Angga Theresia Sitanggang, Merlina Sinabariba, Ermawaty Arisan Siallagan, A. Sitepu
{"title":"Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Penanganan Diare Pada Balita Di Klinik Sartika Manurung Jl. Parang II Tahun 2023","authors":"Angga Theresia Sitanggang, Merlina Sinabariba, Ermawaty Arisan Siallagan, A. Sitepu","doi":"10.59188/jurnalsosains.v3i10.1051","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Diare merupakan penyebab kematian kedua pada anak di bawah lima tahun, dan bertanggung jawab atas kematian 370.000 anak pada tahun 2019. Ancaman paling parah yang di timbulkan oleh diare adalah dehidrasi. Selama episode diare, air dan elektrolit termasuk natrium, klorida, kalium dan bikarbonat hilang melalui tinja cair, muntah, keringat, urin dan pernafasan. Seseorang dengan diare menjadi dehidrasi ketika kehilangan cairan yang tidak segera di gantikan/tidak segera di tangani. Selain itu diare merupakan penyebab utama malnutrisi, membuat orang tersebut lebih rentan terhadap serangan diare dan penyakit lainnya di masa depan Tujuan: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Penanganan Diare Pada Balita di Klinik Sartika Manurung Jl. Parang II Tahun 2023. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif dengan menggunakan metode total sampling dengan jumlah responden sebanyak 30 responden. Pengumpulan data menggunakan data primer dan dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan menyebarkan kuesioner tersebut kepada responden. Hasil: Dari hasil kesimpulan penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa ada hubungan antara umur, pendidikan, pekerjaan dan paritas dengan penanganan diare pada balita. Kesimpulan: Secara epidemologik, biasanya diare didefenisikan sebagai pengeluaran fases lunak atau cair 3 kali atau lebih dalam satu hari, tetapi ibu mungkin menggunakan istilah berbeda beda untuk menggambarkan diare. Penanganan diare pada balita dapat diberikan oralit dan atau pengganti oralit dengan pemberian larutan gula dan garam garam.","PeriodicalId":503024,"journal":{"name":"Jurnal sosial dan sains","volume":"78 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal sosial dan sains","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v3i10.1051","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar Belakang: Diare merupakan penyebab kematian kedua pada anak di bawah lima tahun, dan bertanggung jawab atas kematian 370.000 anak pada tahun 2019. Ancaman paling parah yang di timbulkan oleh diare adalah dehidrasi. Selama episode diare, air dan elektrolit termasuk natrium, klorida, kalium dan bikarbonat hilang melalui tinja cair, muntah, keringat, urin dan pernafasan. Seseorang dengan diare menjadi dehidrasi ketika kehilangan cairan yang tidak segera di gantikan/tidak segera di tangani. Selain itu diare merupakan penyebab utama malnutrisi, membuat orang tersebut lebih rentan terhadap serangan diare dan penyakit lainnya di masa depan Tujuan: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Penanganan Diare Pada Balita di Klinik Sartika Manurung Jl. Parang II Tahun 2023. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif dengan menggunakan metode total sampling dengan jumlah responden sebanyak 30 responden. Pengumpulan data menggunakan data primer dan dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan menyebarkan kuesioner tersebut kepada responden. Hasil: Dari hasil kesimpulan penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa ada hubungan antara umur, pendidikan, pekerjaan dan paritas dengan penanganan diare pada balita. Kesimpulan: Secara epidemologik, biasanya diare didefenisikan sebagai pengeluaran fases lunak atau cair 3 kali atau lebih dalam satu hari, tetapi ibu mungkin menggunakan istilah berbeda beda untuk menggambarkan diare. Penanganan diare pada balita dapat diberikan oralit dan atau pengganti oralit dengan pemberian larutan gula dan garam garam.