{"title":"MODEL DAMPAK KAJIAN AGAMA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL KEAGAMAAN REMAJA YANG TERMARJINALKAN","authors":"Dian Hariani, Nuruddin","doi":"10.61798/get.v1i1.34","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam masyarakat terdapat sebuah nilai-nilai dan norma-norma yang terbentuk akibat adanya proses interaksi sosial, pada kehidupan sehari-hari, dari analisis peneliti, bahwa kehidupan sosial masyarakatnya terbentuk karena adanya suatu kepentingan. Mayoritas masyarakat yang ada di sana beragama Islam. Berdasarkan hasil observasi awal perihal nilai keagamaan mereka sangat kental terhadap peribadahan yang mereka lakukan. Ketika ada pengajian umum, masyarakat yang ada di sana antusias untuk mengikuti pengajian tersebut. Dalam hal beribadah antusiasme mereka cukup tinggi khususnya bagi para orang-orang tua yang sudah lanjut usia (50 tahun ke atas), dan sebaya (35 tahun ke atas), tetapi ada suatu kecendrungan yang menjadi keresahan tokoh-tokoh masyarakat, dan tokoh agama yang ada di sana. Keresahan yang mereka alami ialah, ketika ada pengajian umum yang diadakan di Masjid, remaja yang ada di sana kurang berminat dalam mengikuti pengajian umum tersebut. Dan inilah yang menjadi permasalahan bagi kalangan remaja yang ada di sana, sehingga dampak yang ingin dicapai oleh peneliti adalah mereka berinisiatif dari lubuk hati mereka sendiri untuk mengikuti pengajian umum tersebut. Penelitian ini dianalisis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber primernya diambil dari data yang didapatkan dari hasil observasi lapangan, dokumentasi dan wawancara secara lansung dengan orang-orang yang bersangkutan. Ada beberapa informan yang akan digali informasinya, yakni 2 orang tokoh agama 2 orang tokoh masyarakat dan 3 remaja sehingga jumlah informan seluruhnya adalah 6 orang. Sumber sekundernya berasal dari kutipan buku, dokumen, arsip, dan catatan-lainnya. Kesimpulan yang dihasilkan adalah dampak kajian agama dalam kehidupan sosial keagamaan remaja yang termarjinalkan dapat berdampak bagi remaja yang termarjinalkan, ketika dilihat dari bentuk kajian agama yang mereka lakukan. Kajian agama yang diadakan tersebut mampu membuat remaja yang termarjinalkan menjadi lebih baik dari yang sebelumnya pengetahuan mereka kurang dalam ilmu agama, dan menjadikan pengetahuan mereka dalam hal ilmu agama menjadi baik. Sehingga dampak yang diinginkan oleh tokoh masyarakat, dan tokoh agama dalam hal kajian agama pada kehidupan sosial keagamaan remaja yang termajinalkan tercapai dan terlaksana dengan baik. Kata Kunci: model, dampak, agama, kehidupan sosial","PeriodicalId":507161,"journal":{"name":"Global Education Trends","volume":"162 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Global Education Trends","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.61798/get.v1i1.34","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Dalam masyarakat terdapat sebuah nilai-nilai dan norma-norma yang terbentuk akibat adanya proses interaksi sosial, pada kehidupan sehari-hari, dari analisis peneliti, bahwa kehidupan sosial masyarakatnya terbentuk karena adanya suatu kepentingan. Mayoritas masyarakat yang ada di sana beragama Islam. Berdasarkan hasil observasi awal perihal nilai keagamaan mereka sangat kental terhadap peribadahan yang mereka lakukan. Ketika ada pengajian umum, masyarakat yang ada di sana antusias untuk mengikuti pengajian tersebut. Dalam hal beribadah antusiasme mereka cukup tinggi khususnya bagi para orang-orang tua yang sudah lanjut usia (50 tahun ke atas), dan sebaya (35 tahun ke atas), tetapi ada suatu kecendrungan yang menjadi keresahan tokoh-tokoh masyarakat, dan tokoh agama yang ada di sana. Keresahan yang mereka alami ialah, ketika ada pengajian umum yang diadakan di Masjid, remaja yang ada di sana kurang berminat dalam mengikuti pengajian umum tersebut. Dan inilah yang menjadi permasalahan bagi kalangan remaja yang ada di sana, sehingga dampak yang ingin dicapai oleh peneliti adalah mereka berinisiatif dari lubuk hati mereka sendiri untuk mengikuti pengajian umum tersebut. Penelitian ini dianalisis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber primernya diambil dari data yang didapatkan dari hasil observasi lapangan, dokumentasi dan wawancara secara lansung dengan orang-orang yang bersangkutan. Ada beberapa informan yang akan digali informasinya, yakni 2 orang tokoh agama 2 orang tokoh masyarakat dan 3 remaja sehingga jumlah informan seluruhnya adalah 6 orang. Sumber sekundernya berasal dari kutipan buku, dokumen, arsip, dan catatan-lainnya. Kesimpulan yang dihasilkan adalah dampak kajian agama dalam kehidupan sosial keagamaan remaja yang termarjinalkan dapat berdampak bagi remaja yang termarjinalkan, ketika dilihat dari bentuk kajian agama yang mereka lakukan. Kajian agama yang diadakan tersebut mampu membuat remaja yang termarjinalkan menjadi lebih baik dari yang sebelumnya pengetahuan mereka kurang dalam ilmu agama, dan menjadikan pengetahuan mereka dalam hal ilmu agama menjadi baik. Sehingga dampak yang diinginkan oleh tokoh masyarakat, dan tokoh agama dalam hal kajian agama pada kehidupan sosial keagamaan remaja yang termajinalkan tercapai dan terlaksana dengan baik. Kata Kunci: model, dampak, agama, kehidupan sosial