆武县是适合西米生长的地区。几个地方的西米各有特点,尤其是在收获期。本研究的目的是确定东卢武地区西米植物在收获期的生长情况。采用的研究方法是实地观察和采访当地农民。使用的材料是三个地点的两个西米品种,即沃图、卡拉纳和芒库塔纳地区。研究的变量包括株高、茎直径、茎环、皮厚、叶长、叶面积、叶柄长、叶柄宽和冠层形状。根据研究结果,东陆武县西米在收获成熟期的形态特征为株高8.7-12.6米,小叶8-21片。Uwwu 品种的茎干表面有叶痕,并覆盖着苔藓,因此看起来并不光滑,而 Battang 品种由于没有叶痕和苔藓,外观仍然光滑,Battang Wotu 品种的叶柄和轴最大。乌乌乌品种成熟时的树冠比马塘品种宽,但马塘品种的小叶更多。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信