Zainur Rohmah, Arry Septian Nur Fajri, Lovika Ardana Riswari
{"title":"ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS IV DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI PENGUKURAN","authors":"Zainur Rohmah, Arry Septian Nur Fajri, Lovika Ardana Riswari","doi":"10.31537/laplace.v6i2.1452","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemecahan masalah matematika adalah komponen penting dari kurikulum karena memungkinkan siswa untuk mempraktikkan pengetahuan dan kemampuan mereka sambil juga mendapatkan pengalaman. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, pada pengerjaan soal cerita dengan materi pengukuran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini, peneliti bermaksud untuk menjelaskan dan menilai kemampuan pemecahan masalah matematis, kesadaran akan kesalahan siswa, dan pemahaman mengenai materi pengukuran. Hasil diperoleh dari soal yang sudah dikerjakan 6 siswa kelas IV yang berada dibimbel Gerak Cerdik di Desa Sidigede, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah, yaitu diperoleh hasil dari kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, siswa yang mampu meyelesaikan soal dengan baik pada tahap memahami masalah yaitu 2, siswa dengan kode PNWN dan DFN. Ada dua siswa yang pada tahap menyusun rencana yaitu siswa PNWN dan DFN. Hanya siswa PNWN dan DFN yang dapat menjawab soal cerita pada tahap myusun rencana pemecahan masalah matematis, melaksanakan dengan baik. Siswa yang berhasil pada level ini dalam proses pemecahan masalah yaitu, DFN, AMAP, PNWN, NAD. Pada tahap memeriksa kembali jawaban, siswa dengan kode ASN memeriksa kembali semua jawabannya. Sedangkan ENZ, DFN dan NAD mereka memeriksa jawabannya hanya pada soal 4 dan 5 saja. Sesuai dengan temuan kemampuan pemecahan masalah siswa dilapangan masih terdapat kesalahan pada jawaban yang dikerjakan. Karena menurut mereka soal terlalu sulit sehingga siswa tersebut mengalami kesulitan dalam memahami tujuan di balik pertanyaan yang ditanyakan. Selain itu, siswa untuk menyelesaikan pertanyaan pada soal tersebut, karena mereka bingung dan tidak memahami materinya.","PeriodicalId":240288,"journal":{"name":"Laplace : Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Laplace : Jurnal Pendidikan Matematika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31537/laplace.v6i2.1452","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pemecahan masalah matematika adalah komponen penting dari kurikulum karena memungkinkan siswa untuk mempraktikkan pengetahuan dan kemampuan mereka sambil juga mendapatkan pengalaman. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, pada pengerjaan soal cerita dengan materi pengukuran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini, peneliti bermaksud untuk menjelaskan dan menilai kemampuan pemecahan masalah matematis, kesadaran akan kesalahan siswa, dan pemahaman mengenai materi pengukuran. Hasil diperoleh dari soal yang sudah dikerjakan 6 siswa kelas IV yang berada dibimbel Gerak Cerdik di Desa Sidigede, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah, yaitu diperoleh hasil dari kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, siswa yang mampu meyelesaikan soal dengan baik pada tahap memahami masalah yaitu 2, siswa dengan kode PNWN dan DFN. Ada dua siswa yang pada tahap menyusun rencana yaitu siswa PNWN dan DFN. Hanya siswa PNWN dan DFN yang dapat menjawab soal cerita pada tahap myusun rencana pemecahan masalah matematis, melaksanakan dengan baik. Siswa yang berhasil pada level ini dalam proses pemecahan masalah yaitu, DFN, AMAP, PNWN, NAD. Pada tahap memeriksa kembali jawaban, siswa dengan kode ASN memeriksa kembali semua jawabannya. Sedangkan ENZ, DFN dan NAD mereka memeriksa jawabannya hanya pada soal 4 dan 5 saja. Sesuai dengan temuan kemampuan pemecahan masalah siswa dilapangan masih terdapat kesalahan pada jawaban yang dikerjakan. Karena menurut mereka soal terlalu sulit sehingga siswa tersebut mengalami kesulitan dalam memahami tujuan di balik pertanyaan yang ditanyakan. Selain itu, siswa untuk menyelesaikan pertanyaan pada soal tersebut, karena mereka bingung dan tidak memahami materinya.