Multimeter Portabel Pengukur Nutrisi Tanah Pertanian untuk Kelompok Tani Maju Mandiri di Pulau Setokok

M. S. Gozali, Kamarudin Kamarudin, Heru Wijanarko, Asrizal Deri Futra, Aditya Gautama Darmoyono, Dessy Oktani, Hasnira Hasnira, Rahmi Mahdaliza, Eka Mutia Lubis, Muhammad Jaka Wimbang Wicaksono, Daniel Sutopo Pamungkas, Muhammad Zaenuddin, A. Setiawan, Muhammad Afif Zulmi, Pedro Imanuel Ginting, Cindy Kristine Pasaribu, A. Amiruddin
{"title":"Multimeter Portabel Pengukur Nutrisi Tanah Pertanian untuk Kelompok Tani Maju Mandiri di Pulau Setokok","authors":"M. S. Gozali, Kamarudin Kamarudin, Heru Wijanarko, Asrizal Deri Futra, Aditya Gautama Darmoyono, Dessy Oktani, Hasnira Hasnira, Rahmi Mahdaliza, Eka Mutia Lubis, Muhammad Jaka Wimbang Wicaksono, Daniel Sutopo Pamungkas, Muhammad Zaenuddin, A. Setiawan, Muhammad Afif Zulmi, Pedro Imanuel Ginting, Cindy Kristine Pasaribu, A. Amiruddin","doi":"10.30871/abdimaspolibatam.v5i1.5543","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dewasa ini, perkembangan Kota Batam saat ini tidak hanya pada pengembangan kawasan industri serta pariwisata, tetapi juga mengarah pada perkembangan pertanian dan perkebunan. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu bentuk usaha dalam menjaga ketahanan pangan untuk wilayah di Kota Batam yang awalnya kebutuhan pangan banyak disuplai dari daerah di Pulau Sumatera. Kota Batam yang wilayahnya terdiri dari kepulauan menimbulkan kendala dalam pengembangan lahan pertanian dan perkebunan. Di antaranya jenis tanah yang sulit ditumbuhi tanaman musiman; sumberdaya air yang bergantung pada air hujan; serta akses menuju lokasi pertanian dan perkebunan yang tersebar di beberapa pulau sehingga  menyulitkan dalam pengiriman logistik dan hasil pertanian. Kondisi tanah sangat mempengaruhi kualitas tanaman yang dihasilkan, serta jenis tanah akan mempengaruhi jenis tanaman yang cocok di tanam. Berdasarkan kendala tersebut Politeknik Negeri Batam membentuk tim Pengabdian Kepada Masyarakat dalam mendukung program pengembangan lahan pertanian, salah satunya adalah tim pengembangan alat pengukur nutrisi tanah portable yang bekerjasama dengan mitra “Kelompok Tani Maju Mandiri” di Pulau Setokok. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan secara bertahap, selain survei lapangan dalam rangka identifikasi kebutuhan kelompok tani, periode pengabdian kepada masyarakat sekarang telah sampai pada pengembangan alat ukur kondisi tanah portable dengan hasil pengujian masih pada pengujian laboratorium dan belum sampai pengujian pada lahan pertanian sebenarnya. Hasil survei lapangan menggambarkan kondisi tanah pertanian dari mitra yang berwarna merah kecoklatan yang sebagian besar merupakan tanah liat. Tanaman yang cukup berhasil dipanen berupa tanaman cabai keriting hijau. Sumber air berasal dari waduk kecil tadah hujan yang dipersiapkan disekitar lahan pertanian. Hasil disain alat ukur, telah sampai pada tahap pengujian laboratorium yang telah mampu menunjukan nilai dari nutrisi tanah. Pengujian pengukuran dilahan pertanian secara langsung, serta pendampingan kepada mitra dalam pengoperasian alat ukur akan dilaksanakan pada tahapan pengabdian kepada masyarakat berikutnya.","PeriodicalId":293808,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Batam","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Batam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30871/abdimaspolibatam.v5i1.5543","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Dewasa ini, perkembangan Kota Batam saat ini tidak hanya pada pengembangan kawasan industri serta pariwisata, tetapi juga mengarah pada perkembangan pertanian dan perkebunan. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu bentuk usaha dalam menjaga ketahanan pangan untuk wilayah di Kota Batam yang awalnya kebutuhan pangan banyak disuplai dari daerah di Pulau Sumatera. Kota Batam yang wilayahnya terdiri dari kepulauan menimbulkan kendala dalam pengembangan lahan pertanian dan perkebunan. Di antaranya jenis tanah yang sulit ditumbuhi tanaman musiman; sumberdaya air yang bergantung pada air hujan; serta akses menuju lokasi pertanian dan perkebunan yang tersebar di beberapa pulau sehingga  menyulitkan dalam pengiriman logistik dan hasil pertanian. Kondisi tanah sangat mempengaruhi kualitas tanaman yang dihasilkan, serta jenis tanah akan mempengaruhi jenis tanaman yang cocok di tanam. Berdasarkan kendala tersebut Politeknik Negeri Batam membentuk tim Pengabdian Kepada Masyarakat dalam mendukung program pengembangan lahan pertanian, salah satunya adalah tim pengembangan alat pengukur nutrisi tanah portable yang bekerjasama dengan mitra “Kelompok Tani Maju Mandiri” di Pulau Setokok. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan secara bertahap, selain survei lapangan dalam rangka identifikasi kebutuhan kelompok tani, periode pengabdian kepada masyarakat sekarang telah sampai pada pengembangan alat ukur kondisi tanah portable dengan hasil pengujian masih pada pengujian laboratorium dan belum sampai pengujian pada lahan pertanian sebenarnya. Hasil survei lapangan menggambarkan kondisi tanah pertanian dari mitra yang berwarna merah kecoklatan yang sebagian besar merupakan tanah liat. Tanaman yang cukup berhasil dipanen berupa tanaman cabai keriting hijau. Sumber air berasal dari waduk kecil tadah hujan yang dipersiapkan disekitar lahan pertanian. Hasil disain alat ukur, telah sampai pada tahap pengujian laboratorium yang telah mampu menunjukan nilai dari nutrisi tanah. Pengujian pengukuran dilahan pertanian secara langsung, serta pendampingan kepada mitra dalam pengoperasian alat ukur akan dilaksanakan pada tahapan pengabdian kepada masyarakat berikutnya.
为 Setokok 岛 Maju Mandiri 农民小组测量农业土壤养分的便携式万用表
如今,巴淡市的发展已不仅仅局限于工业区和旅游业的发展,还带动了农业和种植业的发展。巴淡市最初需要大量来自苏门答腊岛地区的粮食供应,因此发展农业和种植业是为了维护该地区的粮食安全。巴淡市的领土由岛屿组成,这给农业用地和种植园的发展造成了障碍。这些障碍包括难以种植季节性作物的土壤类型;依赖雨水的水资源;农业和种植园地点分散在多个岛屿上,导致物流和农产品运送困难。土壤条件在很大程度上影响着农作物的质量,土壤类型也会影响适合种植的植物类型。基于这些制约因素,巴淡国立理工学院组建了一个社区服务团队,以支持农业用地开发计划,其中之一就是与合作伙伴 "Kelompok Tani Maju Mandiri "合作,在 Setokok 岛开发便携式土壤养分测量仪。社区服务活动分阶段进行,除了为确定农民群体的需求而进行的实地调查外,目前的社区服务阶段已经完成了便携式土壤条件测量仪的开发,测试结果仍在实验室测试中,尚未在实际农田上进行测试。实地调查的结果描述了合作伙伴的棕红色农业土壤状况,其中大部分为粘土。收获相当成功的作物是绿色的卷辣椒。水源来自农场周围的一个小型雨水蓄水池。测量仪器的设计已达到实验室测试阶段,能够显示土壤养分的价值。下一阶段的社区服务将对农田进行直接测量测试,并协助合作伙伴操作测量仪器。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信