N. Utami, Haris Munandar Nasution, Rafita Yuniari, Yayuk Putri Rahayu
{"title":"Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol asam sunti terhadap bakteri Streptococcus mutans","authors":"N. Utami, Haris Munandar Nasution, Rafita Yuniari, Yayuk Putri Rahayu","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i4.286","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Asam sunti adalah belimbing yang diolah menjadi bahan tambahan masakan khas dari Propinsi Aceh karna menjadi limbah dan menganggu maka kemudian diolahlah belimbing menjadi asam sunti untuk bumbu atau tambahan pada masakan. Belimbing wuluh mengandung senyawa aktif seperti alkaloid, saponin, tanin dan flavonoid. Karena belimbing wuluh memiliki memiliki efek farmakologis antibakteri maka dibuktikan pada bakteri penyebab karies gigi. Penyebab utama terjadinya karies gigi adalah aktivitas bakteri Streptococcus mutans. Peneliti mengambil masalah penelitian mengenai uji daya hambat ekstrak asam sunti, untuk mengetahui bagaimana aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% dari asam sunti belimbing wuluh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan variabel bebas yaitu simplisia asam sunti dan konsentrasi dari asam sunti. Varibel Terikat meliputi karakteristik golongan senyawa metabolit sekunder dan kandungan metabolit ekstrak etanol asam sunti. Adapun uji yang dilakukan meliputi aktivitas daya hambat ekstrak etanol asam sunti terhadap bakteri. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol asam sunti memiliki aktivitas anti bateri terhadap bakteri Streptococcus mutans.Terdapat perbedaan daya hambat aktivitas anti bakeri ekstrak etanol asam sunti pada berbagai konsentrasi tehadap bakteri Streptococcus mutans, Berdasarkan kriteria zona hambat, maka daya antibakteri konsentrasi 20% (18,54) mm termasuk aktivitas resistent, konsentrasi 40% (20,79) mm termasuk aktivitas intermediate, dan konsentrasi 60% (21,48) mm termasuk aktivitas intermediate. Dengan demikian, diketahui bahwa konsentrasi ekstrak etanol asam sunti pada konsentrasi 40%-60% intermediet sedangkan 20 resistain, tetapi karena konsentrasi 40% sudah cukup memiliki kemampuan untuk menghambat jadi cukup menggunakan konsentrasi 40% unuk menghambat bakteri Streptococcus mutans.","PeriodicalId":504388,"journal":{"name":"Journal of Pharmaceutical and Sciences","volume":"33 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Pharmaceutical and Sciences","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i4.286","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Asam sunti adalah belimbing yang diolah menjadi bahan tambahan masakan khas dari Propinsi Aceh karna menjadi limbah dan menganggu maka kemudian diolahlah belimbing menjadi asam sunti untuk bumbu atau tambahan pada masakan. Belimbing wuluh mengandung senyawa aktif seperti alkaloid, saponin, tanin dan flavonoid. Karena belimbing wuluh memiliki memiliki efek farmakologis antibakteri maka dibuktikan pada bakteri penyebab karies gigi. Penyebab utama terjadinya karies gigi adalah aktivitas bakteri Streptococcus mutans. Peneliti mengambil masalah penelitian mengenai uji daya hambat ekstrak asam sunti, untuk mengetahui bagaimana aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% dari asam sunti belimbing wuluh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan variabel bebas yaitu simplisia asam sunti dan konsentrasi dari asam sunti. Varibel Terikat meliputi karakteristik golongan senyawa metabolit sekunder dan kandungan metabolit ekstrak etanol asam sunti. Adapun uji yang dilakukan meliputi aktivitas daya hambat ekstrak etanol asam sunti terhadap bakteri. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol asam sunti memiliki aktivitas anti bateri terhadap bakteri Streptococcus mutans.Terdapat perbedaan daya hambat aktivitas anti bakeri ekstrak etanol asam sunti pada berbagai konsentrasi tehadap bakteri Streptococcus mutans, Berdasarkan kriteria zona hambat, maka daya antibakteri konsentrasi 20% (18,54) mm termasuk aktivitas resistent, konsentrasi 40% (20,79) mm termasuk aktivitas intermediate, dan konsentrasi 60% (21,48) mm termasuk aktivitas intermediate. Dengan demikian, diketahui bahwa konsentrasi ekstrak etanol asam sunti pada konsentrasi 40%-60% intermediet sedangkan 20 resistain, tetapi karena konsentrasi 40% sudah cukup memiliki kemampuan untuk menghambat jadi cukup menggunakan konsentrasi 40% unuk menghambat bakteri Streptococcus mutans.