MENGANGKAT ATRAKTOR BUDAYA DAN KOMUNITAS DI KAWASAN GLODOK UNTUK WADAH EKSPLORATIF KESENIAN DAN EDUKASI GENERASI MUDA

Yordy Christian, Petrus Rudi Kasimun
{"title":"MENGANGKAT ATRAKTOR BUDAYA DAN KOMUNITAS DI KAWASAN GLODOK UNTUK WADAH EKSPLORATIF KESENIAN DAN EDUKASI GENERASI MUDA","authors":"Yordy Christian, Petrus Rudi Kasimun","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24259","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"In looking at the developments that have occurred in the Glodok area until now there has been a degradation of Chinese culture which was caused by several aspects of the past, and cannot be separated from the role of the younger generation. Looking at what is there now, with the persistence of Chinese culture, one can see that empathy will be included in terms of cultural values that are passed on to the younger generation and become learning for all levels of society who are interested in more modernism as a form of renewal value. The role of architecture is needed in empathizing with the degraded Chinese culture in the Glodok Chinatown area. The method used to research the issues raised is a mixture of qualitative and quantitative cultural essence values which can later be contained as substance values in buildings and empathy for culture to be preserved. The empathy that is felt from the cultural degradation in the area will later be aimed at cultural actors, parents and the current generation who find it difficult to see the value of Chinese culture in Jakarta. The search is based on the early development of Chinese history in Jakarta. The selected site can respond to the issues raised regarding the degradation of Chinese culture and the problems that occur within the Glodok environment so that the site can have empathetic value conveyed in designing the building. The resulting spatial program responds to issues of cultural degradation that occur, recognition and preservation of culture as things to be emphatic. Keywords:  Chinese; culture; degradation; empathy; Glodok Abstrak Dalam melihat perkembangan yang terjadi di Kawasan Glodok hingga kini terjadi degradasi budaya Tionghoa yang diakibatkan beberapa aspek masa lampau, dan tidak terlepas juga dari peran generasi muda. Melihat apa yang ada sekarang dengan masih adanya ketahanan kebudayaan Tionghoa dapat dilihat empati akan masuk dalam hal nilai kebudayaan yang diwariskan ke generasi muda dan manjadi pembelajaran untuk semua lapisan masyarakat yang tertarik dalam lingkup hal yang lebih modernisme sebagai bentuk nilai pembaharuannya. Peran arsitektur dibutuhkan dalam berempati terhadap budaya Tionghoa yang terdegradasi di kawasan pecinan Glodok. Metode yang digunakan untuk meneliti perihal isu yang diangkat ialah campuran yakni kualitatif dan kuantitatif Nilai esensi kebudayaan yang nantinya dapat tertuang sebagai nilai substansi dalam bangunan dan empati terhadap budaya untuk dilestarikan. Empati yang dirasakan dari adanya degradasi budaya pada kawasan tersebut nantinya ditujukan kepada pelaku kebudayaan, orang tua dan generasi kini yang sulit melihat nilai budaya Tionghoa di Jakarta. Pencarian didasari perkembangan awal mula sejarah Tionghoa di Jakarta. Tapak yang dipilih dapat merespon mengenai isu yang diangkat tentang degradasi budaya Tionghoa dan permasalahan yang terjadi dalam lingkup Glodok sehingga tapak dapat mempunyai nilai empati yang disampaikan dalam mendesain bangunan. Program ruang yang dihasilkan merespon isu tentang degradasi budaya yang terjadi, pengenalan dan pelestarian budaya sebagai hal untuk diempatikan.","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"91 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24259","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

In looking at the developments that have occurred in the Glodok area until now there has been a degradation of Chinese culture which was caused by several aspects of the past, and cannot be separated from the role of the younger generation. Looking at what is there now, with the persistence of Chinese culture, one can see that empathy will be included in terms of cultural values that are passed on to the younger generation and become learning for all levels of society who are interested in more modernism as a form of renewal value. The role of architecture is needed in empathizing with the degraded Chinese culture in the Glodok Chinatown area. The method used to research the issues raised is a mixture of qualitative and quantitative cultural essence values which can later be contained as substance values in buildings and empathy for culture to be preserved. The empathy that is felt from the cultural degradation in the area will later be aimed at cultural actors, parents and the current generation who find it difficult to see the value of Chinese culture in Jakarta. The search is based on the early development of Chinese history in Jakarta. The selected site can respond to the issues raised regarding the degradation of Chinese culture and the problems that occur within the Glodok environment so that the site can have empathetic value conveyed in designing the building. The resulting spatial program responds to issues of cultural degradation that occur, recognition and preservation of culture as things to be emphatic. Keywords:  Chinese; culture; degradation; empathy; Glodok Abstrak Dalam melihat perkembangan yang terjadi di Kawasan Glodok hingga kini terjadi degradasi budaya Tionghoa yang diakibatkan beberapa aspek masa lampau, dan tidak terlepas juga dari peran generasi muda. Melihat apa yang ada sekarang dengan masih adanya ketahanan kebudayaan Tionghoa dapat dilihat empati akan masuk dalam hal nilai kebudayaan yang diwariskan ke generasi muda dan manjadi pembelajaran untuk semua lapisan masyarakat yang tertarik dalam lingkup hal yang lebih modernisme sebagai bentuk nilai pembaharuannya. Peran arsitektur dibutuhkan dalam berempati terhadap budaya Tionghoa yang terdegradasi di kawasan pecinan Glodok. Metode yang digunakan untuk meneliti perihal isu yang diangkat ialah campuran yakni kualitatif dan kuantitatif Nilai esensi kebudayaan yang nantinya dapat tertuang sebagai nilai substansi dalam bangunan dan empati terhadap budaya untuk dilestarikan. Empati yang dirasakan dari adanya degradasi budaya pada kawasan tersebut nantinya ditujukan kepada pelaku kebudayaan, orang tua dan generasi kini yang sulit melihat nilai budaya Tionghoa di Jakarta. Pencarian didasari perkembangan awal mula sejarah Tionghoa di Jakarta. Tapak yang dipilih dapat merespon mengenai isu yang diangkat tentang degradasi budaya Tionghoa dan permasalahan yang terjadi dalam lingkup Glodok sehingga tapak dapat mempunyai nilai empati yang disampaikan dalam mendesain bangunan. Program ruang yang dihasilkan merespon isu tentang degradasi budaya yang terjadi, pengenalan dan pelestarian budaya sebagai hal untuk diempatikan.
提升格洛多克地区的文化和社区吸引力,促进年轻一代的艺术探索和教育。
纵观格洛多克地区迄今为止的发展,中国文化的退化是由过去的多个方面造成的,这与年轻一代的作用分不开。看看现在的情况,随着中国文化的持续发展,我们可以看到,移情将被纳入传承给年轻一代的文化价值中,并成为社会各阶层的学习内容,他们对更多的现代主义作为一种更新的价值形式感兴趣。在对格洛多克唐人街地区退化的中国文化产生共鸣的过程中,需要建筑的作用。 研究提出的问题所采用的方法是定性和定量文化本质价值的混合,这些文化本质价值以后可以作为实质价值包含在建筑中,并对文化的保护产生共鸣。从该地区文化退化中感受到的共鸣随后将针对文化参与者、父母和当代人,他们很难看到中国文化在雅加达的价值。寻找的基础是雅加达华人历史的早期发展。所选地点能够回应所提出的有关中国文化退化的问题以及在格洛多克环境中出现的问题,从而在设计建筑时能够传达出感同身受的价值。由此产生的空间方案对文化退化问题、文化的认可和保护等问题做出了回应。关键词 中国;文化;退化;移情;格洛多克 摘要 纵观格洛多克地区迄今为止的发展,中国文化的退化是由过去的多个方面造成的,同时也与年轻一代的作用密不可分。看到现在存在的中国文化的韧性,可以看出,移情将进入文化价值方面,传递给年轻一代,并成为社会各阶层的一堂课,他们感兴趣的事物范围更多的是现代主义作为一种更新价值的形式。格洛多克唐人街退化的中国文化需要建筑的作用来感同身受。研究这个问题所采用的方法是定性和定量文化精髓价值的结合,这些价值可以作为建筑的实质价值和对文化保护的共鸣。从该地区文化退化中感受到的共鸣将针对文化参与者、父母和当代人,他们很难看到中国文化在雅加达的价值。寻找的依据是雅加达华人历史的开端。所选地点可以回应所提出的有关中国文化退化的问题,以及在 Glodok 范围内出现的问题,从而使该地点在设计建筑时能够传达出一种感同身受的价值。由此产生的空间方案将对发生的文化退化问题、文化的引入和保护问题做出回应。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信