MANAJEMEN LIMPASAN AIR HUJAN PADA BANGUNAN HIJAU (OBJEK STUDI: ALTIRA BUSINESS PARK)

Nazareth Meisila Permata Bobo, Priyendiswara Agustina Bella, Liong Ju Tjung, I. Pribadi
{"title":"MANAJEMEN LIMPASAN AIR HUJAN PADA BANGUNAN HIJAU (OBJEK STUDI: ALTIRA BUSINESS PARK)","authors":"Nazareth Meisila Permata Bobo, Priyendiswara Agustina Bella, Liong Ju Tjung, I. Pribadi","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24357","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The rapid development of development in the city of Jakarta has had a lot of influence on land use. The land has now been converted into skyscrapers, concrete and asphalt roads, and residential areas which have had a major impact on the reduction of water catchment areas. Rainwater that cannot seep directly into the ground will become runoff. Runoff that is not handled properly will put a burden on city drainage which will cause more problems, especially causing flooding and erosion problems. Runoff also affects the quality of river water. Areas that have high water runoff usually have poor river water quality. Therefore, to support sustainable development, rainwater runoff management is one of the green building criteria that needs to be met. This study analyzes runoff and maximization of rainwater infiltration in one of the platinum-certified green building buildings in Jakarta, which aims to analyze the amount of surface runoff and analyze rainwater runoff that has been successfully handled. Analysis of rainwater runoff is calculated using the rational method. The analytical method includes secondary data processing in the form of site plans, runoff handling facilities, runoff volume, and average rainfall on rainy days obtained from the study object building manager. Calculations are made using the rational method in accordance with Indonesian national standards and government regulations. This research was conducted by following Green Building Council Indonesia's greenship benchmarks in terms of land use efficiency, namely water runoff management, where green buildings are expected to be able to handle rainwater by at least 50%. Green buildings have a big responsibility towards rainwater management for environmental sustainability and so as not to damage the land. Keywords:  green building; runoff; stormwater management; water infiltration Abstrak Perkembangan pembangunan yang pesat di kota Jakarta memberikan banyak pengaruh kepada tata guna lahan. Lahan-lahan saat ini telah beralih fungsi menjadi bangunan-bangunan pencakar langit, jalan beton dan beraspal, hingga permukiman penduduk yang berdampak besar kepada semakin berkurangnya area resapan air. Air hujan yang tidak dapat meresap secara langsung ke dalam tanah akan menjadi limpasan. Limpasan yang tidak tertangani dengan baik akan memberikan beban kepada drainase kota yang nantinya akan menimbulkan lebih banyak masalah, terutama menyebabkan masalah banjir dan erosi. Limpasan air juga berpengaruh terhadap kualitas air sungai. Daerah yang memiliki limpasan air yang yang tinggi biasanya mempunyai kualitas air sungai yang buruk. Maka dari itu, untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, manajemen limpasan air hujan menjadi salah satu kriteria bangunan hijau yang perlu dipenuhi. Penelitian ini menganalisis limpasan dan pemaksimalan resapan air hujan pada salah satu gedung bersertifikat platinum bangunan hijau di Jakarta, yang bertujuan menganalisa jumlah limpasan permukaan dan menganalisa limpasan air hujan yang berhasil ditangani. Analisa limpasan air hujan dihitung menggunakan metode rasional. Metode analisis yang meliputi pengolahan data sekunder berupa site plan, fasilitas penanganan limpasan, volume limpasan, dan curah hujan rata-rata pada hari hujan yang didapat dari pengelola gedung obyek studi. Perhitungan yang dilakukan menggunakan metode rasional dengan disesuaikan dengan standar nasional Indonesia dan peraturan pemerintahan. Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti tolok ukur greenship Green Building Council Indonesia dalam aspek tepat guna lahan yaitu manajemen limpasan air, dimana bangunan hijau diharapkan bisa menangani air hujan sebesar minimal 50%. Bangunan hijau memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pengelolaan air hujan demi keberlanjutan lingkungan dan agar tidak merusak lahan.","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"75 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24357","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

The rapid development of development in the city of Jakarta has had a lot of influence on land use. The land has now been converted into skyscrapers, concrete and asphalt roads, and residential areas which have had a major impact on the reduction of water catchment areas. Rainwater that cannot seep directly into the ground will become runoff. Runoff that is not handled properly will put a burden on city drainage which will cause more problems, especially causing flooding and erosion problems. Runoff also affects the quality of river water. Areas that have high water runoff usually have poor river water quality. Therefore, to support sustainable development, rainwater runoff management is one of the green building criteria that needs to be met. This study analyzes runoff and maximization of rainwater infiltration in one of the platinum-certified green building buildings in Jakarta, which aims to analyze the amount of surface runoff and analyze rainwater runoff that has been successfully handled. Analysis of rainwater runoff is calculated using the rational method. The analytical method includes secondary data processing in the form of site plans, runoff handling facilities, runoff volume, and average rainfall on rainy days obtained from the study object building manager. Calculations are made using the rational method in accordance with Indonesian national standards and government regulations. This research was conducted by following Green Building Council Indonesia's greenship benchmarks in terms of land use efficiency, namely water runoff management, where green buildings are expected to be able to handle rainwater by at least 50%. Green buildings have a big responsibility towards rainwater management for environmental sustainability and so as not to damage the land. Keywords:  green building; runoff; stormwater management; water infiltration Abstrak Perkembangan pembangunan yang pesat di kota Jakarta memberikan banyak pengaruh kepada tata guna lahan. Lahan-lahan saat ini telah beralih fungsi menjadi bangunan-bangunan pencakar langit, jalan beton dan beraspal, hingga permukiman penduduk yang berdampak besar kepada semakin berkurangnya area resapan air. Air hujan yang tidak dapat meresap secara langsung ke dalam tanah akan menjadi limpasan. Limpasan yang tidak tertangani dengan baik akan memberikan beban kepada drainase kota yang nantinya akan menimbulkan lebih banyak masalah, terutama menyebabkan masalah banjir dan erosi. Limpasan air juga berpengaruh terhadap kualitas air sungai. Daerah yang memiliki limpasan air yang yang tinggi biasanya mempunyai kualitas air sungai yang buruk. Maka dari itu, untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, manajemen limpasan air hujan menjadi salah satu kriteria bangunan hijau yang perlu dipenuhi. Penelitian ini menganalisis limpasan dan pemaksimalan resapan air hujan pada salah satu gedung bersertifikat platinum bangunan hijau di Jakarta, yang bertujuan menganalisa jumlah limpasan permukaan dan menganalisa limpasan air hujan yang berhasil ditangani. Analisa limpasan air hujan dihitung menggunakan metode rasional. Metode analisis yang meliputi pengolahan data sekunder berupa site plan, fasilitas penanganan limpasan, volume limpasan, dan curah hujan rata-rata pada hari hujan yang didapat dari pengelola gedung obyek studi. Perhitungan yang dilakukan menggunakan metode rasional dengan disesuaikan dengan standar nasional Indonesia dan peraturan pemerintahan. Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti tolok ukur greenship Green Building Council Indonesia dalam aspek tepat guna lahan yaitu manajemen limpasan air, dimana bangunan hijau diharapkan bisa menangani air hujan sebesar minimal 50%. Bangunan hijau memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pengelolaan air hujan demi keberlanjutan lingkungan dan agar tidak merusak lahan.
绿色建筑中的雨水径流管理(研究对象:阿尔提拉商业园)
雅加达城市的快速发展对土地利用产生了很大影响。现在的土地已被改建成摩天大楼、水泥和沥青道路以及住宅区,这对集水区的减少产生了重大影响。无法直接渗入地下的雨水将成为径流。径流如果处理不当,就会给城市排水造成负担,从而引发更多问题,特别是造成洪水和水土流失问题。径流还会影响河水的质量。径流量大的地区通常河水水质较差。因此,为了支持可持续发展,雨水径流管理是需要满足的绿色建筑标准之一。本研究分析了雅加达一座获得铂金认证的绿色建筑的径流量和雨水渗透最大化,旨在分析地表径流量,并分析已成功处理的雨水径流量。雨水径流分析采用合理法进行计算。分析方法包括从研究对象建筑经理处获得的场地平面图、径流处理设施、径流量和雨天平均降雨量等形式的二手数据处理。计算采用合理方法,符合印尼国家标准和政府规定。这项研究是按照印尼绿色建筑委员会在土地使用效率方面的绿色建筑基准进行的,即径流管理,绿色建筑应能处理至少 50%的雨水。为了环境的可持续发展和不破坏土地,绿色建筑对雨水管理负有重大责任。关键词:绿色建筑;径流;雨水管理;水渗透 摘要 雅加达市的快速发展对土地利用产生了很大影响。现在的土地已被改建成摩天大楼、混凝土铺设的道路和住宅区,这对减少水渗透面积产生了重大影响。无法直接渗入地下的雨水将成为径流。径流如果处理不当,就会给城市的排水系统造成负担,从而引发更多问题,特别是造成洪水和侵蚀问题。径流还会影响河水的质量。径流量大的地区通常河水水质较差。因此,为了支持可持续发展,雨水径流管理是需要满足的绿色建筑标准之一。本研究分析了雅加达一座获得铂金认证的绿色建筑的雨水径流和雨水渗透最大化情况,旨在分析地表径流量,并分析成功处理的雨水径流。雨水径流分析采用合理法进行计算。分析方法包括从研究对象的建筑经理处获得的场地平面图、径流处理设施、径流量和雨天平均降雨量等形式的二手数据处理。计算采用合理方法,符合印尼国家标准和政府规定。这项研究是按照印尼绿色建筑委员会的绿色建筑基准进行的,在适当的土地利用方面,即径流管理方面,绿色建筑应至少处理 50%的雨水。为了环境的可持续发展和不破坏土地,绿色建筑对雨水管理负有重大责任。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信