Resolution of ethical conflicts between medical indications and patient preferences in case of unmarried woman with ovarian cancer

Q4 Medicine
Taufik S. Ismail, Putri Irmayani, K. Kulsum
{"title":"Resolution of ethical conflicts between medical indications and patient preferences in case of unmarried woman with ovarian cancer","authors":"Taufik S. Ismail, Putri Irmayani, K. Kulsum","doi":"10.32771/inajog.v11i1.1652","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Objectives: To resolve ethical conflicts in medical decision making in unmarried patients with a diagnosis of ovarian cancer. The ethical issue in this case is the main operative management in cases of ovarian cancer, namely removal of the uterus and both ovaries even though the patient is not married and has never been pregnant. The opportunity for patients to get pregnant no longer exists, so there is an ethical conflict between medical indications and patient preferences.Methods: This case report is about an unmarried woman 38- year with a diagnosis of ovarian cancer. This patient initially underwent right salfingooophorectomy surgery. Anatomical pathology results found adenocarcinoma serosum ovarii. The patient underwent chemotherapy for 3 cycles. Then the patient was re-operated with a planned debulking interval laparotomy.Discussion: From the aspect of patient indications, the results of combination treatment between surgery and chemotherapy have shown a marked increase in the survival rate of patients in five years. The choice of performing a debulking interval laparotomy is a difficult choice. The patient's preference to get pregnant will be difficult to accept, but it can be accommodated by improving the quality of life and paying attention to humanism, social and cultural aspects of its contextual features.Conclusion: Clinical ethical considerations related to uterine removal in unmarried patients is a matter of debate. Clinical ethical theory namely quality of life, patient preferences, medical indications, and contextual features are beneficial in medical decision making.Keywords: debulking intervals, ethical conflicts, medical indications, ovarian cancer, patient preferences.Tujuan: Untuk menyelesaikan konflik etik dalam pengambilan keputusan medik pada pasien yang belum menikah dengan diagnosis kanker ovarium. Isu etik pada kasus ini yaitu manajemen operatif utama pada kasuskanker ovarium yaitu pengangkatan uterus dan kedua ovarium padahal pasien belum menikah dan belum pernah hamil. Kesempatan untuk pasien untuk hamil tidak ada lagi sehingga terjadi pertentangan etik antara indikasi medik dengan preferensi pasien.Metode: Laporan kasus ini tentang seorang pasien perempuan yang belum menikah, berusia 38 tahun dengandiagnose kanker ovarium. Pasien ini awalnya dilakukan operasi salfingoooforektomi kanan. Hasil patologi anatomi ditemukan adenokarsinoma serosum ovari. Pasien menjalani kemoterapi sebanyak 3 siklus. Kemudian pasien dilakukan operasi kembali yang direncanakan tindakan laparotomi interval debulking.Diskusi: Dari aspek indikasi pasien, hasil pengobatan kombinasi antara pembedahan dan kemoterapi telahmenunjukkan peningkatan survival rate yang nyata pada pasien dalam lima tahun. Pilihan melakukan tindakanlaparotomi interval debulking merupakan pilihan sulit. Preferensi pasien untuk dapat hamil akan sulit dikabulkan, namun dapat diakomodir dengan peningkatan kualitas hidup dan memperhatikan aspek humanism, sosial dan kultural pada fitur kontekstualnya.Kesimpulan: Pertimbangan etik klinik yang berhubungan dengan pengangkatan rahim pada pasien yang belum menikah merupakan masalah yang diperdebatkan. Teori etika klinis yaitu indikasi medis, preferensi, kualitas hidup dan fitur kontektual sangat membantu dalam pengambilan keputusan medis yang etis.Kata kunci: indikasi medis, interval debulking, kanker ovarium, konflik etik, preferensi pasien","PeriodicalId":13477,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology","volume":"69 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32771/inajog.v11i1.1652","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"Medicine","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Objectives: To resolve ethical conflicts in medical decision making in unmarried patients with a diagnosis of ovarian cancer. The ethical issue in this case is the main operative management in cases of ovarian cancer, namely removal of the uterus and both ovaries even though the patient is not married and has never been pregnant. The opportunity for patients to get pregnant no longer exists, so there is an ethical conflict between medical indications and patient preferences.Methods: This case report is about an unmarried woman 38- year with a diagnosis of ovarian cancer. This patient initially underwent right salfingooophorectomy surgery. Anatomical pathology results found adenocarcinoma serosum ovarii. The patient underwent chemotherapy for 3 cycles. Then the patient was re-operated with a planned debulking interval laparotomy.Discussion: From the aspect of patient indications, the results of combination treatment between surgery and chemotherapy have shown a marked increase in the survival rate of patients in five years. The choice of performing a debulking interval laparotomy is a difficult choice. The patient's preference to get pregnant will be difficult to accept, but it can be accommodated by improving the quality of life and paying attention to humanism, social and cultural aspects of its contextual features.Conclusion: Clinical ethical considerations related to uterine removal in unmarried patients is a matter of debate. Clinical ethical theory namely quality of life, patient preferences, medical indications, and contextual features are beneficial in medical decision making.Keywords: debulking intervals, ethical conflicts, medical indications, ovarian cancer, patient preferences.Tujuan: Untuk menyelesaikan konflik etik dalam pengambilan keputusan medik pada pasien yang belum menikah dengan diagnosis kanker ovarium. Isu etik pada kasus ini yaitu manajemen operatif utama pada kasuskanker ovarium yaitu pengangkatan uterus dan kedua ovarium padahal pasien belum menikah dan belum pernah hamil. Kesempatan untuk pasien untuk hamil tidak ada lagi sehingga terjadi pertentangan etik antara indikasi medik dengan preferensi pasien.Metode: Laporan kasus ini tentang seorang pasien perempuan yang belum menikah, berusia 38 tahun dengandiagnose kanker ovarium. Pasien ini awalnya dilakukan operasi salfingoooforektomi kanan. Hasil patologi anatomi ditemukan adenokarsinoma serosum ovari. Pasien menjalani kemoterapi sebanyak 3 siklus. Kemudian pasien dilakukan operasi kembali yang direncanakan tindakan laparotomi interval debulking.Diskusi: Dari aspek indikasi pasien, hasil pengobatan kombinasi antara pembedahan dan kemoterapi telahmenunjukkan peningkatan survival rate yang nyata pada pasien dalam lima tahun. Pilihan melakukan tindakanlaparotomi interval debulking merupakan pilihan sulit. Preferensi pasien untuk dapat hamil akan sulit dikabulkan, namun dapat diakomodir dengan peningkatan kualitas hidup dan memperhatikan aspek humanism, sosial dan kultural pada fitur kontekstualnya.Kesimpulan: Pertimbangan etik klinik yang berhubungan dengan pengangkatan rahim pada pasien yang belum menikah merupakan masalah yang diperdebatkan. Teori etika klinis yaitu indikasi medis, preferensi, kualitas hidup dan fitur kontektual sangat membantu dalam pengambilan keputusan medis yang etis.Kata kunci: indikasi medis, interval debulking, kanker ovarium, konflik etik, preferensi pasien
解决未婚女性卵巢癌患者的医疗适应症与患者偏好之间的伦理冲突
目标:解决确诊为卵巢癌的未婚患者在医疗决策中的伦理冲突:解决确诊为卵巢癌的未婚患者在医疗决策中的伦理冲突。本病例中的伦理问题是卵巢癌病例中的主要手术治疗方法,即切除子宫和双侧卵巢,即使患者未婚且从未怀孕。患者怀孕的机会不复存在,因此在医学指征和患者意愿之间存在伦理冲突:本病例报告的对象是一名被诊断为卵巢癌的 38 岁未婚女性。该患者最初接受了右侧输卵管切除手术。解剖病理结果显示为卵巢浆液性腺癌。患者接受了 3 个周期的化疗。随后,患者再次接受了计划中的开腹切除术:讨论:从患者的适应症来看,手术和化疗联合治疗的结果显示,患者的五年生存率明显提高。选择进行去势间隔开腹手术是一个困难的选择。患者希望怀孕的意愿会让人难以接受,但可以通过提高生活质量,关注人文、社会、文化等方面的背景特点来满足:未婚患者切除子宫的临床伦理考虑是一个争论不休的问题。临床伦理理论即生活质量、患者偏好、医学指征和背景特征有利于医疗决策。关键词:切除间隔;伦理冲突;医学指征;卵巢癌;患者偏好:目的:解决一名被诊断为卵巢癌的未婚患者在医疗决策中的伦理冲突。本病例的伦理问题在于,卵巢癌病例的主要手术治疗方法是切除子宫和双侧卵巢,尽管患者尚未结婚,也从未怀孕过。患者怀孕的机会不复存在,因此在医学指征和患者意愿之间存在伦理冲突:本病例报告涉及一名被诊断患有卵巢癌的 38 岁未婚女性患者。该患者最初接受了右侧卵巢切除手术。解剖病理结果显示为卵巢浆液性腺癌。患者接受了 3 个周期的化疗。随后,患者再次接受手术,手术计划为间隔开腹切除术:讨论:从患者的适应症来看,手术和化疗联合治疗的结果显示,患者的五年生存率明显提高。选择进行间隔性开腹手术是一个困难的选择。患者希望能够受孕的意愿很难得到满足,但可以通过提高生活质量并考虑人文、社会和文化方面的背景特征来满足患者的要求:未婚患者切除子宫的临床伦理考虑是一个有争议的问题。医学指征、偏好、生活质量和背景特征等临床伦理学理论有助于医学伦理决策的制定。 关键词:医学指征、间隔切除、卵巢癌、伦理冲突、患者偏好
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology
Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology Medicine-Pathology and Forensic Medicine
CiteScore
0.10
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信