{"title":"Mengkaji Unsur Intrinsik Cerita Rara Beruk Karya Suyono Suyanto","authors":"Oci Bili","doi":"10.46444/wacanasaraswati.v23i2.653","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Rara Beruk lahir di Desa Palar Legen, wilayah Klaten Selatan, Surakarta. Orang tuanya, Kiai Jagasura atau Jagaswara adalah penduduk desa yang miskin. Meskipun demikian, Jagasura dapat menciptakan kehidupan rumah tangga yang damai, sejahtera dan bahagia. Jagasura dan istrinya banyak melakukan tapa brata dengan permohonan agar Tuhan berkenan memberikan kehidupan yang layak. Saat istri Jagasura mengandung, ia bermimpi melihat bulan purnama dan matahari, yang keduanya memancarkan sinar terang di puncak gunung. Ia juga melihat sinar pelangi. Ketiga sinar itu bertarung dan sinar bulan meredup terkalahkan, dan akhirnya berubah menjadi bintang. Kemudian, bintang itupun tergulung oleh sinar matahari. Nyai Jagasura pun melahirkan bayi perempuan yang memancarkan kecantikan yang teramat sangat. Bayi itu diberi nama Rara Mulatsih dan diberi nama panggilan Rara Beruk.Nama itu diberikan untuk mengenang kelahiran bayi yang mendatangkan rejeki yang berlimpah-limpah. Semenjak kelahiran Rara Beruk, kehidupan Jagasura membaik","PeriodicalId":127960,"journal":{"name":"Wacana : Majalah Ilmiah Tentang Bahasa, Sastra Dan Pembelajarannya","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Wacana : Majalah Ilmiah Tentang Bahasa, Sastra Dan Pembelajarannya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46444/wacanasaraswati.v23i2.653","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Rara Beruk lahir di Desa Palar Legen, wilayah Klaten Selatan, Surakarta. Orang tuanya, Kiai Jagasura atau Jagaswara adalah penduduk desa yang miskin. Meskipun demikian, Jagasura dapat menciptakan kehidupan rumah tangga yang damai, sejahtera dan bahagia. Jagasura dan istrinya banyak melakukan tapa brata dengan permohonan agar Tuhan berkenan memberikan kehidupan yang layak. Saat istri Jagasura mengandung, ia bermimpi melihat bulan purnama dan matahari, yang keduanya memancarkan sinar terang di puncak gunung. Ia juga melihat sinar pelangi. Ketiga sinar itu bertarung dan sinar bulan meredup terkalahkan, dan akhirnya berubah menjadi bintang. Kemudian, bintang itupun tergulung oleh sinar matahari. Nyai Jagasura pun melahirkan bayi perempuan yang memancarkan kecantikan yang teramat sangat. Bayi itu diberi nama Rara Mulatsih dan diberi nama panggilan Rara Beruk.Nama itu diberikan untuk mengenang kelahiran bayi yang mendatangkan rejeki yang berlimpah-limpah. Semenjak kelahiran Rara Beruk, kehidupan Jagasura membaik