Septi Kurniawati Nurhadi, Antonius Zannu Fetrix Frananda, Nindita Hirawati
{"title":"Menciptakan Sekolah Ramah Anak yang Nyaman pada SPS Ananda Sayang Melalui Mural","authors":"Septi Kurniawati Nurhadi, Antonius Zannu Fetrix Frananda, Nindita Hirawati","doi":"10.29407/ja.v7i3.18770","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Anak Usia Dini (AUD) dibedakan menjadi 4 (empat) kelompok, yaitu janin dalam kandungan hingga dilahirkan, bayi baru lahir hingga usia 28 hari, usia 1 hingga 24 bulan, dan usia 2 sampai 6 tahun. Perkembangan otak manusia dimulai sejak dalam kandungan dan setiap usianya memiliki perkembangan masing-masing. Dalam mendukung perkembangan otak anak, diperlukan adanya gizi yang berkualitas dan juga stimulasi/rangsangan dari lingkungan. Perkembangan secara alamiah melalui stimulasi dari keluarga ataupun masyarakat, sedangkan perkembangan secara optimal melalui stimulasi maksimal dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Tujuan dari PAUD adalah dapat membangun kesiapan anak dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut (sekolah). PAUD ramah anak akan sangat membantu mencapai tujuan yang dimaksud. Salah satu kebijakan untuk menjadi sekolah ramah anak adalah terciptanya lingkungan sekolah yang sehat, asri dan nyaman. SPS (Satuan PAUD Sejenis) Ananda Sayang merupakan salah satu PAUD Non Formal yang berada di dusun Bintaran. Saat ini PAUD menggunakan gedung eks SD Negeri Bintaran 1 dari yang sebelumnya menggunakan rumah salah satu warga. Tujuan dari PAUD ini adalah untuk membantu masyarakat sekitar wilayah Bintaran dalam memenuhi stimulasi perkembangan anak. Biaya masuk PAUD ini terbilang cukup terjangkau, namun hal tersebut berdampak pada kondisi fisik yang dalam beberapa bagian terlihat rusak karena tidak adanya anggaran untuk merenovasi dan ditambah lagi bangunan gedung sekolah merupakan bangunan lama. Sebagai salah satu cara untuk membuat SPS Ananda Sayang untuk menjadi sekolah ramah anak yaitu dengan membuat mural yang sesuai dengan karakter anak usia dini pada lingkungan sekolah tersebut. Dalam proses pembuatan mural, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan perkembangan otak anak, maka anak-anak peserta didik ikut berpartisipasi dalam bentuk permainan (sensory play). Diharapkan dengan adanya mural dapat menjadikan SPS Ananda Sayang lebih nyaman digunakan sebagai sarana proses belajar dan bermain para peserta didik.","PeriodicalId":250784,"journal":{"name":"Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara","volume":"62 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29407/ja.v7i3.18770","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Anak Usia Dini (AUD) dibedakan menjadi 4 (empat) kelompok, yaitu janin dalam kandungan hingga dilahirkan, bayi baru lahir hingga usia 28 hari, usia 1 hingga 24 bulan, dan usia 2 sampai 6 tahun. Perkembangan otak manusia dimulai sejak dalam kandungan dan setiap usianya memiliki perkembangan masing-masing. Dalam mendukung perkembangan otak anak, diperlukan adanya gizi yang berkualitas dan juga stimulasi/rangsangan dari lingkungan. Perkembangan secara alamiah melalui stimulasi dari keluarga ataupun masyarakat, sedangkan perkembangan secara optimal melalui stimulasi maksimal dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Tujuan dari PAUD adalah dapat membangun kesiapan anak dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut (sekolah). PAUD ramah anak akan sangat membantu mencapai tujuan yang dimaksud. Salah satu kebijakan untuk menjadi sekolah ramah anak adalah terciptanya lingkungan sekolah yang sehat, asri dan nyaman. SPS (Satuan PAUD Sejenis) Ananda Sayang merupakan salah satu PAUD Non Formal yang berada di dusun Bintaran. Saat ini PAUD menggunakan gedung eks SD Negeri Bintaran 1 dari yang sebelumnya menggunakan rumah salah satu warga. Tujuan dari PAUD ini adalah untuk membantu masyarakat sekitar wilayah Bintaran dalam memenuhi stimulasi perkembangan anak. Biaya masuk PAUD ini terbilang cukup terjangkau, namun hal tersebut berdampak pada kondisi fisik yang dalam beberapa bagian terlihat rusak karena tidak adanya anggaran untuk merenovasi dan ditambah lagi bangunan gedung sekolah merupakan bangunan lama. Sebagai salah satu cara untuk membuat SPS Ananda Sayang untuk menjadi sekolah ramah anak yaitu dengan membuat mural yang sesuai dengan karakter anak usia dini pada lingkungan sekolah tersebut. Dalam proses pembuatan mural, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan perkembangan otak anak, maka anak-anak peserta didik ikut berpartisipasi dalam bentuk permainan (sensory play). Diharapkan dengan adanya mural dapat menjadikan SPS Ananda Sayang lebih nyaman digunakan sebagai sarana proses belajar dan bermain para peserta didik.