{"title":"IKLIM DAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI SULAWESI TENGGARA","authors":"Irma Irma, Listy Handayani, S. Af","doi":"10.37887/epj.v8i1.46008","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Salah satu masalah Kesehatan yang cukup serius terjadi di negara tropis seperti Indonesia adalah penyaki Demam Berdarah Dengue (DBD). Tingkat incidene rate (IR) dan case fatality rate (CFR) DBD di Indoneisa masih tinggi. Tahun 2018 sebesar 25,11 per 100.000 penduduk dengan CFR sebesar 0,71%. Di Provinsi Sulawesi Tenggara angka IR dan CFR DBD juga masih tinggi. Tahun 2017 angka IR sebesar 32,4 per 100.00 penduduk dan CFR sebesar 1,01, tahun 2018 IR sebesar 38,4 per 100.000 penduduk dengan CFR sebesar 0,6% dan pada tahun 2021 IR sebesar 56,6 per 100.000 penduduk dengan CFR sebesar 0,59%. Penelitian ini merupakan penelitian ekologis dengan pengumpulan data secara retrospektif. Data yang dikumpulkan berupa data sekunder yang memuat data DBD dan iklim. Data dianalisis secara uvariat dan bivariat dengan uji korelasi Pearson pada α 0,05 untuk melihat hubungan antara kelembaban udara dan suhu lingkungan dengan kejadian DBD. Hasil uji korelasi Pearson kelembaban dan kejadian DBD diperoleh nilai р=0,001 dan r = 0,463 dan suhu lingkungan dengan kejadian DBD dengan nilai р=0,001 dan nilai r = 0,44. Kesimpulan: ada hubungan signifikan antara kelembaban udara dengan kejadian DBD dengan kekuatan hubungan yang sedang dan tidak ada hubungan yang signifikan antara suhu lingkungan dengan kejadian DBD dan kekuatan hubungan yang lemah. Dengan demikian, sebaiknya Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara perlu memberikan informasi mengenai kondisi iklim di Sulawesi Tenggara yang mendukung terjadinya penyakit DBD sehingga diharapkan masyarakat dapat melakukan upaya preventif lebih dini terhadap penyakit DBD. Kata kuci : DBD, kelembaban, suhu Abstract One of the serious health problems that occurrence in thropical country like Indonesia is Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) disease. The incidence rate (IR) and case fatality rate (CFR) of DHF in Indonesia also still high. In 2018 the IR of DHF was 25.11 per 100,000 population with CFR of 0.71%. The IR and CFR of DHF in Southeast Sulawesi Province, were still high. In 2017 the IR was 32.4 per 100.00 population and CFR was 1.01, in 2018 IR was 38.4 per 100,000 population and CFR was 0.6% and in 2021 IR was 56.6 per 100,000 population and CFR by 0, 59%. The type of study was ecological study that collected secondary data on DHF and climate retrospectively. The data analysis done by uvariate and bivariate with Pearson corelation test on α 0.05 to identify relationship between air humidity and enviroment temperature with incidence DHF. The results of the Pearson corelation test of humidity with incidence of DHF obtained р = 0.001 and r = 0.463 and the enviroment temperature with incidence of DHF with value of р = 0.001 and value of r = 0.44. Conclusion: there was a significant relationship between air humidity with incidence of DHF with a moderate relationship and there was no significant relationship between enviroment temperature with incidence of DHF and weak relationship. Therefore, Southeast Sulawesi Provincial Health Office may share the information related with climate condition that influence the DHF incidence so the prevention measures can be done early by community. Keywords: DHF, humidity, temperature","PeriodicalId":240402,"journal":{"name":"Preventif Journal","volume":"141 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Preventif Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37887/epj.v8i1.46008","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak Salah satu masalah Kesehatan yang cukup serius terjadi di negara tropis seperti Indonesia adalah penyaki Demam Berdarah Dengue (DBD). Tingkat incidene rate (IR) dan case fatality rate (CFR) DBD di Indoneisa masih tinggi. Tahun 2018 sebesar 25,11 per 100.000 penduduk dengan CFR sebesar 0,71%. Di Provinsi Sulawesi Tenggara angka IR dan CFR DBD juga masih tinggi. Tahun 2017 angka IR sebesar 32,4 per 100.00 penduduk dan CFR sebesar 1,01, tahun 2018 IR sebesar 38,4 per 100.000 penduduk dengan CFR sebesar 0,6% dan pada tahun 2021 IR sebesar 56,6 per 100.000 penduduk dengan CFR sebesar 0,59%. Penelitian ini merupakan penelitian ekologis dengan pengumpulan data secara retrospektif. Data yang dikumpulkan berupa data sekunder yang memuat data DBD dan iklim. Data dianalisis secara uvariat dan bivariat dengan uji korelasi Pearson pada α 0,05 untuk melihat hubungan antara kelembaban udara dan suhu lingkungan dengan kejadian DBD. Hasil uji korelasi Pearson kelembaban dan kejadian DBD diperoleh nilai р=0,001 dan r = 0,463 dan suhu lingkungan dengan kejadian DBD dengan nilai р=0,001 dan nilai r = 0,44. Kesimpulan: ada hubungan signifikan antara kelembaban udara dengan kejadian DBD dengan kekuatan hubungan yang sedang dan tidak ada hubungan yang signifikan antara suhu lingkungan dengan kejadian DBD dan kekuatan hubungan yang lemah. Dengan demikian, sebaiknya Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara perlu memberikan informasi mengenai kondisi iklim di Sulawesi Tenggara yang mendukung terjadinya penyakit DBD sehingga diharapkan masyarakat dapat melakukan upaya preventif lebih dini terhadap penyakit DBD. Kata kuci : DBD, kelembaban, suhu Abstract One of the serious health problems that occurrence in thropical country like Indonesia is Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) disease. The incidence rate (IR) and case fatality rate (CFR) of DHF in Indonesia also still high. In 2018 the IR of DHF was 25.11 per 100,000 population with CFR of 0.71%. The IR and CFR of DHF in Southeast Sulawesi Province, were still high. In 2017 the IR was 32.4 per 100.00 population and CFR was 1.01, in 2018 IR was 38.4 per 100,000 population and CFR was 0.6% and in 2021 IR was 56.6 per 100,000 population and CFR by 0, 59%. The type of study was ecological study that collected secondary data on DHF and climate retrospectively. The data analysis done by uvariate and bivariate with Pearson corelation test on α 0.05 to identify relationship between air humidity and enviroment temperature with incidence DHF. The results of the Pearson corelation test of humidity with incidence of DHF obtained р = 0.001 and r = 0.463 and the enviroment temperature with incidence of DHF with value of р = 0.001 and value of r = 0.44. Conclusion: there was a significant relationship between air humidity with incidence of DHF with a moderate relationship and there was no significant relationship between enviroment temperature with incidence of DHF and weak relationship. Therefore, Southeast Sulawesi Provincial Health Office may share the information related with climate condition that influence the DHF incidence so the prevention measures can be done early by community. Keywords: DHF, humidity, temperature