Analisis Peran Kebijakan Pemerintah terhadap Tingkat Kesejahteraan Dosen di Indonesia

Teja Rinanda, Dina Hastalona
{"title":"Analisis Peran Kebijakan Pemerintah terhadap Tingkat Kesejahteraan Dosen di Indonesia","authors":"Teja Rinanda, Dina Hastalona","doi":"10.58939/afosj-las.v3i2.574","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penulisan ini untuk mengetuk pintu hati pemerintah agat turut mencari solusi bagaimana mensejahterakan kehidupan dosen swasta yang teramat jauh dari kata sejahtera. Mungkin lebih memprihatinkan lagi saat ini dosen swasta untuk memenuhi kebutuhan hidup saja masih kekurangan. Metode penulisan karya ilmiah ini dengan membaca berbagai sumber informasi terpercaya, peraturan pemerintah dan buku referensi. Kemudin hasilnya dirangkai sesuai dengan topik bahasan dengan meberikan narasi yang bersifat memberikan informasi dan saran. Hasil analisis penulis Peran Kebijakan Pemerintah terhadap Tingkat Kesejahteraan Dosen di Indonesia masih rendah. Berdasarkan PP Nomor 15 Tahun 2019, seorang dosen PNS lulusan S2 yang baru meniti karir (golongan IIIb) mendapat gaji pokok sebesar Rp 2.688.500., Mereka yang masih berstatus CPNS bahkan hanya bisa membawa pulang 80% gaji pokok tersebut. Bandingkan dengan gaji PNS non-dosen yang baru lulus S1 (fresh graduate), dengan segala tunjangannya, bisa mencapai Rp 5-9 juta. Lebih memprihatinkan lagi dosen swasta, pemerintah tutup mata bagaimana yayasan memberikan gaji kepada dosen di swasta, bahkan ada yang tidak mendapat gaji bulanan dan kebanyakan hanya diberi gaji untuk memenuhi transportasi dosen ketika mengajar yaitu sebesar Rp.500.000,- sampai dengan Rp. 1.500.000,-. Kalaupun ada yg mengikuti gaji UMP itu hanya universitas swasta besar dan sekitar 3 kampus di Sumatera Utara dari 204 jumlah perguruan tinggi swasta. Bagi dosen yang belum serdos hal ini tentu sangat memberatkan dalam memenuhi kebutuhan hidup, sehingga akhirnya dosen mencari pekerjaan sampingan diluar kampus dan ini berpengaruh kepada konsentrasi dosen dalam memenuhi tridarma perguruan tinggi.Kata Kunci : Kebijakan; Peran; Pemerintah; Kesejahteraan Dosen.","PeriodicalId":302733,"journal":{"name":"All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety","volume":"146 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58939/afosj-las.v3i2.574","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Tujuan penulisan ini untuk mengetuk pintu hati pemerintah agat turut mencari solusi bagaimana mensejahterakan kehidupan dosen swasta yang teramat jauh dari kata sejahtera. Mungkin lebih memprihatinkan lagi saat ini dosen swasta untuk memenuhi kebutuhan hidup saja masih kekurangan. Metode penulisan karya ilmiah ini dengan membaca berbagai sumber informasi terpercaya, peraturan pemerintah dan buku referensi. Kemudin hasilnya dirangkai sesuai dengan topik bahasan dengan meberikan narasi yang bersifat memberikan informasi dan saran. Hasil analisis penulis Peran Kebijakan Pemerintah terhadap Tingkat Kesejahteraan Dosen di Indonesia masih rendah. Berdasarkan PP Nomor 15 Tahun 2019, seorang dosen PNS lulusan S2 yang baru meniti karir (golongan IIIb) mendapat gaji pokok sebesar Rp 2.688.500., Mereka yang masih berstatus CPNS bahkan hanya bisa membawa pulang 80% gaji pokok tersebut. Bandingkan dengan gaji PNS non-dosen yang baru lulus S1 (fresh graduate), dengan segala tunjangannya, bisa mencapai Rp 5-9 juta. Lebih memprihatinkan lagi dosen swasta, pemerintah tutup mata bagaimana yayasan memberikan gaji kepada dosen di swasta, bahkan ada yang tidak mendapat gaji bulanan dan kebanyakan hanya diberi gaji untuk memenuhi transportasi dosen ketika mengajar yaitu sebesar Rp.500.000,- sampai dengan Rp. 1.500.000,-. Kalaupun ada yg mengikuti gaji UMP itu hanya universitas swasta besar dan sekitar 3 kampus di Sumatera Utara dari 204 jumlah perguruan tinggi swasta. Bagi dosen yang belum serdos hal ini tentu sangat memberatkan dalam memenuhi kebutuhan hidup, sehingga akhirnya dosen mencari pekerjaan sampingan diluar kampus dan ini berpengaruh kepada konsentrasi dosen dalam memenuhi tridarma perguruan tinggi.Kata Kunci : Kebijakan; Peran; Pemerintah; Kesejahteraan Dosen.
分析政府政策对印度尼西亚讲师福利水平的影响
本文的目的在于叩开政府的心门,帮助找到解决私人讲师福利问题的办法,因为他们的生活远未达到富裕的程度。也许更令人担忧的是,民办讲师仍然缺乏满足其日常需求的手段。本科学论文的写作方法是阅读各种可靠的信息来源、政府法规和参考书。然后,根据讨论的主题,通过提供信息和建议的叙述来汇总结果。作者对《政府政策对印尼讲师福利水平的作用》的分析结果仍然偏低。根据 2019 年第 15 号政府条例,拥有硕士学位且刚刚开始职业生涯(IIIb 级)的公务员讲师的基本工资为 268.85 万印尼盾。 那些仍在 CPNS 工作的讲师只能拿基本工资的 80%。与之相比,刚从 S1(应届毕业生)毕业的非教师公务员的工资,加上各种福利,可达 500-900 万印尼盾。更令私人讲师担忧的是,政府对基金会如何为私人讲师提供工资视而不见,有些讲师甚至没有月薪,大多数讲师的工资仅够支付讲课时的交通费,即 50 万印尼盾,最高可达 150 万印尼盾。即使有遵循 UMP 工资标准的,也只是大型私立大学和北苏门答腊 204 所私立大学中的 3 所。对于没有获得过 serdos 的讲师来说,这无疑是满足生活需求的沉重负担,因此最终讲师们在校园外寻找副业,这影响了讲师们集中精力完成高等教育的 tridarma:政策;作用;政府;讲师福利。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信