PENERAPAN FEMINISME ARSITEKTUR DALAM PERANCANGAN TEMPAT PEMBERDAYAAN TERHADAP PENGEMBANGAN IBU MUDA

Nabella Khowili, Stephanus Huwae
{"title":"PENERAPAN FEMINISME ARSITEKTUR DALAM PERANCANGAN TEMPAT PEMBERDAYAAN TERHADAP PENGEMBANGAN IBU MUDA","authors":"Nabella Khowili, Stephanus Huwae","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24219","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Child marriage is a form of marriage that occurs when children marry before reaching the age of 18. In Indonesia, the prevalence of child marriage is quite high, ranking seventh highest in the world. Child marriage has negative consequences, particularly for girls, hindering their development. Besides the role of the government and other relevant stakeholders in addressing this issue, architecture also plays an important role. Therefore, a building has been designed to provide educational facilities for young mothers who have entered into early marriages and come from lower-middle-class backgrounds. This building aims to serve as a space for education, community, and self-development for young mothers. The objective of this design is to create a building that can accommodate the needs of young mothers, especially those with lower-middle-class economic status in Jakarta. This research adopts a quantitative-qualitative approach, collecting data through interviews with relevant parties and conducting site surveys to gather field data. Literature review from various sources such as books, journals, theses, and other reading materials is used as a guide in planning for problem-solving. The outcome of this design ultimately presents an object that addresses the impact of child marriage on young mothers who have entered into early marriages and come from lower-middle-class backgrounds. The design method, based on empathetic architecture and Feminism Architecture concept, provides a solution to address this global issue. Keywords: early-age marriage; education; self-development; young mother Abstrak Pernikahan dini adalah bentuk pernikahan yang terjadi saat anak-anak menikah sebelum mencapai usia 18 tahun. Di Indonesia, kasus pernikahan dini cukup tinggi dan menempati peringkat ke-7 tertinggi di dunia. Pernikahan dini memiliki dampak negatif yang merugikan terutama bagi perempuan, menghambat perkembangan mereka. Selain peran pemerintah dan pihak terkait lainnya dalam mengatasi masalah ini, arsitektur juga memiliki peran penting. Oleh karena itu, dirancanglah sebuah bangunan untuk memfasilitasi tempat edukasi bagi ibu muda yang menikah dini dan berasal dari kalangan menengah ke bawah. Bangunan ini bertujuan untuk menjadi wadah yang menyediakan pendidikan, komunitas, dan pengembangan diri bagi ibu muda tersebut. Tujuan perancangan ini adalah menciptakan sebuah bangunan yang dapat memenuhi kebutuhan para ibu muda, terutama mereka yang berada dalam kategori ekonomi menengah ke bawah di kota Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif-kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara dengan pihak terkait dan melakukan survei lokasi untuk memperoleh data lapangan. Studi literatur dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, skripsi, dan bahan bacaan lainnya digunakan sebagai panduan dalam merencanakan penyelesaian masalah. Hasil dari perancangan ini akhirnya menghasilkan sebuah objek yang bertujuan untuk mengatasi dampak pernikahan dini terhadap ibu muda yang menikah dini dan berasal dari kalangan menengah ke bawah. Metode perancangan yang didasarkan pada arsitektur empati dengan konsep Feminism Architecture menjadi solusi dalam menghadapi salah satu isu global ini.","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"66 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24219","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Child marriage is a form of marriage that occurs when children marry before reaching the age of 18. In Indonesia, the prevalence of child marriage is quite high, ranking seventh highest in the world. Child marriage has negative consequences, particularly for girls, hindering their development. Besides the role of the government and other relevant stakeholders in addressing this issue, architecture also plays an important role. Therefore, a building has been designed to provide educational facilities for young mothers who have entered into early marriages and come from lower-middle-class backgrounds. This building aims to serve as a space for education, community, and self-development for young mothers. The objective of this design is to create a building that can accommodate the needs of young mothers, especially those with lower-middle-class economic status in Jakarta. This research adopts a quantitative-qualitative approach, collecting data through interviews with relevant parties and conducting site surveys to gather field data. Literature review from various sources such as books, journals, theses, and other reading materials is used as a guide in planning for problem-solving. The outcome of this design ultimately presents an object that addresses the impact of child marriage on young mothers who have entered into early marriages and come from lower-middle-class backgrounds. The design method, based on empathetic architecture and Feminism Architecture concept, provides a solution to address this global issue. Keywords: early-age marriage; education; self-development; young mother Abstrak Pernikahan dini adalah bentuk pernikahan yang terjadi saat anak-anak menikah sebelum mencapai usia 18 tahun. Di Indonesia, kasus pernikahan dini cukup tinggi dan menempati peringkat ke-7 tertinggi di dunia. Pernikahan dini memiliki dampak negatif yang merugikan terutama bagi perempuan, menghambat perkembangan mereka. Selain peran pemerintah dan pihak terkait lainnya dalam mengatasi masalah ini, arsitektur juga memiliki peran penting. Oleh karena itu, dirancanglah sebuah bangunan untuk memfasilitasi tempat edukasi bagi ibu muda yang menikah dini dan berasal dari kalangan menengah ke bawah. Bangunan ini bertujuan untuk menjadi wadah yang menyediakan pendidikan, komunitas, dan pengembangan diri bagi ibu muda tersebut. Tujuan perancangan ini adalah menciptakan sebuah bangunan yang dapat memenuhi kebutuhan para ibu muda, terutama mereka yang berada dalam kategori ekonomi menengah ke bawah di kota Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif-kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara dengan pihak terkait dan melakukan survei lokasi untuk memperoleh data lapangan. Studi literatur dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, skripsi, dan bahan bacaan lainnya digunakan sebagai panduan dalam merencanakan penyelesaian masalah. Hasil dari perancangan ini akhirnya menghasilkan sebuah objek yang bertujuan untuk mengatasi dampak pernikahan dini terhadap ibu muda yang menikah dini dan berasal dari kalangan menengah ke bawah. Metode perancangan yang didasarkan pada arsitektur empati dengan konsep Feminism Architecture menjadi solusi dalam menghadapi salah satu isu global ini.
在为年轻母亲的发展设计赋权场所时应用建筑女权主义
童婚是指儿童在 18 岁之前结婚的一种婚姻形式。 在印度尼西亚,童婚的发生率相当高,居世界第七位。童婚具有负面影响,尤其是对女童而言,会阻碍她们的发展。在解决这一问题的过程中,除了政府和其他相关利益方的作用外,建筑也发挥着重要作用。因此,我们设计了一栋建筑,为早婚、出身中下层的年轻母亲提供教育设施。这座建筑旨在为年轻母亲提供一个教育、社区和自我发展的空间。本设计的目标是创建一座能够满足年轻母亲需求的建筑,尤其是雅加达中下层经济地位的年轻母亲。本研究采用定量和定性相结合的方法,通过对相关人员的访谈收集数据,并进行现场调查以收集实地数据。从书籍、期刊、论文和其他阅读材料等各种来源收集的文献资料被用作问题解决计划的指导。这一设计的成果最终提出了一个目标,即解决童婚对早婚且出身于中下层家庭的年轻母亲的影响。该设计方法基于移情建筑和女权主义建筑理念,为解决这一全球性问题提供了解决方案。关键词:早婚;教育;自我发展;年轻母亲 摘要 早婚是指儿童在 18 岁之前结婚的一种婚姻形式。在印度尼西亚,早婚率很高,居世界第七位。早婚尤其对妇女产生了不利的负面影响,阻碍了她们的发展。在解决这一问题的过程中,除了政府和其他相关方的作用外,建筑也发挥着重要作用。因此,我们设计了一座建筑,为来自中下层的早婚年轻母亲提供教育场所。这座建筑旨在成为一个为这些年轻母亲提供教育、社区和自我发展的场所。本设计的目的是创建一座能够满足年轻母亲需求的建筑,尤其是雅加达市中下层经济阶层的年轻母亲。本研究采用定量和定性相结合的方法,通过对相关人员的访谈收集数据,并进行现场调查以获取实地数据。在规划问题的解决过程中,使用了各种来源的文献研究,如书籍、期刊、论文和其他读物。这一设计的结果最终产生了一个旨在克服早婚对来自中下层阶级的早婚年轻母亲的影响的对象。以女性主义建筑理念为基础的移情建筑设计方法是解决这些全球性问题的一个方案。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信