PENERAPAN KONSEP DESAIN SIMBIOSIS EMPATI-MUTUALISTIK TERHADAP HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DAN KUCING DALAM ARSITEKTUR

Vanessa Raharja, Alvin Hadiwono
{"title":"PENERAPAN KONSEP DESAIN SIMBIOSIS EMPATI-MUTUALISTIK TERHADAP HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DAN KUCING DALAM ARSITEKTUR","authors":"Vanessa Raharja, Alvin Hadiwono","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24242","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The reciprocal relationship between humans and cats has been formed since the Neolithic era and reached its peak of mutualism during the reign of Ancient Egypt. Technological advancements have disrupted the long-standing relationship between humans and cats as their roles have been replaced. This has contributed to the increase in feral cats in urban areas, including Jakarta. Stray cats roaming around not only damage the environment but also face mistreatment from society. Up to now, the issue of feral cats has not been optimally addressed by the government. However, the community should also contribute to cat management with a more thoughtful response. Therefore, this research is conducted with the aim of creating an empathetic space where humans and cats can interact with each other. The design program will be interconnected and related, demonstrating how humans and cats can empathize with one another. This research will be conducted using a descriptive qualitative approach and a design concept method with a mutualistic symbiosis approach. The design will also be influenced by the culture of Ancient Egypt as a remnant of the mutualistic relationship between humans and cats. This will be realized through concrete programs that can provide visitors with new experiences in a space that optimizes the interaction between history, humans, and cats. Office workers, young adults, and families are the primary target audience for this design program.In relation to this, the design location is situated in the Mampang Prapatan District, Bangka Sub-district, which is an area of arts, culture, tourism, and office businesses. Keywords: cat perspective; empathy; healing; mutualistic; symbiosis Abstrak Hubungan timbal balik antara manusia dan kucing sudah terbentuk sejak zaman neolitikum, dan berada pada puncak mutualisme pada masa pemerintahan Mesir Kuno. Kemajuan teknologi menyebabkan hubungan lama antara manusia dan kucing menjadi rusak, karena perannya yang tergantikan. Hal ini berkontribusi atas peningkatan kucing liar di wilayah perkotaan, salah satunya Jakarta. Kucing yang berkeliaran merusak lingkungan tapi juga ditindas oleh masyarakat. Sampai saat ini permasalahan mengenai kucing liar belum dapat ditangani secara optimal oleh pemerintah. Sedangkan masyarakat seharusnya turut berkontribusi dalam penanganan kucing dengan respon yang lebih bijak. Untuk itu, penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk menghasilkan ruang berempati dimana manusia dan kucing dapat saling berinteraksi. Sehingga program dalam perancangan akan saling berhubungan dan terkait, menunjukkan bagaimana manusia dan kucing saling berempati satu sama lain. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif pendekatan kualitatif, serta metode perancangan konsep dengan pendekatan simbiosis mutualistik. Perancangan juga akan dipengaruhi dengan budaya dari Mesir Kuno sebagai bentuk peninggalan hubungan antara manusia dan kucing yang mutualistik. Hal ini diwujudkan dengan program konkrit yang dapat membuat pengunjung merasakan pengalaman baru dalam ruang yang dapat mengoptimalkan interaksi antara sejarah, manusia dan kucing. Pegawai kantor, anak muda, dan keluarga menjadi target utama dalam program perancangan ini. Terkait dengan hal ini, lokasi perancangan berada di Kecamatan Mampang Prapatan, kelurahan Bangka yang merupakan kawasan seni budaya, wisata, sekaligus area bisnis perkantoran.","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"45 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24242","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

The reciprocal relationship between humans and cats has been formed since the Neolithic era and reached its peak of mutualism during the reign of Ancient Egypt. Technological advancements have disrupted the long-standing relationship between humans and cats as their roles have been replaced. This has contributed to the increase in feral cats in urban areas, including Jakarta. Stray cats roaming around not only damage the environment but also face mistreatment from society. Up to now, the issue of feral cats has not been optimally addressed by the government. However, the community should also contribute to cat management with a more thoughtful response. Therefore, this research is conducted with the aim of creating an empathetic space where humans and cats can interact with each other. The design program will be interconnected and related, demonstrating how humans and cats can empathize with one another. This research will be conducted using a descriptive qualitative approach and a design concept method with a mutualistic symbiosis approach. The design will also be influenced by the culture of Ancient Egypt as a remnant of the mutualistic relationship between humans and cats. This will be realized through concrete programs that can provide visitors with new experiences in a space that optimizes the interaction between history, humans, and cats. Office workers, young adults, and families are the primary target audience for this design program.In relation to this, the design location is situated in the Mampang Prapatan District, Bangka Sub-district, which is an area of arts, culture, tourism, and office businesses. Keywords: cat perspective; empathy; healing; mutualistic; symbiosis Abstrak Hubungan timbal balik antara manusia dan kucing sudah terbentuk sejak zaman neolitikum, dan berada pada puncak mutualisme pada masa pemerintahan Mesir Kuno. Kemajuan teknologi menyebabkan hubungan lama antara manusia dan kucing menjadi rusak, karena perannya yang tergantikan. Hal ini berkontribusi atas peningkatan kucing liar di wilayah perkotaan, salah satunya Jakarta. Kucing yang berkeliaran merusak lingkungan tapi juga ditindas oleh masyarakat. Sampai saat ini permasalahan mengenai kucing liar belum dapat ditangani secara optimal oleh pemerintah. Sedangkan masyarakat seharusnya turut berkontribusi dalam penanganan kucing dengan respon yang lebih bijak. Untuk itu, penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk menghasilkan ruang berempati dimana manusia dan kucing dapat saling berinteraksi. Sehingga program dalam perancangan akan saling berhubungan dan terkait, menunjukkan bagaimana manusia dan kucing saling berempati satu sama lain. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif pendekatan kualitatif, serta metode perancangan konsep dengan pendekatan simbiosis mutualistik. Perancangan juga akan dipengaruhi dengan budaya dari Mesir Kuno sebagai bentuk peninggalan hubungan antara manusia dan kucing yang mutualistik. Hal ini diwujudkan dengan program konkrit yang dapat membuat pengunjung merasakan pengalaman baru dalam ruang yang dapat mengoptimalkan interaksi antara sejarah, manusia dan kucing. Pegawai kantor, anak muda, dan keluarga menjadi target utama dalam program perancangan ini. Terkait dengan hal ini, lokasi perancangan berada di Kecamatan Mampang Prapatan, kelurahan Bangka yang merupakan kawasan seni budaya, wisata, sekaligus area bisnis perkantoran.
将共生移情-互助设计理念应用于建筑中的人猫关系
人与猫之间的互惠关系自新石器时代就已形成,并在古埃及统治时期达到了互惠关系的顶峰。科技进步打破了人猫之间的长期关系,因为猫的角色被取代了。这导致了包括雅加达在内的城市地区野猫数量的增加。四处游荡的流浪猫不仅破坏了环境,还受到社会的虐待。到目前为止,野猫问题还没有得到政府的妥善解决。然而,社会也应为猫咪管理做出贡献,采取更周到的应对措施。因此,本研究旨在创造一个人猫互动的共情空间。设计方案将相互联系、相互关联,展示人类与猫咪之间如何产生共鸣。这项研究将采用描述性定性方法和互利共生的设计概念方法。设计还将受到古埃及文化的影响,因为古埃及文化是人与猫之间互助关系的遗迹。这将通过具体的项目来实现,从而为游客提供新的体验,优化历史、人类和猫之间的互动空间。办公室工作人员、年轻人和家庭是这一设计方案的主要目标受众。与此相关,设计地点位于邦卡分区的曼邦帕帕坦区,该区是一个集艺术、文化、旅游和办公为一体的区域。关键词:猫视角;移情;治疗;互惠;共生 摘要 人与猫之间的互惠关系早在新石器时代就已建立,在古埃及统治时期更是达到了互惠关系的顶峰。科技进步导致人与猫之间的长期关系破裂,猫的作用被取代。这导致了包括雅加达在内的城市地区野猫数量的增加。野猫不仅破坏环境,还受到社会的压迫。到目前为止,政府对野猫问题的处理并不理想。与此同时,社会各界也应为处理猫的问题做出贡献,采取更明智的应对措施。因此,这项研究的目的是创造一个人猫互动的共情空间。这样,设计中的方案就会相互关联,显示出人与猫之间的共鸣。这项研究将采用描述性定性方法以及互利共生的概念设计方法。设计还将受到古埃及文化的影响,将其作为人与猫之间互助共生关系的一种传承形式。这体现在一个具体的方案中,可以让游客在一个能够优化历史、人类和猫之间互动的空间中感受到全新的体验。上班族、年轻人和家庭是设计方案的主要目标。与此相关的是,设计地点位于 Bangka 村的 Mampang Prapatan 分区,这里既是文化艺术区、旅游区,也是办公商业区。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信