{"title":"PEMBAHARUAN TEMPAT PRODUKSI TAHU DAN TEMPE KAMPUNG RAWA DENGAN ARSITEKTUR EMPATI","authors":"Charles Chou, Djidjin Wipranata","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24276","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kampung Rawa is a well-known place for tofu and tempeh production in Johar Baru, Central Jakarta. Since COVID-19 hit, the production of tofu and tempeh has become sluggish, which has caused sales to decline. There are other issues such as production sanitation and waste disposal that affect the site's water quality. The purpose of this study is to overcome the problems that occur in tofu and tempeh production sites by using Empathy Architecture through a user-centered design method that emphasizes user-focused design processes. With Empathy Architecture, the design will adapt to the habits of workers while addressing existing problems. Through the culinary tourism program and processing of production waste, it is hoped that sales of tofu and tempeh in Kampung Rawa can increase and sanitation problems can be resolved so as to increase the number of consumers who come to Kampung Rawa. It is hoped that the success of the program can improve the economic conditions in Kampung Rawa. Keywords: empathy architecture; user-centered design waste treatment; tofu and tempeh production; culinary tour Abstrak Kampung Rawa merupakan tempat yang terkenal sebagai tempat produksi tahu dan tempe yang berada di Johar Baru, Jakarta Pusat. Semenjak COVID-19 melanda, produksi tahu dan tempe menjadi lesu yang membuat angka penjualan juga menurun. Terdapat permasalahan lainnya seperti sanitasi produksi dan pembuangan limbah yang mempengaruhi kualitas air lokasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di tempat produksi tahu dan tempe dengan menggunakan Arsitektur Empati melalui metode user- centered design yang menitikberatkan proses desain yang menfokuskan pengguna. Dengan Arsitektur Empati, desain akan beradaptasi mengikuti kebiasaan pekerja sambil mengatasi permasalahan yang ada. Melalui program wisata kuliner dan pengolahan limbah produksi diharapkan angka penjualan tahu dan tempe Kampung Rawa dapat meningkat dan masalah sanitasi dapat teratasi sehingga dapat meningkatkan jumlah konsumen yang datang ke Kampung Rawa. Diharapkan dengan keberhasilan program tersebut dapat meningkatkan kondisi ekonomi di Kampung Rawa.","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24276","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kampung Rawa is a well-known place for tofu and tempeh production in Johar Baru, Central Jakarta. Since COVID-19 hit, the production of tofu and tempeh has become sluggish, which has caused sales to decline. There are other issues such as production sanitation and waste disposal that affect the site's water quality. The purpose of this study is to overcome the problems that occur in tofu and tempeh production sites by using Empathy Architecture through a user-centered design method that emphasizes user-focused design processes. With Empathy Architecture, the design will adapt to the habits of workers while addressing existing problems. Through the culinary tourism program and processing of production waste, it is hoped that sales of tofu and tempeh in Kampung Rawa can increase and sanitation problems can be resolved so as to increase the number of consumers who come to Kampung Rawa. It is hoped that the success of the program can improve the economic conditions in Kampung Rawa. Keywords: empathy architecture; user-centered design waste treatment; tofu and tempeh production; culinary tour Abstrak Kampung Rawa merupakan tempat yang terkenal sebagai tempat produksi tahu dan tempe yang berada di Johar Baru, Jakarta Pusat. Semenjak COVID-19 melanda, produksi tahu dan tempe menjadi lesu yang membuat angka penjualan juga menurun. Terdapat permasalahan lainnya seperti sanitasi produksi dan pembuangan limbah yang mempengaruhi kualitas air lokasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di tempat produksi tahu dan tempe dengan menggunakan Arsitektur Empati melalui metode user- centered design yang menitikberatkan proses desain yang menfokuskan pengguna. Dengan Arsitektur Empati, desain akan beradaptasi mengikuti kebiasaan pekerja sambil mengatasi permasalahan yang ada. Melalui program wisata kuliner dan pengolahan limbah produksi diharapkan angka penjualan tahu dan tempe Kampung Rawa dapat meningkat dan masalah sanitasi dapat teratasi sehingga dapat meningkatkan jumlah konsumen yang datang ke Kampung Rawa. Diharapkan dengan keberhasilan program tersebut dapat meningkatkan kondisi ekonomi di Kampung Rawa.