Uji Sifat Fisik dan Organoleptik Biskuit Pakan Kelinci Berbasis Limbah Organik dengan Perekat yang Berbeda

M. Akbar, E. Rokana, Agus Zaeni
{"title":"Uji Sifat Fisik dan Organoleptik Biskuit Pakan Kelinci Berbasis Limbah Organik dengan Perekat yang Berbeda","authors":"M. Akbar, E. Rokana, Agus Zaeni","doi":"10.17969/agripet.v23i2.24486","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik biskuit pakan kelinci berbasis limbah organik dengan perekat yang berbeda. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah P1: Perekat molases 5%, P2: Perekat molases 10%, P3: Perekat tepung tapioka 5%, P4: Perekat tepung tapioka 10%, P5: Perekat tepung gaplek 5%, P6: Perekat tepung gaplek 10%. Variabel yang diamati meliputi organoleptik, daya serap air, kerapatan dan ketahanan terhadap benturan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perekat molases P2 memperoleh skor warna (3,75) dan aroma (4,00) yang lebih tinggi (P≤0,05) dibanding perekat lain. Tepung tapioka sebagai perekat (P4) memiliki tekstur biskuit yang lebih kompak (4,50) dibandingkan perlakuan lain sedangkan kepadatan pada biskuit dengan berbagai perekat yang digunakan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P≥0,05). Daya serap air berkisar antara 83,81% sampai dengan 114,92% juga tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P≥0,05). Kerapatan dan ketahanan biskuit terhadap benturan menunjukkan perbedaan yang nyata diantara perekat yang berbeda (P≤0,05). Kerapatan tertinggi terdapat pada P4 yaitu 0,44 g/cm3 sedangkan ketahanan benturan dimiliki oleh P6 dan P2 yaitu 94,56% dan 92,23% secara berurutan. Kesimpulan perekat molases memiliki skor organoleptik dan ketahanan benturan lebih baik dibandingkan perekat yang lain.  (Physical test and organoleptic of rabbit feed biscuit based on organic waste with different binding agent) ABSTRAK. The purpose of this study was to determine the physical properties of organic waste-based rabbit feed biscuits with different binding agent. The method used is a lab experiment method with 6 treatments and 4 replications. Factor P = Binding agents, The treatments were P1: 5% molasses, P2: 10% molasses, P3: 5% tapioca flour, P4: 10% tapioca flour, P5: 5% cassava flour, P6: 10% cassava flour. Variables observed were organoleptic, water absorption, density and impact resistance. The results showed that the P2 obtained a higher color score (3.75) and aroma (4.00) (P≤0.05) than other as binding agents. Tapioca flour P4 performed more compact biscuit texture (4.50) than other treatments, while the density of all binders did not show a significant difference (P≥0.05). Water absorption ranged from 83.81% to 114.92% also did not show a significant difference (P≥0.05). The density and resistance of biscuits to impact showed significant differences between different binders (P≤0.05). The highest density is found in P4 which is 0.44 g/cm3 while the impact resistance is owned by P6 and P2 which is 94.56% and 92.23%, respectively. Based on results, it can be concluded molasses binder has better organoleptic score and impact resistance than other binders.","PeriodicalId":30910,"journal":{"name":"Jurnal Agripet","volume":"80 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Agripet","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17969/agripet.v23i2.24486","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

ABSTRACT. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik biskuit pakan kelinci berbasis limbah organik dengan perekat yang berbeda. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah P1: Perekat molases 5%, P2: Perekat molases 10%, P3: Perekat tepung tapioka 5%, P4: Perekat tepung tapioka 10%, P5: Perekat tepung gaplek 5%, P6: Perekat tepung gaplek 10%. Variabel yang diamati meliputi organoleptik, daya serap air, kerapatan dan ketahanan terhadap benturan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perekat molases P2 memperoleh skor warna (3,75) dan aroma (4,00) yang lebih tinggi (P≤0,05) dibanding perekat lain. Tepung tapioka sebagai perekat (P4) memiliki tekstur biskuit yang lebih kompak (4,50) dibandingkan perlakuan lain sedangkan kepadatan pada biskuit dengan berbagai perekat yang digunakan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P≥0,05). Daya serap air berkisar antara 83,81% sampai dengan 114,92% juga tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P≥0,05). Kerapatan dan ketahanan biskuit terhadap benturan menunjukkan perbedaan yang nyata diantara perekat yang berbeda (P≤0,05). Kerapatan tertinggi terdapat pada P4 yaitu 0,44 g/cm3 sedangkan ketahanan benturan dimiliki oleh P6 dan P2 yaitu 94,56% dan 92,23% secara berurutan. Kesimpulan perekat molases memiliki skor organoleptik dan ketahanan benturan lebih baik dibandingkan perekat yang lain.  (Physical test and organoleptic of rabbit feed biscuit based on organic waste with different binding agent) ABSTRAK. The purpose of this study was to determine the physical properties of organic waste-based rabbit feed biscuits with different binding agent. The method used is a lab experiment method with 6 treatments and 4 replications. Factor P = Binding agents, The treatments were P1: 5% molasses, P2: 10% molasses, P3: 5% tapioca flour, P4: 10% tapioca flour, P5: 5% cassava flour, P6: 10% cassava flour. Variables observed were organoleptic, water absorption, density and impact resistance. The results showed that the P2 obtained a higher color score (3.75) and aroma (4.00) (P≤0.05) than other as binding agents. Tapioca flour P4 performed more compact biscuit texture (4.50) than other treatments, while the density of all binders did not show a significant difference (P≥0.05). Water absorption ranged from 83.81% to 114.92% also did not show a significant difference (P≥0.05). The density and resistance of biscuits to impact showed significant differences between different binders (P≤0.05). The highest density is found in P4 which is 0.44 g/cm3 while the impact resistance is owned by P6 and P2 which is 94.56% and 92.23%, respectively. Based on results, it can be concluded molasses binder has better organoleptic score and impact resistance than other binders.
使用不同粘合剂的有机废弃物兔饲料饼干的物理和感官特性测试
摘要本研究的目的是确定使用不同粘合剂的以有机废物为基础的兔饲料饼干的物理性质。采用的方法是完全随机设计(CRD)的实验室实验法,共有 6 个处理和 4 个重复。处理为 P1:5% 糖蜜粘合剂;P2:10% 糖蜜粘合剂;P3:10% 糖蜜粘合剂;P4:10% 糖蜜粘合剂:10% 糖蜜粘合剂,P3:5%木薯淀粉粘合剂;P4:10%木薯淀粉粘合剂,P5:5%木薯淀粉粘合剂,P6:10%木薯淀粉粘合剂。观察变量包括感官、吸水性、密度和抗冲击性。结果表明,与其他粘合剂相比,P2 糖蜜粘合剂的色泽(3.75)和香气(4.00)得分更高(P≤0.05)。木薯淀粉作为粘合剂(P4)的饼干质地(4.50)比其他处理更紧密,而使用不同粘合剂的饼干密度无显著差异(P≥0.05)。吸水率从 83.81% 到 114.92% 之间也无显著差异(P≥0.05)。饼干的密度和抗冲击性在不同粘合剂之间有显著差异(P≤0.05)。密度最高的是 P4,为 0.44 g/cm3;抗冲击性最好的是 P6 和 P2,分别为 94.56% 和 92.23%。总之,糖蜜粘合剂比其他粘合剂具有更好的感官评分和抗冲击性。 (使用不同粘合剂的基于有机废物的兔饲料饼干的物理测试和感官) ABSTRACT.本研究的目的是测定使用不同粘合剂的有机废物兔饲料饼干的物理性质。采用的方法是实验室实验法,有 6 个处理和 4 次重复。因子 P = 结合剂,处理为 P1:5% 糖蜜;P2:10% 糖蜜;P3:5%木薯粉,P4:10%木薯粉,P5:5%木薯粉,P6:10%木薯粉。观察变量包括感官、吸水性、密度和抗冲击性。结果表明,P2 的色泽得分(3.75)和香气得分(4.00)(P≤0.05)均高于其他粘合剂。木薯粉 P4 比其他处理的饼干质地更紧密(4.50),而所有粘合剂的密度均无显著差异(P≥0.05)。吸水率在 83.81% 至 114.92% 之间,差异也不显著(P≥0.05)。饼干的密度和抗冲击性在不同粘合剂之间有显著差异(P≤0.05)。密度最高的是 P4,为 0.44 g/cm3;抗冲击性最好的是 P6 和 P2,分别为 94.56% 和 92.23%。根据这些结果,可以得出结论:糖蜜粘合剂比其他粘合剂具有更好的感官评分和抗冲击性。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
16
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信