PERANCANGAN TIPOLOGI BARU FASILITAS ANAK USIA GOLDEN AGE DENGAN METODE PEMBELAJARAN REGGIO EMILIA

Jason Yeoh, Suryono Herlambang
{"title":"PERANCANGAN TIPOLOGI BARU FASILITAS ANAK USIA GOLDEN AGE DENGAN METODE PEMBELAJARAN REGGIO EMILIA","authors":"Jason Yeoh, Suryono Herlambang","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24213","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The golden age is a developmental stage in children that occurs only once, from birth to the age of six. However, with the existence of inflation and the progress of time in Jakarta, husband or wife gets forced to work harder. This fact is proved by the fact that the number of female workers continues to increase to 49.99%. So it is likely that the child's growth period will not be supervised or missed. Passing through the golden age can cause social problems in children, speech problems, movement problems, and getting atrophy which have an impact on children's intelligence. In addition, the quality of learning in Indonesia is still not optimal because the application of learning methods is still conventional.  So using the Reggio Emilia pedagogical learning method, which means space acts as a third teacher, can be a solution. To achieve this learning method, a new typological approach is needed in the planning process. The building program is prepared by using transprogramming theory which combines three different program functions. Where the main program in design is child care and schools are supported by the second program, namely children's garden. Then the third program is an intimate space program that can trigger interaction between parents and children. The connection between the use of transprogramming and the new typology is to mix the needs of the space program and develop a standard spatial arrangement into a new arrangement so that the function of the space can be maximized. Keywords: Golden age; pedagogi reggio emilia; transprograming; typology Abstrak Golden age merupakan masa pertumbuhan yang hanya terjadi sekali pada usia sejak lahir hingga 6 tahun. Namun dengan adanya inflasi, perkembangan zaman, dan kemajuan zaman di kota Jakarta membuat suami / istri dipaksa untuk sibuk bekerja. Buktinya jumlah pekerja wanita terus mengalami peningkatan hingga 49,99%. Sehingga tidak menutup kemungkinan masa pertumbuhan anak menjadi tidak terawasi maupun terlewatkan. Dengan melewatkan masa golden age dapat menyebabkan masalah pada anak untuk bersosialisasi, masalah untuk berbicara, masalah untuk bergerak, dan mengalami atrofi (penyusutan otak) yang dapat mepengaruhi tingkat kecerdasan anak. Selain itu, kualitas pembelajaran yang di Indonesia juga masih belum optimal karena penerapan metode pembelajaran yang masih bersifat konvensional. Maka dengan menggunakan metode pembelajaran pedagogi reggio emilia yang berarti ruang bertindak sebagai guru ketiga dapat menjadi sebuah solusi. Untuk mecapai metode pembelajaran tersebut maka dibutuhkan pendekatan tipologi baru ruang dalam proses percanngannya. Penyusununan program bangunan disusun dengan menggunakan teori transprograming yang mengkombinasi tiga fungsi program yang berberda. Dimana program utama dalam perancangan adalah child care dan sekolah yang didukung dengan program kedua yaitu children garden. Sedangkan  program ketiganya adalah program intimate space yang dapat  memicu interaksi hubungan antara orang tua dan anak. Kaitan dari penggunaan transprograming dan tipologi baru adalah untuk mencampurkan kebutuhan program ruang dan mengembangkan  susunan ruang yang sudah baku menjadi sunan bentuk yang baru agar fungsi  ruang menjadi lebih maksimal.","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24213","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

The golden age is a developmental stage in children that occurs only once, from birth to the age of six. However, with the existence of inflation and the progress of time in Jakarta, husband or wife gets forced to work harder. This fact is proved by the fact that the number of female workers continues to increase to 49.99%. So it is likely that the child's growth period will not be supervised or missed. Passing through the golden age can cause social problems in children, speech problems, movement problems, and getting atrophy which have an impact on children's intelligence. In addition, the quality of learning in Indonesia is still not optimal because the application of learning methods is still conventional.  So using the Reggio Emilia pedagogical learning method, which means space acts as a third teacher, can be a solution. To achieve this learning method, a new typological approach is needed in the planning process. The building program is prepared by using transprogramming theory which combines three different program functions. Where the main program in design is child care and schools are supported by the second program, namely children's garden. Then the third program is an intimate space program that can trigger interaction between parents and children. The connection between the use of transprogramming and the new typology is to mix the needs of the space program and develop a standard spatial arrangement into a new arrangement so that the function of the space can be maximized. Keywords: Golden age; pedagogi reggio emilia; transprograming; typology Abstrak Golden age merupakan masa pertumbuhan yang hanya terjadi sekali pada usia sejak lahir hingga 6 tahun. Namun dengan adanya inflasi, perkembangan zaman, dan kemajuan zaman di kota Jakarta membuat suami / istri dipaksa untuk sibuk bekerja. Buktinya jumlah pekerja wanita terus mengalami peningkatan hingga 49,99%. Sehingga tidak menutup kemungkinan masa pertumbuhan anak menjadi tidak terawasi maupun terlewatkan. Dengan melewatkan masa golden age dapat menyebabkan masalah pada anak untuk bersosialisasi, masalah untuk berbicara, masalah untuk bergerak, dan mengalami atrofi (penyusutan otak) yang dapat mepengaruhi tingkat kecerdasan anak. Selain itu, kualitas pembelajaran yang di Indonesia juga masih belum optimal karena penerapan metode pembelajaran yang masih bersifat konvensional. Maka dengan menggunakan metode pembelajaran pedagogi reggio emilia yang berarti ruang bertindak sebagai guru ketiga dapat menjadi sebuah solusi. Untuk mecapai metode pembelajaran tersebut maka dibutuhkan pendekatan tipologi baru ruang dalam proses percanngannya. Penyusununan program bangunan disusun dengan menggunakan teori transprograming yang mengkombinasi tiga fungsi program yang berberda. Dimana program utama dalam perancangan adalah child care dan sekolah yang didukung dengan program kedua yaitu children garden. Sedangkan  program ketiganya adalah program intimate space yang dapat  memicu interaksi hubungan antara orang tua dan anak. Kaitan dari penggunaan transprograming dan tipologi baru adalah untuk mencampurkan kebutuhan program ruang dan mengembangkan  susunan ruang yang sudah baku menjadi sunan bentuk yang baru agar fungsi  ruang menjadi lebih maksimal.
用雷焦-艾米利亚学习法设计黄金时代儿童设施的新类型
黄金时期是儿童的一个成长阶段,从出生到 6 岁只有一次。然而,随着雅加达通货膨胀的存在和时代的进步,丈夫或妻子不得不更加努力地工作。女工人数不断增加,达到 49.99%,就证明了这一事实。因此,孩子的成长期很可能无法得到监督或错过。度过黄金期会导致儿童的社交问题、语言问题、运动问题和萎缩,从而影响儿童的智力。此外,印尼的学习质量仍然不尽如人意,因为学习方法的应用仍然是传统的。 因此,使用瑞吉欧-艾米利亚教学法(即空间充当第三位教师)可以解决这个问题。为了实现这种学习方法,在规划过程中需要一种新的类型学方法。建筑方案的编制采用了跨方案理论,将三种不同的方案功能结合在一起。其中,设计中的主要方案是儿童保育,而学校则由第二个方案,即儿童花园来支持。第三个方案是亲密空间方案,可以引发家长和孩子之间的互动。跨方案设计的使用与新类型学之间的联系在于混合空间方案的需求,将标准的空间安排发展为新的安排,从而最大限度地发挥空间的功能。关键词黄金时代;雷吉奥-艾米利亚教育学;跨规划;类型学 摘要 黄金时代是指从出生到 6 岁的成长期,只有一次。然而,随着雅加达市的通货膨胀、时代发展和时代进步,丈夫/妻子不得不忙于工作。有证据表明,女工人数继续增加,达到 49.99%。因此,不排除孩子的成长期无人看管或错过的可能性。错过黄金时期,孩子的社交会出现问题,说话会出现问题,行动会出现问题,还会出现萎缩(脑萎缩),影响孩子的智力水平。此外,由于采用传统的学习方法,印度尼西亚的学习质量仍然不尽如人意。因此,使用瑞吉欧-艾米利亚教学法(即空间充当第三位教师)可以解决这个问题。为了实现这种学习方法,在实验过程中需要对空间采用新的类型学方法。建筑方案的结构采用了跨方案理论,将三种不同的方案功能结合在一起。设计中的主要方案是儿童保育和学校,由第二个方案(即儿童花园)提供支持。第三个方案是亲密空间方案,可以引发家长和孩子之间的互动。跨方案设计的使用与新类型学之间的联系在于混合空间方案的需求,将标准的空间安排发展成一种新的形式,从而使空间的功能更加优化。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信