{"title":"PROGRAM PELATIHAN PELAYANAN PRIMA PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL MELALUI APLIKASI RUMAH BELAJAR DI SDN 87 DAN SDN 22 KOTA JAMBI","authors":"Failasofah Failasofah, Mayasari. Mayasari., Nunung Fajaryani, Masbirorotni Masbirorotni, Reny Heryanti","doi":"10.55681/swarna.v2i11.990","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sepanjang pengamatan dilakukan di SDN 87 dan 22 Kota Jambi Kecamatan Danau Telauk Kota Jambi, ditemukan permasalahan klasik yakni proses pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi pelajaran dan tidak memperhatikan substansi, makna atau nilai yang terkandung dari materi pelajaran. Permasalahan lainnya ditemukan perbedaan-perbedaan gaya belajar peserta didik yang menjadi ciri khas dalam membentuk struktur pengetahuannya, berkurangnya jumlah permintaan atau jumlah peserta didik yang masuk di sekolah tersebut karena masyarakat sekitar beranggapan bahwa kurangnya pelayanan dan kualitas pembelajaran yang diterima di sekolah tersebut mengingat jumlah yang masuk ke sekolah tersebut semakin berkurang. Sehingga seharusnya guru memberikan pelayanan yang prima bagi peserta didik yang memiliki karakteristik belajar yang berbeda tersebut. Metode analisis dilakukan secara analisis SWOT, survey pelaksanaan pelayanan prima. Perancangan yang dilakukan: 1). Frame work penerapan pelayanan prima berbasis digital melalui aplikasi “rumah Belajar”; 2). Model pelayanan prima yang diterapkan; 3). Intervensi peserta didik dengan mendesain tampilan kebutuhan peserta didik 4) Komunikasi guru dan peserta didik; 5) Implementasi; dan 6) Pengukuran. Adapun hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa 1) pelayanan prima pembelajaran berbasis digital melalui aplikasi “rumah belajar” bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang ada di sekolah SDN 87 dan SDN 22 Kota Jambi. Hal ini dikarenakan banyaknya keluhan masyarakat terkait kurang maksimalnya para guru dalam memberikan pembelajaran karena terhambat teknologi. Untuk itu, pengabdian ini membina dan melatih guru-guru agar dapat mengoperasikan media digital melalui aplikasi “rumah belajar” dalam proses pembelajaran sebagai wujud dari bentuk pelayanan prima yang diberikan sekolah tersebut kepada masyarakat, dan 2) Dari hasil evaluasi dan monitoring diketahui bahwa diterapkannya pelayanan prima melalui media digital aplikasi “rumah belajar” yang dilakukan penyelenggara pendidikan dalam hal ini SDN 87 dan SDN 22 Kota Jambi dapat disimpulkan bahwa kesulitan peserta didik dalam belajar, kegundahan orang tua dalam menghadapi anaknya yang kesulitan belajar, dan peserta didik juga merasa puas terhadap jawaban guru dari kesulitan peserta didik yang dialami, yang pada akhirnya guru adalah sebagai pelayan peserta didik.","PeriodicalId":287922,"journal":{"name":"SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"93 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55681/swarna.v2i11.990","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sepanjang pengamatan dilakukan di SDN 87 dan 22 Kota Jambi Kecamatan Danau Telauk Kota Jambi, ditemukan permasalahan klasik yakni proses pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi pelajaran dan tidak memperhatikan substansi, makna atau nilai yang terkandung dari materi pelajaran. Permasalahan lainnya ditemukan perbedaan-perbedaan gaya belajar peserta didik yang menjadi ciri khas dalam membentuk struktur pengetahuannya, berkurangnya jumlah permintaan atau jumlah peserta didik yang masuk di sekolah tersebut karena masyarakat sekitar beranggapan bahwa kurangnya pelayanan dan kualitas pembelajaran yang diterima di sekolah tersebut mengingat jumlah yang masuk ke sekolah tersebut semakin berkurang. Sehingga seharusnya guru memberikan pelayanan yang prima bagi peserta didik yang memiliki karakteristik belajar yang berbeda tersebut. Metode analisis dilakukan secara analisis SWOT, survey pelaksanaan pelayanan prima. Perancangan yang dilakukan: 1). Frame work penerapan pelayanan prima berbasis digital melalui aplikasi “rumah Belajar”; 2). Model pelayanan prima yang diterapkan; 3). Intervensi peserta didik dengan mendesain tampilan kebutuhan peserta didik 4) Komunikasi guru dan peserta didik; 5) Implementasi; dan 6) Pengukuran. Adapun hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa 1) pelayanan prima pembelajaran berbasis digital melalui aplikasi “rumah belajar” bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang ada di sekolah SDN 87 dan SDN 22 Kota Jambi. Hal ini dikarenakan banyaknya keluhan masyarakat terkait kurang maksimalnya para guru dalam memberikan pembelajaran karena terhambat teknologi. Untuk itu, pengabdian ini membina dan melatih guru-guru agar dapat mengoperasikan media digital melalui aplikasi “rumah belajar” dalam proses pembelajaran sebagai wujud dari bentuk pelayanan prima yang diberikan sekolah tersebut kepada masyarakat, dan 2) Dari hasil evaluasi dan monitoring diketahui bahwa diterapkannya pelayanan prima melalui media digital aplikasi “rumah belajar” yang dilakukan penyelenggara pendidikan dalam hal ini SDN 87 dan SDN 22 Kota Jambi dapat disimpulkan bahwa kesulitan peserta didik dalam belajar, kegundahan orang tua dalam menghadapi anaknya yang kesulitan belajar, dan peserta didik juga merasa puas terhadap jawaban guru dari kesulitan peserta didik yang dialami, yang pada akhirnya guru adalah sebagai pelayan peserta didik.
在占碑市第 87 号和第 22 号分区通过 RUMAH BELAJAR 应用程序开展基于数字学习的卓越服务培训计划
在对占碑市达瑙特劳克分区占碑市 SDN 87 和 22 学校的观察中,发现了一些典型问题, 即学习过程以掌握学科知识为导向,不重视学科知识所包含的实质、意义或价值。发现的其他问题还有:学生的学习方式存在差异,他们在形成自己的知识结构方面具有特征;由于入学人数减少,周围社区认为学校缺乏服务,学习质量不高,因此要求入学的人数或学生人数减少。因此,教师应该为具有不同学习特点的学生提供优质服务。分析方法采用 SWOT 分析法、优质服务实施情况调查法。进行的设计1).通过 "Rumah Belajar "应用程序实施基于数字化的优质服务的框架工作;2).卓越服务的应用模式;3).通过设计学习者需求展示对学习者进行干预;4)教师与学习者沟通;5)实施;6)测量。这项服务的结果表明:1)通过 "Rumah Belajar "应用程序为基于数字的学习提供优质服务,旨在提高占碑市 SDN 87 和 SDN 22 学校的学习质量。这是因为有许多社区抱怨说,由于受到技术的阻碍,教师在提供学习方面的能力不足。因此,这项服务通过 "Rumah Belajar "应用软件,培养和培训教师在学习过程中操作数字媒体的能力,作为学校向社区提供优质服务的一种形式。)从评估和监测的结果中可以得知,教育机构通过数字媒体应用 "Rumah Belajar "提供的优质服务,在 SDN 87 和 SDN 22 占碑市的案例中可以得出这样的结论:学生在学习中遇到困难,家长在面对学习有困难的孩子时感到焦虑,学生也对教师回答学生遇到的困难感到满意,归根结底,教师是学生的仆人。