{"title":"Analisis Risiko Logam Berat Pada Udang Putih Yang Dikonsumsi Petani Tambak Di Biringkassi Kabupaten Pangkep","authors":"Putri Fitria, Abd. Gafur, Hidayat, Alfina Baharuddin, Nasruddin Syam","doi":"10.33096/woph.v4i4.448","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sebagian besar pencemaran berasal dari proses industri dan pertambangan, terjadinya pencemaran logam berat pada sebuah perairan biasanya berasal dari masukan air yang terkontaminasi oleh buangan limbah industri dan pertambangan. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan analisis risiko keseharan lingkungan (ARKL) dimana faktor-faktor risiko diukur pada waktu yang sama untuk memberikan prediksi besarnya risiko kesehatan akibat logam berat Pb, Cd, dan Cr yang terkandung dalam udang putih (Litopenaeus vannamei). Populasi dalam penelitian ini adalah petani tambak yang mengonsumsi udang putih sebanyak 20 orang. Pengukuran kandungan logam berat Pb, Cd dan Cr pada udang putih dilakukan pada 3 titik sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar logam berat Pb dan Cd tidak terdeteksi kandungannya pada udang putih di tambak Biringkassi sedangkan kandungan Cr terdeteksi pada titik I yaitu 3,68 mg/kg. pada titik II yaitu 3,06 mg/kg, dan pada titik III yaitu 3,40 mg/kg, yang telah melebihi syarat berdasarkan GB 2762 (Global Agricultural Information Network) yaitu sebesar 2,0 mg/kg. Karakteristik risiko pada udang putih di tambak Biringkassi juga dihitung dalam penelitian ini yang dimana, untuk pajanan realtime pada petani tambak adalah 3,97 dan untuk RQ lifetime adalah 235,94. Estimasi karakteristik risiko yang diterima oleh petani tambak tidak aman dari efek non karsinogenik untuk pajanan realtime dan lifetime. Para petani tambak Diharapkan untuk waspada dan mulai mengurangi jumlah asupan udang putih di sekitar tambak Biringkassi yang sudah mulai mengandung Cr agar tidak mengalami risiko Kesehatan terhadap paparan logam berat kromium. Selain itu, Diharapkan pemantauan secara berkala oleh pemerintah terkait pencemaran logam berat khususnya kromium disekitar tambak Biringkassi Kabupaten Pangkep.","PeriodicalId":208221,"journal":{"name":"Window of Public Health Journal","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Window of Public Health Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33096/woph.v4i4.448","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sebagian besar pencemaran berasal dari proses industri dan pertambangan, terjadinya pencemaran logam berat pada sebuah perairan biasanya berasal dari masukan air yang terkontaminasi oleh buangan limbah industri dan pertambangan. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan analisis risiko keseharan lingkungan (ARKL) dimana faktor-faktor risiko diukur pada waktu yang sama untuk memberikan prediksi besarnya risiko kesehatan akibat logam berat Pb, Cd, dan Cr yang terkandung dalam udang putih (Litopenaeus vannamei). Populasi dalam penelitian ini adalah petani tambak yang mengonsumsi udang putih sebanyak 20 orang. Pengukuran kandungan logam berat Pb, Cd dan Cr pada udang putih dilakukan pada 3 titik sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar logam berat Pb dan Cd tidak terdeteksi kandungannya pada udang putih di tambak Biringkassi sedangkan kandungan Cr terdeteksi pada titik I yaitu 3,68 mg/kg. pada titik II yaitu 3,06 mg/kg, dan pada titik III yaitu 3,40 mg/kg, yang telah melebihi syarat berdasarkan GB 2762 (Global Agricultural Information Network) yaitu sebesar 2,0 mg/kg. Karakteristik risiko pada udang putih di tambak Biringkassi juga dihitung dalam penelitian ini yang dimana, untuk pajanan realtime pada petani tambak adalah 3,97 dan untuk RQ lifetime adalah 235,94. Estimasi karakteristik risiko yang diterima oleh petani tambak tidak aman dari efek non karsinogenik untuk pajanan realtime dan lifetime. Para petani tambak Diharapkan untuk waspada dan mulai mengurangi jumlah asupan udang putih di sekitar tambak Biringkassi yang sudah mulai mengandung Cr agar tidak mengalami risiko Kesehatan terhadap paparan logam berat kromium. Selain itu, Diharapkan pemantauan secara berkala oleh pemerintah terkait pencemaran logam berat khususnya kromium disekitar tambak Biringkassi Kabupaten Pangkep.